Brilio.net - Sering lihat daun singkong di warteg atau rumah makan Padang, kan? Sayur ini memang juara banget kalau dimakan bareng nasi hangat dan lauk lainnya. Tapi nggak cuma enak, daun singkong juga punya segudang manfaat buat tubuh, lho. Menurut medicalnewstoday.com, daun singkong itu kaya akan vitamin C dan mineral penting.
Ternyata, rajin makan daun singkong disebut bisa bantu melawan penyakit serius seperti kanker dan stroke, bikin kulit lebih sehat, menurunkan tekanan darah, sampai mencegah rematik. Keren, ya? Biasanya, daun singkong diolah jadi tumisan atau gulai. Tapi, banyak juga yang suka versi rebusannya yang simpel.
Resep gulai daun singkong seenak di warung Padang, trik biar daunnya empuk dan kuahnya medok berempah
Nah, bikin daun singkong rebus sendiri di rumah itu gampang dan murah meriah. Masalahnya, sering kali hasilnya kurang memuaskan. Daun yang harusnya hijau segar malah jadi kecokelatan dan kelihatan nggak menarik. Biar nggak gagal lagi, kamu bisa coba trik dari warganet TikTok dengan akun @chefterabalabal.
Warganet yang akrab disapa Eddy ini ngasih tahu kalau langkah pertama itu ada di cara memilih daunnya. Sebaiknya, petik sekitar lima lembar daun teratas dari setiap batang pohon singkong. Pilih juga daun yang sudah lebar tapi masih kelihatan muda.
"Kita ambil daun yang sudah lebar-lebar aja, tapi jangan yang tua," jelasnya, seperti dikutip dari TikTok @chefterabalabal.
foto: TikTok/@chefterabalabal
Kalau daunnya sudah terkumpul, cuci sampai bersih di bawah air mengalir, lalu tiriskan. Sekarang, siapkan panci berisi air dan nyalakan kompor dengan api sedang.
foto: TikTok/@chefterabalabal
Nah, ini dia bagian terpentingnya. Sebelum daun singkong masuk, tambahkan sedikit baking soda ke dalam air rebusan. Kata Eddy, selain baking soda, bisa juga ditambahkan sedikit minyak goreng agar daunnya tidak lengket dan garam biar rasanya lebih gurih.
"Pakai sedikit baking soda atau baking powder supaya warnanya tetap cakep dan lembut," ucapnya.
Setelah air mendidih dan diberi baking soda, langsung masukkan semua daun singkong. Gunakan spatula untuk menekan-nekan daunnya agar semuanya terendam air. Masak sampai empuk sambil sesekali diaduk.
Jika sudah empuk, segera angkat dan masukkan ke dalam mangkuk berisi air biasa (suhu ruang). Proses ini penting untuk menghentikan proses memasak, jadi warnanya tetap hijau cerah. Terakhir, peras daun singkong sampai airnya keluar, dan siap deh untuk disajikan!
foto: TikTok/@chefterabalabal
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Q: Berapa lama waktu merebus daun singkong yang ideal?
A: Waktunya bervariasi tergantung usia daun, tapi umumnya sekitar 10-15 menit sudah cukup. Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan mengambil sehelai daun lalu menekannya dengan jari. Jika sudah mudah hancur, artinya sudah matang.
2. Q: Kenapa daun singkong harus langsung direndam air suhu ruang setelah direbus?
A: Proses ini disebut blanching atau "kejutan termal". Tujuannya untuk menghentikan proses pemasakan secara instan. Jika dibiarkan panas, klorofil (zat hijau daun) akan terus rusak sehingga warnanya bisa berubah jadi kusam atau kecokelatan.
3. Q: Apakah ada bahan lain selain baking soda atau baking powder yang bisa digunakan?
A: Ya, beberapa resep tradisional terkadang menggunakan sejumput abu merang (sisa pembakaran batang padi) atau sedikit air kapur sirih untuk mendapatkan efek yang sama, yaitu menjaga suasana basa pada air rebusan agar warna daun tetap hijau. Namun, baking soda adalah cara yang paling praktis dan mudah ditemukan.
4. Q: Bagaimana cara menyimpan daun singkong rebus agar awet?
A: Setelah direbus dan diperas, simpan daun singkong dalam wadah kedap udara di dalam kulkas. Daun singkong ini bisa bertahan selama 2-3 hari. Jika ingin lebih awet, kamu bisa membekukannya di freezer.
5. Q: Apakah semua jenis daun singkong aman untuk dikonsumsi?
A: Sebaiknya konsumsi daun singkong dari jenis singkong yang biasa dimakan (bukan singkong karet). Hal terpenting adalah memastikan daun singkong dimasak sampai benar-benar matang. Proses merebus yang benar akan menghilangkan senyawa sianida alami yang berpotensi beracun jika daun dikonsumsi dalam keadaan mentah atau setengah matang.