Brilio.net - Pernah nggak sih, kamu membayangkan tape goreng yang renyah di luar tapi lumer manis di dalam, persis seperti yang dijual abang-abang gorengan langganan? Aroma wangi tape yang berpadu dengan gurihnya adonan panas memang sulit ditolak. Tapi saat coba buat sendiri di rumah, hasilnya malah jauh dari ekspektasi. Tape jadi lembek, kulitnya menyerap minyak berlebih, dan kerenyahannya hilang hanya dalam hitungan menit setelah diangkat dari wajan.
Kalau kamu sering mengalami drama dapur ini, tenang, kamu tidak sendirian. Masalah klasik ini seringkali membuat banyak orang kapok membuat tape goreng sendiri. Padahal, solusinya ternyata bukan pada merek minyak yang mahal atau jenis wajan yang dipakai. Kunci utamanya tersembunyi pada satu hal yang sering dianggap sepele: pemahaman tentang bahan dan teknik, terutama pada adonan tepungnya. Yuk, kita bongkar tuntas rahasia membuat tape goreng renyah tahan lama dan bebas minyak yang bakal bikin hasil buatanmu naik kelas!
Rahasia 1: Pilih Tape yang Tepat
Sebelum jauh membahas adonan, mari kita fokus pada bintang utamanya: tape singkong. Kesalahan paling fundamental yang sering terjadi adalah menggunakan tape yang salah. Tape yang terlalu matang, sangat lembek, dan mengeluarkan banyak air adalah musuh terbesar dari kerenyahan.
Kenapa begitu? Tape yang terlalu berair akan melepaskan uap air berlebih saat digoreng. Uap ini akan terperangkap di dalam adonan, membuatnya menjadi basah dan lembek dari dalam. Akibatnya, sebagus apapun adonanmu, ia akan kalah melawan "serangan uap" dari dalam tape. Hasilnya? Gorengan yang basah dan sulit untuk menjadi garing.
Tips memilih tape singkong yang ideal untuk digoreng:
- Warna dan Tekstur: Pilih tape yang warnanya kuning cerah atau putih kekuningan, bukan yang sudah kecoklatan. Saat disentuh, teksturnya terasa padat namun tetap empuk, tidak keras seperti singkong mentah dan tidak benyek seperti bubur.
- Aroma: Cium aromanya. Tape yang bagus memiliki aroma manis khas fermentasi yang segar, sedikit berbau alkohol tapi tidak menyengat. Hindari tape yang berbau asam atau terlalu tajam, itu tandanya sudah over-fermentasi.
- Kadar Air: Secara visual, pilih tape yang terlihat lebih kering dan tidak "becek" oleh air fermentasinya.
Rahasia 2: Komposisi Emas Adonan Tepung, Kunci Kerenyahan Hakiki
Inilah inti dari semua rahasia, yaitu komposisi adonan tepung. Lupakan sejenak resep yang hanya menggunakan satu jenis tepung terigu. Untuk hasil sekelas profesional, kamu butuh sinergi dari tiga jenis tepung yang memiliki peran masing-masing. Anggap saja ini adalah "tim impian" untuk menyelimuti tape singkongmu.
1. Tepung Beras: Si Pondasi Kerenyahan
Tepung beras adalah aktor utama untuk menciptakan lapisan luar yang garing, kokoh, dan kriuk maksimal. Sifatnya yang tidak elastis karena rendah gluten membuat lapisan yang terbentuk saat digoreng menjadi keras dan rapuh (dalam artian renyah). Inilah yang memberikan sensasi gigitan pertama yang memuaskan.
2. Tepung Terigu Protein Sedang: Sang Pembangun Struktur
Jika hanya menggunakan tepung beras, lapisan gorengan akan terlalu keras dan mudah pecah. Di sinilah peran tepung terigu protein sedang (serbaguna). Kandungan glutennya yang pas memberikan struktur dan "tubuh" pada adonan. Ia menciptakan lapisan dalam yang sedikit lebih lembut dan empuk, menjadi penyeimbang sempurna bagi cangkang garing dari tepung beras.
