Brilio.net - Pernah nggak, kamu semangat membuat pisang goreng dengan resep andalan, tapi hasilnya malah lembek dan terlalu benyek? Atau mungkin saat membuat kolak untuk buka puasa, pisang yang kamu pakai justru hancur dan membuat kuahnya jadi keruh? Jika pernah, kamu tidak sendirian. Kejadian seperti ini seringkali bukan salah di resepnya, melainkan pada pemilihan bahan baku utamanya: pisang.
Di Indonesia, pisang bukan sekadar buah, tapi sudah menjadi bagian dari budaya kuliner. Dari Sabang sampai Merauke, ada puluhan jenis pisang dengan bentuk, rasa, dan tekstur yang unik. Nah, perbedaan karakter inilah yang menjadi kunci utama.
Sama seperti memilih teman, setiap jenis pisang punya "jodoh" olahannya masing-masing. Memilih pisang yang tepat akan membuat hasil masakan naik level, dari yang sekadar "enak" menjadi "enak banget!". Yuk, kita bedah tuntas lima jenis pisang paling populer dan kegunaannya agar kamu tidak salah langkah lagi di dapur.
1. Pisang Raja, Si Manis Legit yang Naik Kelas
foto: shutterstock.com
Kalau ada kasta dalam dunia perpisangan untuk jajanan, pisang raja mungkin ada di tingkat paling atas. Bukan tanpa alasan, pisang ini punya paket lengkap: rasa manis yang pekat, aroma wangi yang khas, dan daging buah berwarna oranye cantik yang menggugah selera. Teksturnya yang padat tapi lembut membuatnya tidak mudah hancur saat diolah, menjadikannya pilihan premium untuk banyak hidangan.
Karakteristik Detail:
Kulit pisang raja cenderung tebal, sehingga ia tidak mudah busuk. Saat matang sempurna, kulitnya akan berwarna kuning dengan sedikit bintik-bintik hitam. Aroma wanginya akan semakin kuat saat matang. Daging buahnya yang tebal dan kering (tidak terlalu berair) adalah salah satu keunggulan utamanya. Inilah yang membuatnya ideal untuk olahan yang butuh digoreng atau dibakar, karena tidak akan membuat adonan atau minyak jadi "becek".
Jodoh Masakannya:
- Pisang Goreng Sultan: Inilah jenis pisang untuk gorengan yang hasilnya paling mewah. Cukup digoreng tanpa balutan tepung pun sudah sangat lezat. Kandungan gula alaminya yang tinggi akan terkaramelisasi saat digoreng, menciptakan lapisan legit di bagian luarnya.
- Pisang Bakar: Saat dibakar, aroma Pisang Raja akan keluar secara maksimal. Panas akan membuat gula alaminya meleleh, cocok sekali dipadukan dengan topping keju parut, meses cokelat, dan susu kental manis.
- Es Pisang Ijo atau Pallu Butung: Kekokohan teksturnya membuat Pisang Raja tidak akan hancur saat melewati proses pengukusan (untuk pisang ijo) atau perebusan dalam kuah (untuk pallu butung). Rasanya yang manis juga menyeimbangkan adonan kulit dan kuah santan.
- Isian Kue Tradisional: Untuk isian nagasari, roti pisang, atau carang gesing, Pisang Raja memberikan rasa dan aroma yang dominan dan lezat.
foto: shutterstock.com
Resep Andalan: Pisang Goreng Crispy Tahan Lama Pakai Pisang Raja
Ingin membuat pisang goreng yang renyahnya awet berjam-jam? Kuncinya ada di adonan dan tentu saja, pemilihan pisang yang tepat.
Bahan:
- 5 buah pisang raja yang sudah matang, potong menyerong atau bentuk kipas
- 100 gram tepung terigu protein sedang
- 50 gram tepung beras
- 25 gram tepung maizena
- 1 sdm gula pasir (opsional, karena pisang sudah manis)
- 1/2 sdt garam
- 1/4 sdt vanili bubuk
- 250 ml air es atau air dingin
- Minyak goreng secukupnya untuk menggoreng
Cara membuat:
1. Siapkan Adonan Kering: Dalam sebuah wadah besar, campurkan tepung terigu, tepung beras, dan tepung maizena. Aduk hingga rata. Tambahkan gula pasir, garam, dan vanili bubuk. Aduk kembali.
2. Buat Adonan Basah: Tuangkan air es sedikit demi sedikit ke dalam campuran tepung sambil terus diaduk menggunakan whisk. Pastikan tidak ada gumpalan dan adonan mencapai kekentalan yang pas (tidak terlalu kental dan tidak terlalu encer). Penggunaan air es membantu membuat gorengan lebih renyah.
3. Celupkan Pisang: Masukkan potongan Pisang Raja ke dalam adonan basah. Pastikan seluruh permukaan pisang terbalut rata oleh adonan.
4. Proses Menggoreng: Panaskan minyak dalam jumlah banyak dengan api sedang. Setelah minyak benar-benar panas, masukkan pisang satu per satu. Jangan terlalu banyak memasukkan pisang sekaligus agar suhu minyak tidak turun drastis.
