Brilio.net - Salah satu masalah yang paling sering membuat pembuat risol merasa kecewa adalah hasil risol yang bocor dan berminyak setelah digoreng. Dari luar terlihat menggoda, tetapi begitu diangkat dari wajan, minyak justru mengucur dan isiannya keluar dari kulit.

Kondisi ini bukan hanya mengganggu tampilan, tetapi juga memengaruhi tekstur dan rasa risol secara keseluruhan. Kulit risol menjadi lembek, tidak renyah, dan cepat basah meski baru saja ditiriskan.

Bagi yang membuat risol untuk jualan, masalah ini bisa jadi mimpi buruk karena menurunkan kualitas produk. Risol yang bocor dan berminyak juga membuat kemasan cepat kotor dan kesan pertama pembeli jadi kurang baik.

Oleh sebab itu, penting sekali untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya. Simak ulasannya lebih lanjut yang telah BrilioFood rangkum dari Instagram @nuwrlina pada Kamis (18/12).

Penyebab dan cara mengatasinya risol yang sering bocor.

1. Minyak belum cukup panas saat risol dimasukkan.

foto: Instagram/@nuwrlina

Minyak yang belum benar-benar panas membuat kulit risol tidak langsung “mengunci”, sehingga minyak mudah meresap dan isian berisiko keluar. Pastikan minyak sudah panas stabil sebelum menggoreng, ditandai dengan munculnya gelembung kecil saat adonan disentuhkan ke minyak. Gunakan api sedang dan beri waktu minyak memanas merata agar kulit risol cepat kering di bagian luar.

2. Api kompor tidak sebanding dengan jumlah risol.

foto: Instagram/@nuwrlina

Menggoreng risol dalam jumlah banyak dengan api kecil membuat suhu minyak turun drastis. Akibatnya, risol menyerap lebih banyak minyak dan bagian kulit jadi lembek. Solusinya, goreng risol sedikit demi sedikit atau besarkan api secukupnya agar suhu minyak tetap stabil.

3. Risol digoreng terlalu lama.

foto: Instagram/@nuwrlina

Menggoreng risol terlalu lama justru membuat kulitnya semakin banyak menyerap minyak, bukan makin renyah. Cukup goreng sampai kulit terlihat kering dan permukaannya mengeras, tidak perlu menunggu terlalu cokelat. Begitu warnanya berubah keemasan, segera angkat agar teksturnya tetap ringan.

4. Risol diangkat terlalu cepat.

foto: Instagram/@nuwrlina

Risol yang diangkat saat kulitnya masih pucat dan basah biasanya akan langsung berminyak setelah ditiriskan. Tunggu sampai kulit risol terlihat kering, kokoh, dan sedikit kecokelatan sebelum diangkat dari minyak. Dengan begitu, minyak berlebih tidak akan menempel dan risiko bocor bisa diminimalkan.

FAQ Seputar tips membuat risol.

Membuat risol terlihat sederhana, tetapi ada banyak detail kecil yang sering terlewat dan berpengaruh pada hasil akhirnya. Pertanyaan seputar tekstur kulit, isian, hingga proses penggorengan pun kerap muncul, terutama bagi pemula.

1. Apakah adonan kulit risol perlu didiamkan sebelum digunakan?

Adonan kulit risol sebaiknya didiamkan sekitar 15–30 menit sebelum dicetak agar gluten lebih rileks. Langkah ini membantu kulit menjadi lebih lentur, tidak mudah sobek, dan hasilnya lebih halus saat digulung.

2. Bolehkah risol disimpan di kulkas sebelum digoreng?

Risol boleh disimpan di kulkas dalam kondisi sudah dibalut tepung panir, tetapi sebaiknya tidak lebih dari 24 jam. Penyimpanan terlalu lama bisa membuat kulit lembap dan memengaruhi kerenyahan saat digoreng.

3. Bagaimana cara mengatur ukuran isian agar risol mudah digulung?

Isian sebaiknya diletakkan secukupnya dan memanjang di satu sisi kulit risol. Ukuran yang terlalu banyak akan menyulitkan proses penggulungan dan meningkatkan risiko kulit robek.

4. Apakah minyak harus benar-benar panas sebelum menggoreng risol?

Minyak perlu dipanaskan terlebih dahulu hingga cukup panas agar lapisan luar risol langsung mengeras. Jika minyak masih dingin, risol cenderung menyerap lebih banyak minyak dan hasilnya kurang renyah.

5. Apakah risol bisa dibekukan untuk stok?

Risol bisa dibekukan dalam kondisi mentah dan sudah dilapisi tepung panir. Saat akan digoreng, tidak perlu dicairkan sepenuhnya agar teksturnya tetap terjaga dan tidak mudah rusak.