Brilio.net - Membayangkan sepiring nasi hangat mengepul dengan lauk ikan asin goreng yang renyah di luar dan empuk di dalam adalah sebuah kebahagiaan sederhana. Apalagi jika ditemani sambal terasi dan lalapan segar, rasanya semua masalah sejenak terlupakan. Menggoreng ikan asin memang terdengar seperti pekerjaan paling mudah di dapur. Cukup siapkan minyak panas, masukkan ikan, lalu angkat. Selesai.
Cara menggoreng ikan asin
foto ilustrasi: ChatGPT AI
Namun, kenyataan di dapur seringkali tak seindah bayangan. Alih-alih mendapatkan ikan asin goreng yang sempurna, kamu mungkin justru dihadapkan pada sebuah "tragedi" kecil: ikan asin yang rasanya masih sangat asin meski sudah digoreng, atau yang lebih menyedihkan lagi, dagingnya hancur lebur di wajan saat dibalik. Hasilnya, kamu hanya mendapatkan serpihan ikan yang patah dan terlalu asin.
Jika kamu sering mengalami hal ini, jangan buru-buru menyerah. Kegagalan tersebut bukan karena kamu tidak bisa memasak, tapi kemungkinan besar karena ada beberapa langkah kunci yang terlewat. Menggoreng ikan asin memang mudah, tapi untuk mendapatkan hasil yang sempurna, ada seninya tersendiri. Artikel BrilioFood ini akan membongkar lima trik wajib yang harus kamu ketahui sebelum menggoreng ikan asin, yang akan menjamin hasilnya gurih pas, renyah, dan utuh cantik saat disajikan.
Kenapa Ikan Asin Sering 'Gagal' Saat Digoreng?
Cara menggoreng ikan asin
foto ilustrasi: ChatGPT AI
11 Resep masakan rumahan yang murah meriah dari olahan ikan asin, nikmat dan bikin tambah nasi
Sebelum masuk ke triknya, penting untuk paham akar masalahnya. Pertama, rasa yang masih terlalu asin terjadi karena proses penggorengan menguapkan sisa air pada ikan, sehingga konsentrasi garam yang tersisa menjadi semakin pekat. Kedua, daging ikan asin menjadi rapuh setelah melalui proses pengasinan dan perendaman. Kesalahan teknik saat menggoreng, seperti api yang terlalu besar atau cara membalik yang kasar, akan membuatnya sangat mudah hancur.
Nah, sekarang mari kita atasi masalah-masalah tersebut dengan lima trik berikut.
Lima Trik Wajib untuk Menggoreng Ikan Asin Anti Gagal
Trik 1: Teknik Merendam yang Tepat (Bukan Sekadar Dibasahi)
Ini adalah langkah pertama dan paling fundamental yang tidak boleh kamu lewatkan. Tujuannya jelas: mengurangi kadar garam yang berlebih.
Durasi yang Pas: Jangan hanya mencucinya. Rendam ikan asin dalam air bersih. Durasi perendaman sangat tergantung pada ketebalan dan jenis ikan.
- Ikan Berdaging Tebal (misal: Jambal Roti, Gabus):Butuh waktu lebih lama, sekitar 30 hingga 60 menit. Kamu bahkan bisa mengganti air rendaman di pertengahan waktu untuk hasil maksimal.
- Ikan Berdaging Tipis (misal: Sepat):Cukup rendam selama 15-20 menit.
- Ikan Asin Kecil (misal: Teri Medan):Tidak perlu direndam lama, cukup bilas beberapa kali dengan air mengalir atau rendam selama 5 menit saja agar rasanya tidak menjadi hambar.
Gunakan Air Hangat: Untuk mempercepat proses pengurangan garam, kamu bisa menggunakan air hangat kuku.
Trik 2: Keringkan Sempurna Sebelum Masuk Wajan (Wajib!)
Setelah proses perendaman selesai, banyak orang langsung menggorengnya. Inilah kesalahan fatal kedua. Air adalah musuh utama minyak panas.
Kenapa Ini Penting?
Memasukkan ikan yang masih basah ke dalam minyak panas akan menyebabkan letupan atau percikan minyak (minyak meletup) yang berbahaya. Selain itu, uap air yang keluar akan membuat ikan menjadi seperti direbus di dalam minyak, bukan digoreng, sehingga hasilnya tidak akan renyah.
Caranya: Setelah ditiriskan, letakkan ikan asin di atas beberapa lembar tisu dapur. Tepuk-tepuk perlahan bagian atasnya dengan tisu lain hingga permukaannya benar-benar kering dan kesat.
Trik 3: Baluran Tepung Tipis (Rahasia Lapisan Pelindung)
Ini adalah trik tambahan yang sering digunakan para koki untuk hasil yang lebih superior. Setelah ikan benar-benar kering, baluri permukaannya dengan tepung secara tipis-tipis.
Jenis Tepung: Kamu bisa menggunakan tepung beras atau tepung maizena.
Manfaatnya:
1. Menyerap Sisa Kelembapan: Tepung akan menyerap sisa-sisa air terakhir yang mungkin masih menempel.
2. Menciptakan Pelindung: Lapisan tepung tipis ini akan menjadi "baju pelindung" yang membuat daging ikan lebih kokoh dan tidak mudah hancur saat dibalik di wajan.
3. Menambah Kerenyahan: Tepung beras atau maizena akan memberikan lapisan luar yang ekstra garing saat digoreng.
Ingat:Cukup balur tipis saja, jangan tebal seperti membuat ayam goreng tepung.
Trik 4: Mainkan Apinya! (Gunakan Api Sedang yang Stabil)
Pengaturan api adalah kunci dari keberhasilan tekstur akhir.
Panaskan Minyak Terlebih Dahulu: Pastikan minyak sudah cukup panas sebelum ikan dimasukkan. Kamu bisa mengetesnya dengan memasukkan sedikit ujung sutil, jika muncul buih-buih di sekitarnya, minyak sudah siap.
Gunakan Api Sedang: Setelah minyak panas, kecilkan api ke level sedang. Goreng ikan asin dengan api sedang yang stabil.
- Jangan Pakai Api Besar: Api yang terlalu besar akan membuat bagian luar ikan cepat gosong, sementara bagian dalamnya belum matang dan renyah.
- Jangan Pakai Api Kecil: Api yang terlalu kecil akan membuat proses menggoreng terlalu lama, akibatnya ikan akan menyerap banyak minyak dan menjadi lembek serta berminyak (greasy).
Trik 5: Cara Mengangkat yang Elegan (Anti Patah)
Momen mengangkat ikan dari wajan adalah saat paling krusial. Ikan yang sudah rapuh bisa patah di detik-detik terakhir.
Gunakan Alat yang Tepat: Hindari menggunakan satu garpu atau satu sutil kecil yang hanya menopang sebagian kecil badan ikan.
Teknik Dua Sutil:Untuk ikan yang lebar seperti jambal, gunakan dua buah sutil (spatula). Selipkan satu sutil di bawah badan ikan, dan gunakan sutil kedua untuk menahan atau menyeimbangkan bagian lainnya saat kamu membalik atau mengangkatnya.
Gunakan Saringan Laba-laba (Spider Strainer): Untuk ikan asin berukuran sedang atau kecil, saringan kawat besar ini adalah alat terbaik. Kamu bisa mengangkat beberapa potong ikan sekaligus dengan aman tanpa risiko patah.
Dengan menerapkan kelima trik ini, menggoreng ikan asin bukan lagi sebuah pertaruhan. Kamu kini punya semua rahasia untuk menyajikan ikan asin goreng yang sempurna: gurihnya pas, renyah di luar, empuk di dalam, dan yang terpenting, bentuknya tetap utuh dan cantik.
Tanya Jawab (FAQ) Seputar Menggoreng Ikan Asin
1. Q: Minyak goreng jenis apa yang paling bagus untuk menggoreng ikan asin?
A: Sebaiknya gunakan minyak sayur yang memiliki titik asap tinggi dan rasa yang netral, seperti minyak kelapa sawit atau minyak kanola. Ini akan memastikan ikan matang dengan baik tanpa ada rasa aneh dari minyaknya. Gunakan minyak baru untuk hasil terbaik.
2. Q: Berapa banyak minyak yang harus digunakan? Apakah harus digoreng terendam (deep-fry)?
A: Tidak harus deep-fry. Kamu bisa menggunakan metode shallow-fry(minyak setinggi setengah badan ikan). Yang penting, jumlah minyak cukup untuk membuat panas merata dan ikan tidak lengket di wajan. Pastikan untuk membaliknya agar kedua sisi matang sempurna.
3. Q: Bolehkah saya menggunakan kembali minyak bekas menggoreng ikan asin?
A: Sebaiknya tidak. Minyak bekas menggoreng ikan asin akan memiliki aroma yang sangat kuat dan rasa asin yang pekat. Jika digunakan kembali untuk menggoreng bahan lain (misalnya tempe atau ayam), rasa dan aroma ikan asin akan menempel pada makanan tersebut.
4. Q: Ikan asin saya tetap lengket di wajan meskipun sudah mengikuti tips. Apa penyebabnya?
A: Selain karena wajan yang sudah tidak bagus lapisan anti-lengketnya, penyebab utamanya biasanya karena minyak belum cukup panassaat ikan dimasukkan. Pastikan minyak benar-benar sudah panas. Penyebab lain bisa jadi karena kamu terlalu cepat mencoba membaliknya sebelum bagian bawahnya membentuk lapisan kering yang kokoh.
5. Q: Selain digoreng langsung, adakah cara lain memasak ikan asin yang sudah direndam?
A: Tentu saja. Setelah direndam dan dikeringkan, kamu bisa mengolah ikan asin dengan cara dibakar atau dipanggang di atas teflon hingga matang. Ikan asin yang sudah dipotong kecil-kecil juga bisa langsung dimasukkan ke dalam adonan pepes tahu atau nasi liwet untuk dimasak bersamaan.