Stop beli santan kemasan! Ini cara membuatnya untuk stok, dijamin kental, awet, dan nggak tengik

Brilio.net - Santan kemasan sering jadi andalan banyak orang saat memasak karena praktis, cepat dipakai, dan mudah ditemukan di mana saja. Tinggal buka, tuang, dan masakan pun langsung punya rasa gurih tanpa perlu repot memarut kelapa. Tidak heran bahan ini selalu jadi penyelamat di dapur terutama saat butuh masak cepat.

Meski begitu, sebagian orang merasa hasil masakan dengan santan kemasan tidak selalu sama dengan santan segar. Ada yang bilang aromanya kurang natural, teksturnya terlalu kental, atau rasanya tidak selembut santan perasan sendiri. Perbedaan kecil ini kadang cukup terasa, apalagi untuk masakan yang sangat mengandalkan cita rasa santan sebagai kunci utamanya.

Sayangnya, penggunaan santan homemade juga punya kekurangan tersendiri. Saat dijadikan stok, santan bisa jadi kurang awet, tidak kental, dan bahkan bau tengik. Nggak heran jika kemudian, banyak orang tetap memilih santan instan meski kurang puas dengan hasilnya.

Padahal jika tahu cara membuat santan yang tepat, kamu bisa menghasil kan santan yang nggak kalah awet dan enak seperti buatan pabrik. Simak tutorialnya lebih lanjut yang telah BrilioFood rangkum dari Instagram @ummu_aliz pada Selasa (16/12).

Cara membuat santan untuk stok.

1. Kukus kelapa sebentar agar lebih awet.

foto: Instagram/@ummu_aliz

Mulailah dengan mengupas dan memotong kelapa menjadi bagian kecil supaya mudah diolah. Kukus potongan kelapa selama sekitar 5 menit untuk membantu membunuh bakteri alami yang bisa membuat santan cepat tengik. Setelah selesai, matikan api dan biarkan kelapa dingin sampai hangat suam kuku sebelum diproses lebih lanjut.

2. Blender kelapa dengan air secukupnya.

foto: Instagram/@ummu_aliz

Saat kelapa sudah cukup hangat, masukkan ke blender dan tambahkan air sesuai kebutuhan—tidak terlalu sedikit agar mudah halus, tapi juga tidak kebanyakan supaya santannya tetap kental. Proses hingga kelapa benar-benar lembut dan airnya menyatu. Semakin halus teksturnya, semakin banyak sari santan yang akan keluar.

3. Saring hasil blender dan pisahkan sarinya.

foto: Instagram/@ummu_aliz

Tuang hasil blenderan ke saringan atau kain bersih, lalu peras perlahan sampai keluar semua santannya. Bagian ampas bisa diperas dua kali kalau ingin hasil yang lebih maksimal. Pastikan memisahkan sari santan dari ampasnya sampai benar-benar bersih agar kualitas santan tetap bagus.

4. Masak kembali santan agar lebih tahan lama.

foto: Instagram/@ummu_aliz

Agar santan lebih awet saat disimpan, masak kembali santan perasan tadi selama sekitar 3 menit sambil terus diaduk. Langkah ini membantu mengurangi kadar air berlebih dan membuatnya lebih stabil. Tidak perlu sampai mendidih keras, cukup hangat merata saja.

5. Masukkan santan ke plastik dengan porsi sekali masak.

foto: Instagram/@ummu_aliz

Setelah santan agak dingin, tuang ke plastik atau wadah kecil dengan takaran yang pas untuk sekali memasak. Ini memudahkan kamu saat ingin menggunakan santan tanpa harus mencairkan satu wadah besar. Selain praktis, cara ini juga menjaga santan tetap higienis karena tidak sering keluar-masuk freezer.

6. Simpan di freezer agar tahan hingga sebulan.

foto: Instagram/@ummu_aliz

Terakhir, simpan santan yang sudah dikemas ke dalam freezer. Dengan cara ini, santan bisa bertahan sampai satu bulan tanpa berubah aroma atau rasa. Saat ingin digunakan, cukup cairkan di suhu ruang beberapa menit dan santan siap dipakai seperti biasa.

FAQ Seputar tips memilih kelapa untuk santan.

Memilih kelapa untuk santan kadang bikin bingung karena tidak semua kelapa menghasilkan santan yang kental dan harum. Beberapa ciri terlihat jelas, tapi ada juga tanda-tanda kecil yang jarang diperhatikan padahal sangat menentukan kualitasnya.

1. Bagaimana cara mengetahui kelapa tua tanpa harus membukanya?

Kelapa tua biasanya terasa lebih berat dan kulit serabutnya berwarna cokelat gelap. Ketika diguncang, air di dalamnya terdengar sedikit saja karena dagingnya sudah tebal. Cangkangnya juga terasa lebih keras saat diketuk.

2. Apa tanda kelapa yang dagingnya tebal sehingga menghasilkan santan lebih banyak?

Kelapa dengan mata (tombol) yang kecil dan agak cekung biasanya punya daging lebih tebal. Selain itu, bentuknya cenderung bulat penuh, bukan lonjong. Saat diketuk, suaranya terdengar rendah dan solid, bukan nyaring.

3. Kenapa kelapa dengan bau agak asam harus dihindari?

Bau asam menandakan kelapa mulai mengalami fermentasi alami sehingga kualitas santannya menurun. Santan dari kelapa seperti ini biasanya cepat pecah dan aromanya tidak segar. Bahkan terkadang rasanya menjadi pahit jika sudah terlalu lama.

4. Apakah ukuran kelapa berpengaruh pada jumlah santan yang dihasilkan?

Ukuran memang berpengaruh, tapi bukan berarti semakin besar semakin baik. Kelapa sedang hingga besar yang terasa berat umumnya menghasilkan lebih banyak santan karena dagingnya lebih padat. Kelapa besar tapi ringan biasanya dagingnya tipis.

5. Benarkah kelapa yang dipetik pada musim panas lebih bagus untuk santan?

Ya, kelapa dari musim panas biasanya memiliki kadar air lebih rendah sehingga dagingnya lebih berminyak. Ini membuat santan yang dihasilkan lebih kental dan aromanya lebih kuat. Pada musim hujan, kelapa cenderung lebih berair dan santannya sedikit lebih encer.