Brilio.net - Daun kelor selama ini lebih dikenal sebagai bahan makanan bergizi yang sering diolah jadi sayur bening atau campuran masakan rumahan. Rasa segarnya membuat kelor jadi favorit banyak orang, apalagi kandungan nutrisinya juga sangat tinggi. Tak heran kalau daun ini sering disebut sebagai salah satu superfood alami.

Namun, ternyata manfaat daun kelor tidak berhenti hanya di dapur saja. Daun ini juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan tanaman, terutama sebagai pupuk alami. Kandungan vitamin, mineral, dan zat organik di dalamnya mampu membantu pertumbuhan tanaman lebih cepat dan sehat.

Salah satu contoh pemanfaatannya adalah untuk tanaman cabai. Daun kelor yang diolah jadi pupuk bisa membantu memperkuat batang, memperbanyak bunga, hingga membuat buah cabai lebih lebat. Tapi bukan langsung ditaburkan begitu saja, daun kelor ini tetap harus diolah jadi pupuk cair agar nutrisinya bisa terserap maksimal.

Berikut cara pakai daun kelor untuk pupuk yang telah BrilioFood rangkum dari akun Instagram @riyan.wahyumuhamad pada Sabtu (20/9). 

Cara membuat pupuk cair dari daun kelor.

1. Tumbuk daun kelor sampai halus.

foto: Instagram/@riyan.wahyumuhamad

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan daun kelor segar lalu menumbuknya hingga benar-benar hancur. Semakin halus hasil tumbukannya, semakin mudah nutrisi di dalam daun keluar saat dicampur dengan bahan lain. Proses ini penting supaya kandungan vitamin dan mineral dalam daun kelor bisa larut sempurna.

2. Campurkan dengan air cucian beras.

foto: Instagram/@riyan.wahyumuhamad

Setelah daun kelor halus, campurkan dengan 1 liter air cucian beras yang biasanya masih kaya akan nutrisi alami. Air cucian beras ini berfungsi sebagai media sekaligus tambahan unsur hara yang bagus untuk tanaman. Dengan kombinasi ini, pupuk cair jadi punya kandungan gizi yang lebih lengkap.

3. Tambahkan EM4 atau air gula merah.

foto: Instagram/@riyan.wahyumuhamad

Langkah berikutnya adalah memasukkan EM4 atau bisa juga diganti dengan air gula merah. Fungsinya adalah sebagai aktivator untuk mempercepat proses fermentasi sekaligus menjaga bakteri baik tetap aktif. Aduk campuran ini sampai benar-benar rata supaya hasil pupuk cair lebih maksimal.

4. Fermentasikan selama 15–20 hari.

foto: Instagram/@riyan.wahyumuhamad

Setelah semua bahan tercampur, masukkan ke dalam wadah tertutup dan diamkan selama 15–20 hari. Selama masa fermentasi, bakteri baik akan bekerja mengurai daun kelor menjadi pupuk cair yang kaya nutrisi. Wadah sebaiknya dibuka sedikit setiap beberapa hari agar gas hasil fermentasi bisa keluar.

5. Gunakan untuk menyiram tanaman cabai.

foto: Instagram/@riyan.wahyumuhamad

Setelah melewati proses fermentasi, pupuk cair dari daun kelor siap digunakan. Caranya cukup sederhana, tinggal siramkan ke tanaman cabai seminggu sekali. Pemakaian rutin ini akan membantu cabai tumbuh lebih subur, batangnya kuat, dan buahnya jadi lebih lebat.

FAQ Tips pupuk alami untuk lebatkan buah secara alami.

Kadang pohon buah sudah dirawat dengan baik, tapi hasil buahnya masih belum maksimal. Untuk mengatasinya, banyak orang mulai melirik pupuk alami karena dianggap lebih aman dan ramah lingkungan.

1. Apa jenis pupuk alami yang paling cepat membuat pohon berbuah lebat?

Pupuk alami yang kaya kalium dan fosfor biasanya paling cepat membantu pembungaan dan pembuahan, contohnya pupuk dari kulit pisang atau abu sekam. Kalium berperan dalam pembentukan bunga dan buah, sedangkan fosfor membantu pertumbuhan akar yang kuat. Kombinasi keduanya bisa mempercepat proses pembuahan pada pohon buah.

2. Apakah pupuk alami bisa menggantikan pupuk kimia sepenuhnya?

Bisa, tapi butuh proses yang lebih bertahap dibanding pupuk kimia. Pupuk alami biasanya bekerja dengan memperbaiki kualitas tanah terlebih dahulu, baru memberi efek jangka panjang pada tanaman. Jadi hasilnya mungkin tidak instan, tapi tanaman jadi lebih sehat dan tahan lama.

3. Seberapa sering pohon buah perlu diberi pupuk alami?

Idealnya, pemupukan dilakukan setiap 2–4 minggu sekali tergantung kebutuhan dan kondisi tanaman. Jika pohon sedang dalam masa berbunga dan berbuah, frekuensi bisa ditingkatkan untuk mendukung pembentukan buah. Namun jangan terlalu sering, karena bisa menyebabkan kelebihan nutrisi.

4. Apakah semua jenis pupuk alami cocok untuk semua tanaman buah?

Tidak semua pupuk alami cocok digunakan pada semua jenis pohon buah. Misalnya, pupuk dari air cucian beras lebih pas untuk tanaman yang butuh tambahan nitrogen, sementara kulit pisang cocok untuk tanaman yang sedang berbunga. Jadi sebaiknya sesuaikan jenis pupuk alami dengan kebutuhan spesifik tanaman.

5. Bagaimana cara membuat pupuk alami agar hasilnya lebih maksimal?

Kunci utamanya adalah fermentasi, karena proses ini membantu memecah bahan organik menjadi nutrisi yang mudah diserap tanaman. Campuran bahan alami seperti daun, buah sisa, atau limbah dapur dengan tambahan gula merah atau EM4 bisa menghasilkan pupuk cair yang efektif. Dengan fermentasi yang tepat, nutrisi yang dihasilkan jauh lebih kaya dan cepat bekerja.