Panduan antibingung: Cara gampang membedakan plastik sosis yang bisa dan tidak bisa dimakan
Diperbarui 8 Agt 2025, 14:19 WIB
Diterbitkan 8 Agt 2025, 16:00 WIB

Brilio.net - Siapa sih yang nggak kenal sosis? Bahan makanan andalan yang satu ini emang jadi penyelamat di kala lapar melanda. Praktis, gampang didapat, dan rasanya udah pasti enak. Mau digoreng, dibakar, atau direbus, sosis selalu jadi favorit. Nggak cuma enak, sosis yang kaya protein dan zat besi juga punya banyak manfaat, mulai dari sumber energi sampai bantu cegah anemia.
Tapi, pernah nggak sih kamu ragu-ragu pas mau masak sosis? Apalagi pas lihat ada lapisan plastik tipis yang nempel di setiap batangnya. Muncul deh pertanyaan keramat: "Ini plastiknya aman dimakan nggak, ya? Perlu dikupas dulu atau langsung masak aja?"
Tenang, kamu nggak sendirian. Kebingungan ini wajar banget, kok. Intinya, plastik atau casing sosis itu ada dua jenis: ada yang aman dimakan, ada juga yang wajib hukumnya untuk dikupas. Keduanya dibuat dari bahan yang beda.
Nah, biar nggak salah langkah lagi di dapur, yuk kita bedah bareng cara membedakan kedua jenis plastik sosis ini, dirangkum BrilioFood dari berbagai sumber.
1. Tim Langsung Masak: Kenali Ciri-Ciri Plastik Sosis yang Bisa Dimakan
Plastik sosis yang bisa langsung kamu "hap" ini bukan sembarang plastik, lho. Biasanya, casing ini terbuat dari bahan alami seperti kolagen sapi, ikan, atau babi. Di Indonesia sendiri, yang paling umum dipakai adalah kolagen dari sapi.
Gimana cara ngenalinnya? Gampang, kok. Coba perhatikan ciri-ciri ini:
- Warna: Casing kolagen biasanya warnanya lebih doff atau tidak mengkilap. Kalau kamu lihat plastiknya berkilauan, patut dicurigai.
- Tekstur: Coba deh kupas. Kalau susah banget dilepasnya, sampai-sampai ada daging sosis yang ikut nempel, kemungkinan besar itu adalah casing kolagen yang aman dimakan.
- Saat Dimasak: Nah, ini tes paling gampang. Saat direbus atau digoreng, casing kolagen bakal tetap santai, bentuknya nggak akan berubah atau mengerut aneh.
- Harga: Ada harga, ada rupa. Sosis dengan casing yang bisa dimakan ini biasanya dijual dengan harga sedikit lebih mahal karena kepraktisannya.
2. Tim Wajib Kupas: Tanda-Tanda Plastik Sosis yang Nggak Boleh Dimakan
Nah, kalau yang ini beda cerita. Plastik sosis yang tidak bisa dimakan ini dikenal juga dengan sebutan casing cellulose (selulosa). Sesuai namanya, bahan ini nggak bisa dicerna sama tubuh kita, jadi wajib banget dikupas sebelum diolah.
Biar nggak salah makan, ini dia tanda-tanda yang harus kamu perhatikan:
- Petunjuk Kemasan: Produsen yang baik biasanya ngasih petunjuk di bungkusnya, seperti tulisan "kupas plastik sebelum dimasak" atau sejenisnya. Cek dulu kemasannya, ya!
- Gampang Dikupas: Kebalikan dari yang kolagen, plastik selulosa ini sengaja didesain biar gampang banget dikupas. Kalau sekali tarik langsung mulus terlepas, fix itu harus dibuang.
- Tes Rebus: Masih ragu juga? Coba rebus satu sosis bersama plastiknya. Kalau lapisan plastiknya langsung mengerut atau berubah bentuk begitu kena air panas, itu tandanya plastik tersebut nggak boleh dimakan.
- Harga: Umumnya, sosis dengan casing selulosa ini harganya relatif lebih terjangkau karena bahan plastiknya lebih murah.
Gimana, sekarang sudah nggak bingung lagi, kan? Intinya, tinggal perhatikan ciri-ciri tadi sebelum memasak. Jadi, kamu bisa menikmati sosis lezatmu dengan aman dan tanpa was-was. Selamat mencoba!
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa bahayanya jika tidak sengaja memakan plastik sosis yang non-edible?
Meskipun tidak beracun, plastik selulosa tidak dapat dicerna oleh tubuh. Jika termakan dalam jumlah kecil mungkin tidak akan menimbulkan gejala serius dan akan keluar bersama kotoran. Namun, ini tetap tidak dianjurkan karena berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan dan bukan merupakan bahan pangan.
2. Sebenarnya, apa itu kolagen dan selulosa yang dipakai untuk casing sosis?
Kolagen adalah protein struktural utama yang ditemukan pada jaringan ikat hewan, termasuk kulit. Inilah yang membuatnya aman dan dapat dicerna. Sementara itu, selulosa adalah polimer organik yang merupakan komponen utama dinding sel tumbuhan. Manusia tidak memiliki enzim untuk mencerna selulosa, itulah sebabnya casing ini harus dibuang.
3. Apakah ada perbedaan rasa atau tekstur masakan jika menggunakan sosis dengan casing edible?
Ya, ada sedikit perbedaan. Casing kolagen yang bisa dimakan cenderung memberikan tekstur yang sedikit lebih "garing" atau "kres" saat digoreng atau dibakar, mirip dengan sosis tradisional. Ini bisa menambah kenikmatan tekstur saat menyantap sosis.
4. Kenapa produsen membuat dua jenis casing sosis yang berbeda?
Alasan utamanya adalah fungsi dan biaya. Casing selulosa (non-edible) lebih kuat dan ukurannya lebih seragam, sehingga cocok untuk produksi massal dengan mesin otomatis dan harganya lebih murah. Sementara casing kolagen (edible) menawarkan kepraktisan karena tidak perlu dikupas, namun biaya produksinya lebih tinggi.
5. Bagaimana cara terbaik menyimpan sosis yang kemasannya sudah dibuka?
Setelah kemasan dibuka, pindahkan sosis ke wadah kedap udara atau bungkus rapat dengan plastic wrap. Simpan di bagian chiller (rak kulkas biasa), dan sebaiknya habiskan dalam 2-4 hari. Jika ingin lebih awet, simpan di dalam freezer untuk daya tahan hingga 1-2 bulan.
(brl/tin)
RECOMMENDED ARTICLES
- Sering kecewa sosis goreng pecah? Ternyata cuma begini caranya biar hasilnya bagus dan rapi
- Ucapkan selamat tinggal pada sosis berminyak, ini trik jitu menggoreng tanpa setetes pun minyak
- Lauk antiribet, resep sosis mentega kecap cuma 3 bahan untuk kamu yang lagi mager masak
- 20 Resep sosis untuk dijual, enak, praktis, lembut, dan bikin nagih
- Jangan cuma dikerat-kerat, ini trik agar sosis lebih mekar saat dibakar dan bikin bumbu meresap
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas