Brilio.net - Solo dikenal sebagai salah satu kota kuliner terbaik di Indonesia. Tapi baru-baru ini, publik dibuat heboh setelah terungkap bahwa salah satu rumah makan legendaris, Ayam Goreng Widuran, ternyata menyajikan menu nonhalal. Bukan soal rasa atau kualitas makanan, tapi karena banyak Muslim yang tanpa sadar telah menjadi pelanggan setia selama bertahun-tahun, tanpa mengetahui bahwa ada bahan nonhalal dalam menu mereka.
Perdebatan bermula dari unggahan netizen di media sosial yang menyebut menu di tempat tersebut mengandung bahan yang tidak halal, tapi tidak disampaikan secara terang-terangan oleh pihak restoran. Respons masyarakat pun beragam, hingga akhirnya manajemen Ayam Goreng Widuran menyampaikan permintaan maaf terbuka dan memasang label nonhalal di semua saluran komunikasi mereka. Meskipun demikian, insiden ini menyadarkan banyak orang betapa pentingnya lebih teliti sebelum menyantap makanan di luar rumah.
Makanan Halal Bisa Jadi Haram? Ini Penjelasannya
Banyak yang mengira selama bahan dasarnya halal—seperti ayam atau sayur—maka otomatis aman dikonsumsi. Padahal, ada kondisi tertentu yang bisa mengubah makanan halal menjadi haram.
Pengguna akun Tiktok Dian Widayanti yang sering memberi edukasi tentang makanan halal, menanggapi sebuah video lain yang menyebutkan bahwa pesan ayam atau kremesannya saja di Ayam Goreng Widuran tetap halal. Menurut Dian, makanan halal yang diolah jadi satu dengan bahan makanan haram atau dimasak pakai alat yang juga digunakan untuk memasak makanan haram, makanan yang awalnya halal juga ikut haram.
“Yang biasa kita kenal dengan kontaminasi silang. Jadi kalau pesan ayamnya doang halal, itu salah,” kata Dian, dikutip BrilioFood.
foto: TikTok/@dianwidayanti_
Lebih lanjut Dian mengimbau para penjual kuliner non halal tetap transparan dan jujur. Ia tidak masalah pengusaha jualan makanan non halal.
“Setidaknya kasih tahu customer yang Muslim yang barang kali mereka tidak tahu. Kasih tahu mereka kalau non halal,” lanjut Dian yang menegaskan bahwa bagaimanapun para pengusaha ini jualan di negara yang penduduknya mayoritas Muslim.
Berikut penjelasan tentang kehalalan sebuah makanan/minuman bisa berubah jadi haram dirangkum dari penjelasan Dian Widayanti dan beberapa sumber lain.
1. Kontaminasi Silang (Cross Contamination)
Ini terjadi ketika makanan halal bersentuhan langsung atau tidak langsung dengan bahan haram. Misalnya, ayam halal dimasak dengan minyak bekas menggoreng babi, atau kremesan ayam menggunakan wajan bekas memasak babi.
2. Dimanfaatkan dengan Alat Masak yang Tercemar
Alat seperti panci, spatula, penggorengan, dan talenan yang digunakan tanpa dibersihkan dari bahan haram sebelumnya, bisa mengubah status makanan jadi haram.
3. Dicampur dengan Bahan Tambahan Nonhalal
Beberapa makanan yang tampaknya aman bisa mengandung bahan tambahan tidak halal seperti kecap berbasis alkohol, terasi dari sumber haram, atau penyedap dengan unsur babi.
4. Tidak Adanya Kepastian Kehalalan
Kalau kamu ragu, lebih baik tinggalkan. Prinsip kehati-hatian ini disebut sebagai menghindari syubhat. Jangan sampai karena malas bertanya, makanan yang dikira halal ternyata masuk ke dalam kategori haram.
7 Cara Muslim Bisa Lebih Waspada Saat Kulineran
Agar tidak terulang kejadian serupa, berikut panduan praktis agar lebih aman dan tenang saat menikmati makanan di luar:
1. Periksa Label atau Keterangan Halal
Cari tahu apakah restoran tersebut memiliki sertifikasi halal dari MUI. Kalau belum, minimal ada keterangan atau komitmen transparansi dari pengelola.
