Dianggap sepele, ternyata sampah dapur ini bisa bikin tanaman cabai terhindar dari hama ulat dan siput

freepik.com

Brilio.net - Salah satu kunci penting agar tanaman cabai bisa berbuah lebat adalah memastikan pertumbuhannya tidak terganggu hama. Sejak masih kecil, cabai rentan diserang ulat, siput, atau serangga kecil yang suka menggerogoti daun. Kalau dibiarkan, pertumbuhan cabai bisa melambat dan akhirnya gagal berbunga maupun berbuah.

Masalah hama ini biasanya muncul pada fase awal, terutama ketika cabai baru disemai atau masih berukuran kecil. Daun yang masih muda lebih mudah digigit ulat dan siput, sehingga batang pun bisa ikut rusak. Kondisi ini tentu bikin tanaman jadi rapuh dan sulit berkembang dengan maksimal.

Karena itu, membasmi hama sejak dini jadi langkah yang nggak boleh diabaikan. Selain pakai cara kimia, banyak juga cara alami yang bisa diterapkan untuk melindungi cabai tanpa merusak tanah. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan sampah dapur, seperti sedotan.

Yup! Meski terdengar tak biasa, namun sedotan ini bisa membantu melindungi tanaman cabai dari hama ulat dan siput, lho. Berikut cara menggunakannya yang telah BrilioFood rangkum dari Instagram @pupuy86 pada Selasa (16/9).

Cara pakai sedotan untuk cegah hama di tanaman cabai.

1. Siapkan sedotan plastik.

foto: Instagram/@pupuy86

Pertama, ambil satu buah sedotan plastik biasa yang ukurannya cukup panjang. Pilih yang diameter dalamnya sesuai dengan batang cabai supaya bisa melapisi dengan pas. Potong sedotan hingga panjangnya sama dengan batang utama cabai, jadi batang bisa terlindungi penuh.

2. Belah sedotan dengan gunting.

foto: Instagram/@pupuy86

Setelah dipotong, gunakan gunting untuk membelah sedotan dari ujung ke ujung. Belahan ini nantinya memudahkan sedotan dipasang ke batang tanpa harus membuka paksa. Pastikan potongan rapi supaya tidak melukai batang tanaman saat dipasangkan.

3. Pasang sedotan pada batang cabai.

foto: Instagram/@pupuy86

Sekarang tinggal gunakan sedotan yang sudah dibelah tadi untuk melapisi batang utama cabai. Caranya cukup selipkan batang ke dalam belahan sedotan dan tekan perlahan agar menutup batang. Lapisan ini akan jadi pelindung sederhana yang mencegah ulat atau siput menggigit batang langsung.

4. Tancapkan ujung sedotan ke tanah.

foto: Instagram/@pupuy86

Biar nggak mudah bergeser, tancapkan sedikit ujung bawah sedotan ke tanah di sekitar pangkal cabai. Dengan begitu, sedotan lebih stabil dan nggak gampang copot saat terkena angin atau disiram air. Perlindungan ini cukup kuat menahan serangan hama kecil yang sering merusak tanaman muda.

FAQ Seputar cara basmi hama di tanaman cabai secara alami.

Banyak orang lebih memilih cara alami untuk membasmi hama di tanaman cabai karena dianggap lebih aman dan ramah lingkungan. Selain itu, cara alami juga bisa menjaga tanah tetap sehat tanpa merusak ekosistem kecil di sekitarnya.

1. Apa benar air sabun bisa mengusir hama cabai?

Ya, larutan air sabun cair lembut bisa membantu mengusir kutu daun atau serangga kecil yang menempel. Cukup semprotkan ke daun yang terserang, tapi jangan terlalu sering supaya daun tidak rusak.

2. Bagaimana cara menggunakan bawang putih untuk basmi hama cabai?

Bawang putih mengandung senyawa sulfur yang tidak disukai serangga. Caranya, haluskan bawang putih, campur dengan air, diamkan beberapa jam, lalu semprotkan ke daun dan batang cabai.

3. Bisa nggak cabai dilindungi dari ulat dengan tanaman pendamping?

Bisa, teknik ini disebut tanaman penghalau (companion planting). Misalnya, menanam kemangi atau serai di sekitar cabai karena aromanya bisa bikin ulat dan serangga malas mendekat.

4. Apakah cuka aman dipakai untuk membasmi hama cabai?

Cuka bisa digunakan dalam jumlah kecil untuk mengusir siput atau serangga tertentu. Tapi sebaiknya hanya dipakai di sekitar tanah, jangan langsung ke daun karena bisa bikin daun terbakar.

5. Bagaimana cara alami mengendalikan siput yang suka makan batang cabai?

Selain pakai sedotan pelindung, siput bisa dikendalikan dengan menabur abu kayu atau kapur di sekitar pangkal tanaman. Teksturnya yang kasar bikin siput enggan merayap mendekat.

(brl/lut)