8 Fakta ajang penilaian kuliner yang bikin cita rasa lokal naik kelas
Diperbarui 10 Mei 2021, 19:13 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2019, 06:00 WIB
Brilio.net - Di mana sih tempat makan atau restoran terbaik di Jakarta? Mungkin jawabannya bisa sangat subyektif ya. Yang bagus untuk orang lain, belum tentu menurut kita.
Memang susah-susah gampang mencari restoran yang dikategorikan terbaik. Ya baik dari sisi menu yang ditawarkan, desain resto yang menarik, maupun layanan yang diberikan. Semua tergantung selera dan pengalaman yang pernah dirasakan.
Tentu saja orang butuh referensi yang objektif dan valid terkait soal ini. Ya banyak sih situs-situs yang menyajikan berbagai tempat makan di ibu kota. Tapi masalahnya, seberapa objektif penilaian yang dilakukan.
Nah buat penikmat kuliner, ada lho ajang yang menilai tempat makan secara objektif. Artinya, penilaian yang diberikan benar-benar tanpa rekayasa sama sekali. Yang menilai juga bukan orang sembarangan. Tapi para ahli yang memang sudah kredibel dalam urusan selera makanan.
Sebut saja Ade Putri Paramadita (pencerita makanan), Ethan Lim (VP Marketing Danone), Jed Doble (Publisher, FoodieS Magazine), Linda Tan (gourmand), Odilia Wineke (penulis makanan), Rinrin Marinka (celebrity chef), Tantra Tobing (gourmand dan lifestyle blogger), dan Yuda Bustara (celebrity chef).
Nah kedelapan ahli inilah yang menjadi dewan juri Jakarta’s Best Eats. Tahun ini, ajang penilaian kuliner ini kembali digelar dan telah memberikan penghargaan kepada 40 tempat makan terpilih di Jakarta. Acara Awards Gala Jakarta’s Best Eats 2019 pun diselenggarakan di Four Seasons Hotel Jakarta, baru-baru ini.
Asal tahu saja ya, ajang besutan FoodieS Magazine dan AQUA Reflections ini diklaim sebagai penghargaan restoran objektif pertama di Indonesia. Dari ajang ini para juri membuat sebuah daftar dan buku panduan yang menghargai 40 tempat makan terbaik Jakarta di tahun 2019.
Publisher FoodieS Magazine Jed Doble
“Kita dari awal sangat objektif mengangkat industri food and beverage di Jakarta. Setiap tahun kita lihat banyak chef dan pengelola tempat makan sangat kreatif,” ujar Publisher FoodieS Magazine Jed Doble kepada Brilio.net disela-sela Awards Gala.
Selain memilih 40 tempat makan, ajang ini juga menobatkan AMUZ sebagai “Restaurant of the Year”. Selain itu ada juga penghargaan khusus yang diberikan kepada Fernando Sindu sebagai “Chef of the Year”. Sementara Roosevelt terpilih sebagai “Johnny Walker’s Bar of the Year”.
Restaurant of the Year
Tahun lalu, ajang serupa juga digelar untuk menentukan 40 tempat makan terpilih, dengan penghargaan khusus diberikan kepada Kaum Jakarta sebagai Restaurant of the Year, Ragil Imam Wibowo sebagai Chef of the Year, serta Leon sebagai Bar of the Year.
Bukan cuma di Jakarta, konsep Best Eats juga dilakukan di Bali. Alasannya karena penyelenggara melihat besarnya volume tempat makan berkualitas di Pulau Dewata sehingga meluncurkan Bali’s Best Eats pada penghujung tahun lalu.
Johnny Walker’s Bar of the Year
Di Pulau Seribu Pura itu, penghargaan diberikan kepada Locavore as sebagai Restaurant of the Year, Wayan Kresna Yasa dari Kaum sebagai Chef of the Year, dan Frestro sebagai Bar of the Year.
Lantas seperti apa sih ajang yang menilai tempat makan ini? Berikut 8 fakta ajang yang mengangkat industri kuliner lokal naik kelas.
1. Terinspirasi kebangkitan kuliner tanah air
Terinspirasi bangkitnya budaya kuliner lokal, Jakarta’s Best Eats diluncurkan pada Desember 2017. Tujuannya membedah dan mengedepankan tempat makan luar biasa di antara persaingan industri kuliner ibukota yang sangat ketat.
2. Mendorong kuliner lokal naik kelas
Nah dengan adanya pertumbuhan pesat pada industri kuliner di Jakarta, tentu saja muncul persaingan soal cita rasa serta tren inovatif. Karena itu FoodieS Magazine dan AQUA Reflections selaku brand air mineral alami nomor satu di Indonesia, mempergunakan peluang ini dengan memilih dewa juri berpengalaman. Kehadiran para dewan juri ini untuk menilai tempat makan di Jakarta agar naik kelas menjadi restoran kelas dunia.
“Dunia makanan dan restoran yang terus berkembang, begitupula Jakarta’s Best Eats semangat untuk menjadi bagian dalam perkembangan tersebut,” kata Jed.
3. Meluncurkan buku panduan dan penghargaan
Chef of The Years
Tentu saja pelibatan para ahli sebagai dewan juri bukan sekadar memberikan penilaian semata. Dari penilaian itu diterbitkan buku panduan Jakarta’s Best Eats yang isinya menyajikan opini para ahli. Tujuannya untuk dijadikan referensi bagi penikmat kuliner lokal maupun mancanegara seputar bakat-bakat kreatif di balik industri kuliner Jakarta yang ternama.