3. Tepung Maizena/Tapioka: Agen Rahasia Anti Minyak dan Penambah Krispi
Inilah bahan rahasia yang sering dilewatkan. Tepung maizena (atau bisa diganti tapioka) memiliki dua fungsi ajaib. Pertama, ia membantu menyerap kelembapan dari permukaan tape, menciptakan lapisan yang lebih kering sebelum digoreng. Kedua, dan yang terpenting, saat digoreng ia akan membentuk lapisan tipis yang berfungsi sebagai 'tameng' untuk meminimalisir penyerapan minyak. Hasilnya, gorengan tidak hanya lebih renyah, tapi juga tidak terlalu berminyak. Kerenyahan yang dihasilkan pun berbeda, lebih ringan dan garing.
Perbandingan Ideal:
Sebagai titik awal, perbandingan ideal yang bisa kamu coba adalah 5 : 2 : 1 untuk Tepung Terigu : Tepung Beras : Tepung Maizena/Tapioka. Misalnya, 5 sendok makan tepung terigu, 2 sendok makan tepung beras, dan 1 sendok makan tepung maizena. Perbandingan ini memberikan keseimbangan sempurna antara struktur, kelembutan, dan kerenyahan garing yang tahan lama.
Rahasia 3: Seni Menggoreng, Teknik 'Double Fry' untuk Kerenyahan Abadi
Sudah punya tape terbaik dan adonan emas? Langkah terakhir yang menentukan adalah teknik menggoreng. Menggoreng asal-asalan bisa merusak semua persiapanmu.
- Suhu Minyak yang Pas: Minyak tidak boleh terlalu dingin atau terlalu panas.
a. Terlalu Dingin: Adonan akan menyerap minyak sangat banyak sebelum sempat matang, hasilnya pasti berminyak dan lembek.
b. Terlalu Panas: Bagian luar akan cepat gosong sementara bagian dalamnya masih mentah dan adonan belum sempat mengembang sempurna.
- Tes Sederhana: Celupkan ujung sumpit kayu atau tusuk sate ke dalam minyak. Jika muncul buih-buih kecil yang stabil di sekitar sumpit, artinya minyak sudah siap.
Teknik Menggoreng Dua Kali (Double Frying):
Ini adalah teknik yang digunakan oleh banyak restoran cepat saji dan penjual gorengan profesional untuk kerenyahan maksimal. Caranya mudah:
1. Penggorengan Pertama: Panaskan minyak dengan api sedang. Goreng tape yang sudah berbalut adonan hingga setengah matang atau berwarna kuning pucat. Tujuannya adalah untuk memasak tape dan adonan hingga matang. Angkat dan tiriskan selama minimal 10-15 menit.
2. Penggorengan Kedua: Panaskan kembali minyak dengan api yang sedikit lebih besar dari sebelumnya. Masukkan kembali tape yang sudah digoreng tadi. Goreng sebentar saja, sekitar 1-2 menit, hingga warnanya menjadi kuning keemasan yang cantik dan lapisannya terlihat kokoh. Segera angkat dan tiriskan. Proses ini bertujuan untuk menguapkan sisa kelembapan di permukaan kulit, sehingga menghasilkan tekstur super renyah yang awet.
Resep Lengkap Tape Goreng Renyah Tahan Lama Anti Gagal
Sekarang, mari kita gabungkan semua rahasia di atas ke dalam satu resep utuh.
Bahan:
- 300 gr tape singkong, pilih yang berkualitas bagus dan buang sumbunya
- Minyak goreng secukupnya untuk menggoreng (deep fry)
Bahan Adonan Tepung Kering:
- 10 sdm (100 gr) tepung terigu protein sedang
- 4 sdm (40 gr) tepung beras
- 2 sdm (20 gr) tepung maizena
- 1 sdt baking powder (opsional, untuk tekstur sedikit mengembang)
- 1/2 sdt garam
- 2 sdm gula pasir (atau sesuai selera)
- 1/4 sdt vanili bubuk untuk aroma
Bahan Cair:
- 150-170 ml air es atau air dingin (jangan dituang semua, sesuaikan kekentalan)
Cara membuat:
1. Siapkan Tape: Potong-potong tape singkong sesuai selera. Jika tape terasa sangat basah, kamu bisa menepuk-nepuknya perlahan dengan tisu dapur untuk mengurangi kelembapan di permukaannya. Sisihkan.
