Brilio.net - Selain jadi camilan sehari-hari, wafer juga sering dimanfaatkan jadi garnish, seperti pada hidangan es krim, dessert, puding, dan masih banyak lagi. Jika biasanya wafer klasik berisi isian krim rasa cokelat, kini wafer sudah hadir dengan varian rasa unik dan kekinian, seperti greentea dan lainnya.

Karena teksturnya renyah, wafer termasuk salah satu makanan yang sudah melempem. Apalagi jika disimpan dengan cara yang tidak tepat. Biasanya, banyak yang sering lupa menutup kemasan wafer setelah dibuka. Dilansir dari heart.co.uk, wafer mudah melempem karena molekul pati pada wafer yang sifatnya hidrofilik.

Makanya saat terpapar udara dalam waktu lama, wafer bisa jadi tidak renyah lagi. Di samping itu, sifat hidrofilik pada wafer ini juga bisa dilihat saat wafer menyerap air yang mudah berubah tekstur jadi lebih lembut dan larut. Nah, biar wafer tetap krispi dalam waktu lama, wajib simpan wafer di tempat kering dan kedap udara.

Tetapi, kalau sudah terlanjur melempem, bukan berarti wafer bisa dibuang begitu saja, lho. Pasalnya, jika dihangatkan ulang, wafer bisa kembali renyah. Umumnya, wafer dihangatkan kembali menggunakan oven atau microwave. Buat yang tak punya kedua alat ini, tak perlu khawatir karena bisa menggunakan alat lain, lho.