2. Tanya Langsung ke Pelayan atau Pengelola
Nggak perlu ragu untuk bertanya bahan-bahan yang digunakan, alat masak, dan asal-usul bumbu. Ini hak konsumen yang dilindungi.
3. Lihat Ulasan di Internet
Sebelum mampir, cek Google Maps atau media sosial restoran. Biasanya konsumen lain sudah memberi petunjuk apakah tempat tersebut benar-benar halal atau tidak.
4. Waspadai Menu yang Tidak Lazim
Kalau menemukan menu seperti saus, sambal, atau minyak khusus, pastikan semua bahan tambahan halal. Jangan hanya fokus pada lauk utamanya saja.
5. Hindari Tempat Makan Campur Nonhalal
Restoran yang menyajikan menu halal dan nonhalal secara bersamaan dalam satu dapur punya risiko besar kontaminasi silang.
6. Kenali Nama atau Istilah Bahan yang Tidak Umum
Beberapa istilah asing mungkin terdengar tidak mencurigakan, padahal bisa jadi mengandung bahan haram. Contohnya: mirin, wine sauce, gelatin.
7. Pilih Restoran dengan Dapur Terbuka
Restoran dengan konsep dapur terbuka memungkinkan kamu melihat langsung proses memasak. Ini memberi rasa aman dan transparansi.
Resep Alternatif Ayam Goreng Kremes Halal di Rumah
foto ilustrasi: shutterstock.com
Kalau ragu makan di luar, bikin sendiri di rumah adalah solusi terbaik. Berikut resep ayam goreng kremes rumahan yang 100% halal dan renyah!
Bahan Ayam Goreng:
1 ekor ayam kampung, potong 4 bagian
2 lembar daun salam
2 lembar daun jeruk
1 batang serai, geprek
1 sdt ketumbar bubuk
1 sdm garam
1 sdt kaldu bubuk
500 ml air
Bahan Kremesan:
100 gram tepung tapioka
2 sdm tepung beras
1 sdm tepung terigu
300 ml air kaldu bekas rebusan ayam
1 kuning telur
½ sdt baking powder
Sejumput garam
Cara Membuat:
1. Rebus ayam dengan semua bahan ayam hingga empuk dan bumbu meresap. Tiriskan, simpan kaldunya untuk kremesan.
2. Panaskan minyak, goreng ayam hingga kulitnya garing.
3. Campurkan semua bahan kremesan, aduk rata.
4. Tuang adonan kremesan tipis-tipis ke minyak panas dengan gerakan memutar. Biarkan mengeras lalu lipat dan angkat.
5. Sajikan ayam goreng dengan kremesan, sambal terasi, dan nasi hangat.
FAQ Pertanyaan yang Sering Diajukan Tentang Makanan Halal
1. Apakah restoran wajib mencantumkan label halal?
Tidak semua restoran wajib mencantumkan label halal, tapi untuk makanan yang dipasarkan ke publik di wilayah mayoritas Muslim, transparansi sangat disarankan.
2. Jika makanan halal terkena uap masakan haram, apakah masih halal?
Kalau uap atau cipratan makanan haram sampai menyentuh makanan halal dan tidak dibersihkan, maka statusnya bisa berubah menjadi haram.
3. Apa saja bahan makanan yang sering luput dari perhatian tapi bisa haram?
Kecap berbasis alkohol, terasi nonhalal, kaldu bubuk dari hewan yang tidak disembelih secara syar'i.
4. Apakah minyak goreng bisa menyebabkan makanan jadi haram?
Iya, jika minyaknya bekas menggoreng makanan haram seperti babi, maka makanan yang digoreng setelahnya juga ikut jadi haram karena kontaminasi.
5. Apakah makanan vegetarian selalu halal?
Tidak selalu. Kalau dimasak dengan alat yang terkontaminasi makanan haram atau menggunakan saus berbasis alkohol, maka makanan tersebut bisa jadi haram.