5. Goreng hingga Matang: Goreng pisang hingga berwarna kuning keemasan dan terlihat renyah. Balik sesekali agar matangnya merata. Angkat dan tiriskan. Resep pisang goreng crispy ini akan menghasilkan pisang goreng dengan lapisan luar yang garing dan bagian dalam yang lembut serta manis.
2. Pisang Kepok, Si Serbaguna yang Tahan Banting
Pisang Kepok adalah pahlawan tanpa tanda jasa di dapur. Inilah pisang yang paling sering kamu temukan di gerobak sayur atau pasar tradisional. Bentuknya yang agak gepeng dan bersudut menjadi ciri khasnya. Ada dua varian utama: Kepok Kuning dan Kepok Putih. Untuk hasil terbaik, selalu pilih Kepok Kuning karena dagingnya lebih padat, lebih manis, dan warnanya lebih menarik.
Karakteristik Detail:
Tekstur pisang kepok adalah kuncinya. Daging buahnya padat, sedikit kenyal, dan tidak lembek. Karakter ini membuatnya sangat "tahan banting" saat dimasak, terutama dalam olahan berkuah dan direbus. Rasanya tidak semanis pisang raja, cenderung manis-gurih, sehingga sangat fleksibel untuk dipadukan dengan berbagai bumbu.
Jodoh Masakannya:
foto: shutterstock.com
- Kolak Pisang: Kalau ditanya pisang yang bagus untuk kolak, Pisang Kepok adalah jawabannya. Teksturnya yang kokoh tidak akan hancur lebur meskipun direbus lama dalam kuah santan yang panas. Ia akan tetap berbentuk cantik saat disajikan.
- Keripik Pisang: Pilih Pisang Kepok yang masih mengkal (setengah matang). Dagingnya yang padat akan menghasilkan keripik yang super renyah saat digoreng tipis.
- Pisang Goreng Tepung: Karena rasanya tidak terlalu mendominasi, ia sangat cocok dibalut adonan tepung yang gurih. Ini adalah jenis pisang yang sering dipakai oleh penjual gorengan kaki lima.
- Pisang Kukus/Rebus: Camilan sehat yang paling simpel. Cukup dikukus atau direbus, Pisang Kepok akan jadi teman ngeteh atau ngopi yang pas.
3. Pisang Tanduk, Si Raksasa dengan Rasa Unik
Sesuai namanya, pisang ini punya penampilan yang paling mencolok: ukurannya super besar dan panjang melengkung seperti tanduk. Satu buah pisang tanduk bisa setara dengan 3-4 buah pisang biasa. Selain ukurannya, rasanya juga punya keunikan tersendiri, yaitu manis dengan sedikit sentuhan rasa asam yang segar, memberikan sensasi rasa yang berbeda.
Karakteristik Detail:
Daging buah pisang tanduk pulen, padat, dan tidak memiliki biji. Warna dagingnya cenderung putih kekuningan. Karena ukurannya yang besar, olahan pisang tanduk seringkali disajikan dalam potongan besar yang memuaskan. Tingkat kemanisannya akan meningkat drastis saat diolah, dan sentuhan asamnya akan sedikit berkurang, menciptakan keseimbangan rasa yang pas.
Jodoh Masakannya:
- Pisang Goreng Kipas atau Potongan Besar: Inilah cara terbaik menikmati pisang tanduk. Dagingnya yang tebal memungkinkan untuk diiris tipis melebar seperti kipas tanpa putus. Digoreng utuh atau dalam potongan besar juga sangat memuaskan.
- Sale Pisang: Daging buahnya yang tebal dan padat membuatnya ideal untuk dijadikan sale. Setelah dijemur dan dikeringkan, rasanya akan menjadi sangat manis dan legit.
- Kolak: Meskipun juaranya adalah pisang kepok, pisang tanduk juga bisa jadi alternatif yang lezat untuk kolak, terutama jika kamu suka potongan pisang yang besar-besar.
4. Pisang Ambon, Si Lembut Harum untuk Adonan
Pisang Ambon dikenal sebagai pisang meja premium. Aromanya yang sangat harum adalah ciri khas utamanya. Begitu kulitnya dibuka, wangi manisnya langsung semerbak. Teksturnya sangat lembut, bahkan cenderung lumer di mulut saat sudah matang sempurna. Inilah pisang yang paling sering dipilih untuk dimakan langsung.
Karakteristik Detail:
Ada beberapa jenis pisang Ambon, yang paling umum adalah Ambon Lumut (kulitnya tetap hijau meski matang) dan Ambon Kuning. Keduanya punya karakteristik pisang Ambon yang sama: daging buah putih kekuningan yang sangat lembut dan sedikit berair. Karena teksturnya ini, pisang Ambon tidak cocok untuk digoreng langsung atau direbus karena akan mudah hancur.
Jodoh Masakannya:
- Dimakan Langsung: Pilihan terbaik untuk pencuci mulut atau camilan sehat.
- Bolu atau Cake Pisang: Inilah pisang untuk kue bolu yang paling tepat. Saat dilumatkan dan dicampur ke dalam adonan, pisang Ambon akan memberikan kelembapan alami, rasa manis, dan aroma wangi yang khas pada kue.
