Brilio.net - Fermentasi bisa untuk mengawetkan makanan dan minuman. Olahan fermentasi dikenal baik untuk kesehatan usus karena proses pembuatannya menggunakan bakteri baik atau probiotik. Didiamkan dalam waktu tertentu hingga menghasilkan bakteri baik. Sama seperti makanan, pembuatan minuman fermentasi umumnya juga memakai ragi atau bahan sejenis.

Salah satu minuman fermentasi yang cukup terkenal adalah kombucha. Nah, kombucha ini terbuat dari teh yang diberi jamur ragi atau scoby dan baru dapat dikonsumsi setelah 7-14 hari fermentasi. Selain kombucha, ternyata beberapa negara lain juga memiliki minuman fermentasi sebagai ciri khasnya tersendiri, lho.

Mau tahu apa saja minuman fermentasi dari negara lain? Simak ulasannya seperti BrilioFood rangkum dari berbagai sumber pada Rabu (19/1).

1. Kombucha - Jepang.

foto: freepik.com

Kombucha biasa digunakan untuk menyembuhkan penyakit Kaisar Jepang pada tahun 414 Masehi. Kombucha merupakan hasil fermentasi dari teh hijau atau teh hitam yang dicampur dengan jamur ragi dan gula. Minuman ini mulai banyak ditemui di Indonesia.

2. Tepache - Meksiko.

foto: Instagram/@nourishedkitchen

Minuman ini punya rasa manis dan asam. Tepache terbuat dari campuran buah nanas, larutan gula, piloncillo, air, dan ragi. Setelah 2-3 hari, minuman fermentasi nanas ini sudah bisa dikonsumsi.

3. Kefir - Turki atau Rusia Timur.

foto: Instagram/@keiffkefir

Terbuat dari bahan dasar susu, kefir memiliki tekstur yang kental dan rasanya tajam. Umum ditemui di daerah Turki atau Rusia Timur, kefir merupakan minuman tradisional yang terbuat dari susu sapi, kambing, atau domba yang diberi bibit kefir di dalamnya. Dibandingkan dengan bibit yogurt, kefir mengandung mikroorganisme yang lebih banyak, sekitar 60 jenis.

4. Kvass - Eropa Timur.

foto: Instagram/@wildfoodstory

Minuman ini berasal dari daerah Eropa Timur. Kvass merupakan minuman tradisional yang difermentasi dari roti gandum hitam, kismis, gula, dan air. Memiliki rasa yang menyegarkan, minuman ini umum dikonsumsi saat musim panas.

5. Tuak - Asia Tenggara.

foto: Instagram/@longhouseborneo

Selain kombucha, tuak juga umum ditemukan di Indonesia. Namun ternyata tidak hanya di Indonesia, tuak juga bisa ditemui di negara lain di Asia Tenggara. Tuak sendiri terbuat dari bahan minuman yang mengandung gula, air niar, dan beras.

6. Makgeolli - Asia Timur.

foto: Instagram/@park_junu

Berasal dari Asia Timur, jenis minuman ini merupakan fermentasi dari beras putih yang didiamkan dalam waktu yang cukup lama. Makgeolli sendiri sering dikonsumsi masyarakat Asia Timur untuk membantu menyehatkan kulit dan wajah.

7. Boza - Turki.

foto: Instagram/@sekercicafererol

Boza terbuat dari fermentasi bulgur (olahan gandum), gula, air, dan ragi. Tekstrunya hampir mirip dengan smoothie, minuman ini sering dikonsumsi oleh masyarakat Turki terutama ketika memasuki musim dingin.

8. Handia - India.

foto: Instagram/@yaasshhhh._

Handia merupakan minuman yang terbuat dari fermentasi beras. Minuman ini populer di India terutama di Odisha. Karena hanya difermentasi selama 7 hari, handia cenderung memiliki kandungan alkohol yang rendah, namun tetap bersifat antimikroba sehingga bisa menjadi minuman hidrasi yang bergizi.

9. Sima - Finlandia.

foto: Instagram/@jawa_landa

Sima terbuat dari buah lemon, gula merah, kismis, ragi, dan air. Minuman ini rasanya perpaduan asam dan manis. Rasa asam dan segar berasal dari lemon. Rasa manis berasal dari gula merah dan kismis.