Brilio.net - Kabar viral soal Ayam Goreng Widuran di Solo bikin banyak orang—khususnya Muslim—kaget. Restoran yang sudah berdiri sejak 1973 ini ternyata pakai minyak babi untuk bikin kremesannya. Padahal, banyak pelanggan selama ini mengira menunya halal karena tampilannya sederhana: ayam goreng kampung plus kremesan renyah.

Kejadian ini jadi pengingat penting buat siapa pun yang pengen lebih aware soal bahan non-halal tersembunyi yang sering dipakai di dunia kuliner, terutama masakan Chinese, Jepang, atau fusion-style. Nggak semua yang kelihatan “ayam goreng biasa” itu pasti halal, karena bisa aja ada bumbu atau bahan tambahan yang nggak kelihatan tapi bikin nggak halal.

Nah, biar nggak kejadian “nggak sengaja makan” lagi, yuk kenali bahan-bahan non-halal yang sering diselipkan di dapur restoran, dirangkum BrilioFood dari berbagai sumber, Senin (26/5).

1. Mirin – Si Manis yang Bikin Masakan Jepang Lebih Gurih

foto: Istimewa

Fungsi: Penambah rasa umami dan manis khas Jepang
Dipakai di: Teriyaki, sukiyaki, yakitori, donburi, gyudon
Kenapa nggak halal? Karena mirin mengandung alkohol, biasanya sekitar 14%. Meski menguap saat dimasak, status kehalalannya tetap bermasalah.

2. Wine Sauce – Bukan Buat Minum, Tapi Masih Alkohol

Fungsi: Membuat saus jadi lebih beraroma dan kompleks
Dipakai di: Steak sauce, saus pasta Western-style, Chinese cooking seperti drunken chicken atau pork with wine sauce
Kenapa nggak halal? Kandungan alkohol tetap dianggap tidak halal dalam Islam, bahkan kalau cuma sedikit.

3. Rhum / Rum – Si Penambah Wangi di Dessert

Fungsi: Menambah aroma “khas” di cake atau dessert
Dipakai di: Cake black forest, tiramisu, es krim rasa rum-raisin, kue bolu premium
Kenapa nggak halal? Rhum adalah jenis alkohol. Meskipun dalam versi “flavor”, kalau mengandung alkohol, tetap nggak boleh dikonsumsi.

4. Gelatin – Si Tak Terlihat dari Dunia Daging

Fungsi: Penstabil dan pembentuk tekstur
Dipakai di: Permen jelly, marshmallow, yogurt, es krim, kapsul suplemen
Kenapa nggak halal? Gelatin bisa berasal dari babi (porcine gelatin) atau sapi yang tidak disembelih sesuai syariat. Hati-hati kalau label cuma nulis “gelatin” tanpa info halal.

5. Minyak Babi – Bumbu Rahasia di Dapur Chinese Food

Fungsi: Menambah gurih, tekstur renyah, dan aroma khas
Dipakai di: Kremesan, tumisan, nasi goreng babi, mie babi, bahkan kadang di sambal
Kenapa nggak halal? Jelas, karena berasal dari lemak babi. Tapi sayangnya, banyak resto nggak terang-terangan mencantumkannya.

6. Saus Tiram Non-Halal – Kelihatannya Aman, Tapi...

Fungsi: Memberi rasa gurih dan manis
Dipakai di: Capcay, tumis kangkung, mie goreng, bakmi, nasi goreng
Kenapa bisa nggak halal? Beberapa merk pakai ekstrak tiram asli yang dimasak dengan alkohol untuk fermentasi. Cek logo halal dan merek sebelum beli.

7. Kecap Ikan – Rasa Umami yang Tricky

Fungsi: Memberi rasa asin gurih khas SEA (Southeast Asia)
Dipakai di: Tom yum, pad thai, som tam, berbagai masakan Thailand dan Vietnam
Kenapa bisa nggak halal? Proses fermentasinya kadang pakai alkohol. Cek label halal juga penting.

8. Cuka Masak – Biasa Dipakai, Tapi Perlu Dicek

Fungsi: Menambah asam alami di masakan
Dipakai di: Sushi rice, acar, saus salad
Kenapa perlu perhatian? Ada jenis cuka (vinegar) hasil fermentasi alkohol yang statusnya bisa syubhat (meragukan). Cuka sintetis biasanya aman, tapi tetap harus lihat label halal.

Untuk beberapa bahan di atas tidak serta merta haram, namun jika dalam proses membuatnya melibatkan khamr atau bahan makanan yang berunsur fermentasi dan alkohol dan daging babi, wajib dihindari. 

Tips Biar Nggak Salah Makan

Saat kulineran di luar rumah, ada baiknya kamu memperhatikan hal berikut agar tidak telanjur salah makan.

- Selalu cek label halal di kemasan, jangan cuma lihat nama merek.
- Tanya langsung ke resto kalau ragu. Jangan malu, lebih baik tanya dulu daripada nyesel.
- Waspada dengan istilah asing atau nama menu yang disamarkan. Kadang bahan “rumit” justru ada di menu yang kelihatan simpel.
- Follow akun-akun media sosial edukasi halal yang rajin review bahan makanan atau restoran. Info seperti ini bisa bantu banget.

Kasus Ayam Goreng Widuran Solo jadi pelajaran penting: transparansi restoran itu wajib, tapi kesadaran konsumen juga nggak kalah penting. Biar nggak asal makan, yuk jadi konsumen yang lebih teliti dan cerdas.