Brilio.net - Sering merasa sayang membuang sisa kelapa parut yang tidak habis terpakai? Kelapa parut memang dikenal sebagai bahan makanan yang sangat mudah basi (fermentasi) dan berubah aroma menjadi tengik jika dibiarkan di suhu ruang terlalu lama.

Padahal, mungkin kamu masih butuh kelapa tersebut untuk masak besok atau lusa. Tapi tenang saja, ternyata ada cara sangat mudah untuk mengatasinya tanpa perlu mengukus ulang kelapa tersebut. Tips ini dibagikan oleh akun Facebook Dapur Penny.

"Tidak tengik, tidak basi, tahan 24 jam. Hai guys, ini aku barusan beli kelapa parut dari pasar ya. Aku kasih garam, aduk-aduk. Sudah gini aja. Masukkan kulkas tahan 24 jam. Masukkan freezer tahan 1 bulan. Rasa tidak berubah. Selamat mencoba,” ceritanya seperti dikutip BrilioFood dari akun Facebook Dapur Penny.,

Nah, ternyata kuncinya hanya pada garam dan suhu penyimpanan. Garam berfungsi sebagai pengawet alami yang menghambat pertumbuhan bakteri, sementara suhu dingin menjaga kesegaran kelapa.

Langkah-langkah Menyimpan Kelapa Parut Agar Awet

Supaya kelapa parut yang kamu beli di pasar tetap segar dan bisa dipakai kapan saja, ikuti langkah mudah berikut ini:

1. Siapkan Kelapa Parut Segar

Cara Agar Kelapa Tidak Basi
foto: Facebook/Dapur Penny

Pastikan kelapa parut yang baru kamu beli dari pasar kondisinya masih bagus, putih bersih, dan aromanya segar (tidak mulai masam).

2. Tambahkan Garam

Cara Agar Kelapa Tidak Basi
foto: Facebook/Dapur Penny

Siapkan garam dapur secukupnya. Taburkan garam ke atas kelapa parut. Tidak perlu terlalu banyak sampai asin sekali, cukup secukupnya saja untuk meratakan fungsi pengawetan.

Tampak dalam video yang diunggah akun Facebook Dapur Penny, ia menambahkan 1 sdt garam ke dalam satu kantong kresek kelapa parut.

3. Aduk Hingga Rata

Cara Agar Kelapa Tidak Basi
foto: Facebook/Dapur Penny

Aduk kelapa parut dan garam tersebut sampai benar-benar tercampur rata. Pastikan semua bagian kelapa terkena sebaran garam.

4. Pilih Metode Penyimpanan

Cara Agar Kelapa Tidak Basi
foto: Facebook/Dapur Penny

Setelah tercampur, kamu punya dua opsi penyimpanan tergantung kapan kamu mau memakainya lagi:

- Simpan di Kulkas (Chiller): Jika kamu berencana memakainya besok atau lusa, masukkan kelapa ke dalam wadah tertutup atau plastik, lalu taruh di kulkas bagian bawah (chiller). Cara ini membuat kelapa tahan hingga 24 jam.

- Simpan di Freezer: Jika kamu ingin menyimpannya untuk stok jangka panjang, masukkan ke dalam wadah kedap udara atau plastik ziplock, lalu bekukan di freezer. Cara ini bisa membuat kelapa tahan hingga 1 bulan.

Dengan cara ini, rasa kelapa tidak akan berubah drastis dan tetap aman untuk diolah menjadi santan, taburan kue, atau bumbu urap di kemudian hari.

FAQ Seputar Cara Menyimpan Kelapa Parut

1. Apakah rasa kelapanya akan menjadi asin saat dimasak nanti?

Sedikit asin, iya. Tapi karena garam yang digunakan fungsinya untuk pengawet dan jumlahnya tidak berlebihan, rasa asinnya tidak akan merusak masakan. Justru ini bisa menambah rasa gurih alami pada santan atau makananmu nanti.

2. Apakah kelapa yang disimpan di freezer bisa langsung diperas jadi santan?

Sebaiknya jangan langsung diperas saat beku. Keluarkan dulu dari freezer dan diamkan di suhu ruang sampai esnya mencair (thawing) dan suhunya normal, baru kemudian kamu peras dengan air hangat agar santannya keluar maksimal.

3. Wadah apa yang paling bagus untuk menyimpan kelapa ini?

Gunakan wadah plastik tertutup (Tupperware dan sejenisnya) atau plastik klip (ziplock) yang kedap udara. Hindari menyimpan dalam kantong kresek pasar yang terbuka karena bisa menyerap bau makanan lain di kulkas.

4. Apakah cara ini berlaku untuk kelapa parut yang sudah disangrai?

Tidak. Tips di atas khusus untuk kelapa parut mentah yang masih basah dan segar. Kelapa sangrai memiliki cara penanganan yang berbeda karena kadar airnya sudah berkurang.

5. Kenapa harus pakai garam, apa tidak bisa langsung masuk kulkas saja?

Langsung masuk kulkas tanpa garam tetap bisa, tapi risikonya kelapa lebih cepat berlendir atau baunya berubah. Garam bersifat antiseptik alami yang membantu menahan bakteri pembusuk bekerja lebih lama.