Brilio.net - Tanaman di pekarangan rumah sering kali jadi korban serangan hama kecil seperti semut dan kutu. Sekilas terlihat sepele, tapi kehadiran dua serangga ini bisa membawa dampak besar bagi kesehatan tanaman. Jika dibiarkan, daun bisa menguning, layu, bahkan membuat tanaman mati perlahan.

Serangan semut dan kutu umumnya terjadi karena kondisi tanaman yang lembap atau terlalu manis akibat getah yang keluar dari batang dan daun. Keduanya memiliki hubungan yang saling menguntungkan, semut biasanya melindungi kutu karena kutu menghasilkan cairan manis yang disukai semut. Alhasil, populasi mereka cepat meningkat dan semakin sulit dikendalikan.

Masalah ini sering membuat pemilik rumah frustrasi karena tanaman yang semula subur mendadak merana. Padahal, jika ditangani sejak awal, serangan hama semacam ini bisa dicegah dengan cara alami tanpa perlu bahan kimia berbahaya. Jika bingung, kamu bisa mencoba trik dari pengguna Instagram @semente_para_flor_net dalam mengatasi masalah tanaman ini.

Melalui salah satu video yang diunggah, dia mengaku hanya menggunakan 2 jenis bawang untuk mengatasinya, yakni bawang bombay dan bawang putih. Namun agar bawang bisa bekerja lebih maksimal, ada bahan tambahan lain yang perlu dicampurkan. Campuran bahan ini bisa jadi pestisida alami untuk atasi hama di tanaman.

Jika ingin mengetahui cara membuat pestisida tanaman ini lebih lanjut, simak tutorialnya yang telah BrilioFood rangkum dari Instagram @semente_para_flor_net pada Minggu (19/10).

Atasi hama tanaman dengan bawang.

1. Blender bawang putih, bawang bombay, dan cabai sampai halus.

foto: Instagram/@semente_para_flor_net

Langkah pertama, siapkan beberapa siung bawang putih, potongan bawang bombay, dan beberapa buah cabai. Masukkan semuanya ke dalam blender yang sudah diisi air secukupnya, lalu haluskan hingga benar-benar lembut. Kombinasi bahan ini mengandung zat alami yang ampuh mengusir hama seperti kutu daun, ulat, dan semut yang sering menempel di batang tanaman.

2. Saring cairan dan simpan dalam botol.

foto: Instagram/@semente_para_flor_net

Setelah halus, tuang campuran tersebut ke saringan untuk memisahkan ampas dan airnya. Cairan yang dihasilkan kemudian dimasukkan ke dalam botol agar mudah digunakan nantinya. Langkah penyaringan ini penting supaya alat semprot tidak tersumbat saat menyemprotkan cairan ke tanaman.

3. Campur dengan air sabun atau detergen cair.

foto: Instagram/@semente_para_flor_net

Berikutnya, campurkan cairan bawang tadi dengan air yang sudah diberi sedikit sabun atau detergen cair. Sabun berfungsi untuk membantu cairan menempel lebih lama di permukaan daun dan batang tanaman. Aduk atau kocok hingga semuanya tercampur rata sehingga hasilnya siap dipakai sebagai pestisida alami.

4. Semprot langsung ke tanaman yang terkena hama.

foto: Instagram/@semente_para_flor_net

Setelah cairan siap, masukkan ke dalam botol semprot dan aplikasikan langsung ke tanaman yang terserang hama. Fokuskan penyemprotan pada bagian bawah daun dan sela-sela batang tempat kutu atau semut biasanya bersembunyi. Lakukan pada pagi atau sore hari agar tanaman tidak stres akibat panas matahari.

5. Lakukan secara rutin untuk hasil maksimal.

foto: Instagram/@semente_para_flor_net

Agar hasilnya lebih efektif, semprotkan cairan ini secara rutin dua hingga tiga kali seminggu. Pemakaian teratur akan membantu memutus siklus hidup hama dan menjaga tanaman tetap sehat. Selain membuat tanaman bebas hama, cara alami ini juga aman untuk lingkungan dan tidak meninggalkan residu berbahaya.

FAQ Tentang tips cegah hama di tanaman.

Hama tanaman sering jadi musuh utama bagi para pecinta berkebun di rumah. Tanpa penanganan yang tepat, daun bisa rusak, batang membusuk, hingga tanaman mati perlahan.

1. Apa tanda awal tanaman mulai terserang hama?

Tanda paling umum adalah munculnya bercak kecil di daun, warna daun berubah kekuningan, atau terdapat lubang-lubang halus. Jika dibiarkan, hama akan menyebar cepat ke seluruh bagian tanaman, terutama pada daun muda.

2. Kapan waktu terbaik untuk menyemprot pestisida alami?

Waktu paling ideal adalah pagi atau sore hari ketika sinar matahari tidak terlalu terik. Hal ini mencegah daun terbakar dan membuat cairan alami bekerja lebih maksimal menempel di permukaan tanaman.

3. Apakah semua hama bisa diusir dengan bahan alami seperti bawang atau cabai?

Sebagian besar hama seperti kutu daun, ulat, dan semut bisa diusir dengan bahan alami. Namun untuk hama tanah seperti nematoda, perlu penanganan tambahan seperti pengeringan media tanam atau pergantian tanah baru.

4. Seberapa sering perlu dilakukan pencegahan agar tanaman tetap bebas hama?

Idealnya seminggu sekali, terutama jika tanaman sering terkena hujan atau disiram intens. Langkah rutin ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem tanaman agar hama tidak sempat berkembang biak.

5. Apakah tanaman yang terserang hama masih bisa diselamatkan?

Masih bisa, asal penanganannya cepat. Potong bagian yang rusak, pisahkan dari tanaman lain, lalu semprot pestisida alami secara teratur sampai kondisi tanaman kembali pulih.