Dari sini diharapkan memacu para chef dan pengusaha tempat makan untuk terus mengembangkan pengalaman makan kelas dunia. Selain buku panduan, sebagai bentuk apresiasi diberikanlah penghargaan Jakarta’s Best Eats.
“Lewat penghargaan ini, kami ingin mengapresiasi dan mendorong kesempurnaan dan kreativitas kuliner lokal ke standard yang lebih tinggi dan membantu memastikan agar 40 restoran terbaik ini selalu penuh setiap malam,” ujar Jed.
4. Begini proses penilaiannya
Kehadiran para juri dengan latar belakang yang berbeda-beda bertujuan untuk memberikan proses penilaian yang terpercaya, murni, dan etis. Para juri menilai tempat makan dalam tiga kategori yaitu Fine Dining, Upscale Dining, dan Casual Dining. Pemenang yang terpilih diurutkan secara acak.
5. Bobot penilaian
Tempat makan yang masuk nominasi kemudian dinilai berdasarkan bobot persentase. Di mana makanan, berdasarkan rasa, kreativitas, dan eksekusi memiliki bobot 50%. Sementara kualitas pelayanan porsinya 20%. Lalu 20% untuk menu minuman atau daftar wine, serta desain interior atau karakter mendapat bobot penilaian 10%.
6, Tanpa rekayasa
Setiap juri hanya dapat memberikan suara untuk suatu tempat makan apabila mereka telah mengunjungi tempat makan yang bersangkutan dalam waktu 12 bulan terakhir. Setiap kunjungan dilakukan tanpa mengungkapkan identitas mereka sebagai dewan juri dan tanpa ada insentif atau bentuk apresiasi lainnya dari pihak tempat makan. Selain itu para penyelenggara, dewan juri, sponsor juga melakukan proses seleksi dan deliberasi secara rahasia yang tidak diumumkan sebelum acara Awards Gala.
7. Panel voting chefs academy
Tahun ini, selain penilaian dari dewan juri, Jakarta’s Best Eats juga membentuk tim Chefs Academy yang menjadi panel voting. Terdiri dari chef-chef terkemuka di Jakarta, dan suara mereka menentukan keputusan final dari penilaian yang membentuk hasil akhir dari daftar Best Eats. Chefs Academy memberikan sebuah pandangan baru dan sampel suara pakar yang lebih luas.
8. Wujud kepedulian pada industri kuliner
AQUA Reflections of You adalah sebuah kampanye AQUA Reflections yang secara konstan mengapresiasi tokoh inspirasional Indonesia yang mendedikasikan diri pada fashion, lifestyle, dan industri kuliner. Kolaborasi dengan FoodieS Magazine memungkinkan AQUA Reflections mengapresiasi bakat-bakat dari industri kuliner yang terus bergerak maju untuk mengangkat apa yang mereka miliki dan secara berkesinambungan mengangkat juga standar industri hingga dapat bersaing di tingkat mancanegara.
“Kami telah mengambil langkah-langkah pasti untuk menunjukkan komitmen kami lewat AQUA Reflections dalam menunjang terangkatnya standar kualitas industri kuliner Indonesia melalui Jakarta’s Best Eats. Selain itu, kami harap Best Eats Awards akan memicu lebih banyak lagi bakat-bakat kuliner di Indonesia untuk menggapai tingkatan tertinggi,” ujar Flora Tobing, Brand Manager AQUA Reflections.
Daftar Pemenang Jakarta’s Best Eats 2019:
Restaurant of the Year : Amuz
Chef of the Year : Fernando Sindu
Bar of the Year – Presented by Johnnie Walker : Roosevelt
Fine Dining
Tempat makan yang mengerahkan upaya luar biasa untuk mencapai kesempurnaan rasa, presentasi, kreativitas, pelayanan, dan penataan meja.
- AB Steak
- Akira Back
- Alto
- Amuz
- Bistecca
- Hakkasan Jakarta
- Henshin
- Nusa Indonesian Gastronomy
- Oku
- View
Upscale Dining
Tempat makan yang tanpa lelah berupaya menyediakan pengalaman makan dengan konsep yang unik dan cerdas di tengah suasana yang menyambut.
- Altitude Grill
- Arts Café By Raffles
- Bunga Rampai
- Cork & Screw Country Club
- JIA
- Kaum
- Kila Kila
- Kilo Kitchen
- Le Quartier
- Monty’s
- Mr. Fox
- Paradise Dynasty
- Plataran Menteng
- Ristorante Da Valentino
- Sana Sini
- Tugu Kunstkring Paleis
- Turkuaz
- Union
- Up In Smoke
- Vong Kitchen
Casual Dining
Tempat makan yang melebihi lainnya dalam menawarkan makanan dan minuman yang bertema santai, hidup, dan sangat mudah diterima oleh semua.
- Fujin
- Gioi
- Greyhound Café
- Kayu Kayu
- Lawless Burgerbar
- Monolog
- Padang Merdeka
- Penang Bistro
- Taco Local
- The People’s Café
(brl/red)
RECOMMENDED ARTICLES
- 10 Cara penyajian mi instan ala MasterChef ini kreatif abis
- Rasa restoran, 7 resep lezat ini cuma butuh satu alat masak
- Sambut pemilu, restoran ini ajak masyarakat latihan milih lewat burger
- 15 Es buah dari seluruh Nusantara ini bikin air liur menetes
- 12 Wadah makanan di restoran mahal ini bikin tepuk jidat
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas