Brilio.net - Pemerintah memperbolehkan tempat makan melayani dine-in atau makan di tempat selama masa PPKM level 4. Meski begitu, ada catatan khusus yang harus diikuti. Konsumen hanya diperbolehkan makan di tempat dengan batas waktu maksimal 20 menit.
Aturan tersebut pun ramai jadi sorotan warganet. Pasalnya, banyak yang berpendapat jika waktu tersebut terlalu singkat. Terbatasnya waktu makan dikhawatirkan membuat makan jadi terburu-buru. Padahal, hal tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatan lho.
Meski nggak ada patokan khusus berapa waktu yang ideal untuk makan, namun pakar kesehatan menyarankan untuk menyantap makanan dengan tenang dan nyaman. Makan terlalu cepat bisa berbahaya dan menimbulkan risiko penyakit.
Dilansir Brilio Food dari berbagai sumber pada Selasa (27/7), berikut tujuh dampak bahaya makan terlalu cepat bagi kesehatan.
1. Tersedak.
foto: pixabay.com
Dampak paling umum yang disebabkan dari makan terlalu cepat adalah tersedak. Makan dengan terburu-buru bisa membuat makanan tersangkut di kerongkongan. Meski terdengar sepele, namun jika tak ditangani dengan baik, tersedak bisa menganggu pernapasan hingga menyebabkan kematian.
2. Obesitas.
foto: pixabay.com
Tanpa disadari, kebiasaan makan dengan cepat juga bisa berisiko obesitas lho. Pasalnya, makan dengan terburu-buru justru bikin kamu bisa menyantap makanan lebih banyak, dan nggak mengontrol asupan kalori. Hal tersebut bisa menyebabkan obesitas dalam jangka panjang.
3. Perut kembung.
foto: pixabay.com
Penyebab perut kembung juga bisa disebabkan oleh kebiasaan makan cepat lho. Saat makan terlalu cepat, udara ikut masuk ke dalam lambung bersamaan dengan makanan yang masuk ke mulut. Hal tersebut lah yang mengakibatkan perut kembung.
4. Memperlambat proses pencernaan.
foto: pexels.com
Makan terburu-buru mengakibatkan makanan yang masuk belum dikunyah secara lembut. Hal tersebut membuat usus dipaksa untuk bekerja lebih keras dalam mencerna makanan. Jika hal tersebut terjadi, usus jadi sulit membersihkan diri dan meregenarasi sel-sel yang membantu penyerapan nutrisi.
5. Diabetes.
foto: pexels.com
Obesitas yang ditimbulkan dari makan terlalu cepat juga mengingkatkan risiko terkena diabetes. Dilansir dari healthline.com, makan dengan cepat juga meningkatkan risiko diabetes karena makanan yang dikonsumsi jadi lebih banyak. Hal tersebut membuat kadar gula darah meningkat.
6. Risiko penyakit jantung.
foto: pexels.com
Sebuah penelitian dari American Heart Association yang dirilis pada 2017 menyebutkan, orang yang makan dengan cepat memiliki risiko tinggi terkena sindrom metabolik yang mengakibatkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
7. Memberat kerja metabolisme.
foto: pixabay.com
Makanan yang tidak dikunyah dengan lembut bisa memperberat kerja lambung dan usus. Hal tersebut membuat metabolisme tubuh jadi terganggu. Zat gizi yang terserap dalam tubuh pun jadi lebih lama. Efek jangka panjang yang dihasilkan dari makan terlalu cepat bisa menganggu fungsi lambung dan usus.