2. Buat Adonan: Dalam sebuah wadah, campurkan semua bahan adonan tepung kering: tepung terigu, tepung beras, tepung maizena, baking powder, garam, gula pasir, dan vanili bubuk. Aduk hingga benar-benar merata.
3. Campur Adonan Basah: Tuangkan air es sedikit demi sedikit ke dalam campuran tepung sambil terus diaduk dengan whisk. Hentikan penambahan air jika sudah mendapatkan kekentalan adonan yang pas, yaitu tidak terlalu kental tapi juga tidak terlalu encer (konsistensinya seperti adonan pisang goreng, masih bisa menyelimuti tape dengan baik).
4. Celupkan Tape: Masukkan potongan tape ke dalam adonan. Pastikan seluruh permukaan tape terbalut rata oleh adonan.
5. Penggorengan Pertama: Panaskan minyak yang cukup banyak di wajan dengan api sedang. Setelah minyak panas (tes dengan sumpit), goreng tape satu per satu. Jangan terlalu banyak memasukkan tape dalam sekali goreng agar suhu minyak tidak turun drastis. Goreng hingga setengah matang dan berwarna kuning pucat. Angkat dan tiriskan di atas cooling rack.
6. Penggorengan Kedua: Biarkan tape dingin sejenak. Panaskan kembali minyak dengan api yang sedikit lebih besar. Goreng kembali tape selama 1-2 menit hingga warnanya berubah menjadi kuning keemasan yang cantik dan teksturnya renyah.
7. Sajikan: Angkat segera dan tiriskan minyaknya dengan baik. Tape goreng renyah tahan lama, tidak berminyak, dan super lezat siap dinikmati selagi hangat.
Frequently Asked Questions (FAQ)
1. Mengapa adonan gorengan saya kadang terasa pahit atau getir?
Rasa getir pada adonan gorengan seringkali disebabkan oleh penggunaan baking soda (soda kue) yang terlalu banyak atau tidak larut sempurna. Baking powder, yang merupakan campuran baking soda dengan komponen asam, cenderung lebih 'aman' dan minim risiko getir. Selalu ukur bahan pengembang dengan akurat.
2. Bolehkah saya menyimpan sisa adonan basah untuk digunakan lagi nanti?
Tidak disarankan. Adonan basah yang sudah dicampur, terutama yang menggunakan baking powder, akan kehilangan daya pengembangnya seiring waktu. Selain itu, menyimpan adonan basah (terutama di suhu ruang) berisiko terhadap pertumbuhan bakteri. Selalu buat adonan secukupnya untuk sekali pakai.
3. Apa fungsi menambahkan sedikit margarin cair ke dalam adonan gorengan?
Menambahkan satu sendok makan margarin atau mentega yang dicairkan ke dalam adonan dapat menambah rasa gurih dan membantu membuat tekstur gorengan menjadi lebih renyah. Lemak akan 'memutus' jaringan gluten sehingga hasil akhirnya tidak alot.
4. Bagaimana cara terbaik meniriskan gorengan agar tidak berminyak?
Cara terbaik adalah menggunakan cooling rack atau rak kawat pendingin. Ini memungkinkan sirkulasi udara di seluruh permukaan gorengan, sehingga uap panas bisa keluar dan minyak bisa menetes ke bawah. Hindari meniriskan langsung di atas piring atau tisu dapur yang menumpuk, karena bagian bawah gorengan akan kembali basah dan menyerap minyak.
5. Mengapa penting menggunakan air es atau air dingin untuk membuat adonan?
Air dingin membantu menjaga suhu adonan tetap rendah. Adonan yang dingin saat bertemu minyak panas akan menghasilkan 'kejutan termal' yang membuat lapisan luar langsung mengeras dan menjadi renyah. Ini juga memperlambat aktivasi gluten pada tepung terigu, sehingga hasil gorengan tidak menjadi keras atau alot.