- Smoothies dan Jus: Teksturnya yang lembut membuatnya sangat mudah hancur dan menyatu sempurna saat diblender.
- Makanan Pendamping ASI (MPASI): Pilihan favorit para ibu karena sangat mudah dihaluskan dan dicerna oleh bayi.
5. Pisang Uli, Si Mungil Favorit Pedagang Gorengan
Jangan remehkan ukurannya yang mungil. Pisang uli adalah jawara di dunia gorengan jalanan. Ukurannya yang kecil, rasanya yang manis, dan harganya yang terjangkau menjadikannya pilihan utama. Teksturnya padat dan sedikit liat, sehingga tidak akan benyek setelah digoreng.
Karakteristik Detail:
Pisang uli memiliki kulit tipis yang mudah dikupas. Daging buahnya berwarna putih dengan rasa manis yang pas. Yang terpenting, teksturnya padat dan tidak lembek. Karakter ini membuat pisang uli untuk jajanan gorengan jadi pilihan yang ekonomis dan efisien.
Jodoh Masakannya:
- Gorengan Tepung: Inilah peruntukan utamanya. Dicelup ke dalam adonan tepung sederhana dan digoreng hingga garing, Pisang Uli jadi camilan yang nikmat.
- Pisang Rebus/Kukus: Sama seperti pisang kepok, pisang uli juga enak dinikmati dengan cara direbus atau dikukus sebagai teman minum teh.
- Bahan Kue Tradisional: Di beberapa daerah, pisang uli dihaluskan dan dicampur dengan kelapa parut untuk dijadikan getuk pisang atau olahan kue basah lainnya.
Kini, kamu sudah punya bekal pengetahuan lengkap untuk menaklukkan berbagai olahan pisang. Dengan mengenali karakter pisang raja yang manis legit hingga pisang kepok yang kokoh, kamu jadi bisa lebih presisi dalam memasak. Ini adalah peta untuk membantumu mendapatkan hasil masakan yang sesuai harapan—pisang goreng yang renyah di luar dan lembut di dalam, atau kolak yang isiannya tetap cantik dan tidak hancur. Memahami perbedaan ini memberimu kendali lebih di dapur untuk menciptakan sajian yang sempurna.
Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa panduan ini bukanlah aturan baku yang saklek dan tidak boleh dilanggar. Bisa jadi, kamu justru adalah penggemar pisang goreng yang super lumer, sehingga menggunakan pisang ambon adalah pilihan yang paling pas untuk seleramu, dan itu tentu sah-sah saja! Pada akhirnya, dapur adalah arena bermain dan seleramu adalah jurinya. Jangan pernah takut untuk bereksperimen dan menemukan 'jodoh' pisang versimu sendiri. Selamat berkreasi!
FAQ Jenis Pisang
1. Bagaimana cara memilih pisang yang bagus di pasar?
Secara umum, pilih pisang yang kulitnya mulus, berwarna cerah sesuai jenisnya, dan tidak ada bagian yang memar atau terlalu lembek. Untuk pisang seperti Raja atau Ambon, bintik-bintik hitam kecil justru menandakan tingkat kematangan dan rasa manis yang puncak. Pegang tandan pisang, jika terasa kokoh dan tidak mudah rontok dari tangkainya, itu pertanda kualitasnya masih segar.
2. Apakah pisang yang masih agak hijau bisa diolah?
Bisa, tergantung olahannya. Pisang yang masih mengkal atau setengah matang (agak hijau) sangat cocok untuk dibuat keripik karena teksturnya masih keras dan kandungan patinya tinggi, sehingga hasilnya akan renyah. Namun, untuk olahan yang menonjolkan rasa manis seperti kolak atau kue bolu, sebaiknya tunggu hingga pisang matang sempurna.
3. Bagaimana cara menyimpan pisang agar tidak cepat busuk?
Jangan simpan pisang di dalam kulkas saat kulitnya masih kuning, karena suhu dingin akan membuat kulitnya menghitam dan menghentikan proses pematangan. Simpan di suhu ruang dan gantung jika memungkinkan untuk menghindari tekanan. Jika ingin memperlambat pematangan, kamu bisa membungkus bagian pangkal (tandan) pisang dengan plastik wrap.
4. Bolehkah membekukan pisang untuk diolah nanti?
Sangat boleh dan ini adalah trik yang bagus! Kupas pisang yang sudah matang, potong-potong, lalu masukkan ke dalam wadah kedap udara atau kantong zip-lock sebelum disimpan di freezer. Pisang beku ini sangat sempurna untuk dibuat smoothies atau "nice cream" (es krim sehat dari pisang).
5. Mengapa pisang yang sudah dikupas cepat berubah warna menjadi cokelat?
Pisang mengandung enzim polifenol oksidase. Saat daging buah terpapar oksigen di udara, enzim ini akan bereaksi dan menyebabkan pencokelatan (browning). Untuk memperlambatnya, kamu bisa memercikkan sedikit perasan lemon atau jeruk nipis ke permukaan pisang yang sudah dipotong.