Saya pernah gagal masak rendang, 5 trik ini yang bikin saya akhirnya berhasil
Diperbarui 5 Mei 2025, 15:32 WIB
Diterbitkan 5 Mei 2025, 13:00 WIB

Brilio.net - Saya, Maya (32 tahun) seorang ibu rumah tangga yang selalu suka makan rendang. Buat saya, rendang itu salah satu makanan yang paling kaya rasa, dan punya aroma khas yang langsung bikin perut keroncongan. Tapi dulu, saya pikir rendang itu cuma bisa dibuat oleh orang-orang yang sudah jago masak, seperti ibu-ibu Minang, atau chef profesional.
Lalu, entah kenapa, saya merasa ingin coba bikin sendiri. Mungkin karena waktu itu sedang sering masak di rumah, jadi saya tertantang untuk mencoba yang lebih “serius”. Saya cari resep online, nonton beberapa video YouTube, dan beli bahan lengkap di pasar.
Hasilnya? Gagal total.
Gagal Total dan Nyaris Nyerah
Dagingnya keras, bumbunya terasa mentah, dan santannya pecah. Bukan cuma soal rasa, tapi tampilannya pun nggak menarik. Saya bahkan sempat merasa minder sendiri. Tapi saya nggak langsung menyerah. Saya coba tanya ke teman yang orang Padang, lalu juga ngobrol sama tetangga yang memang hobi masak. Dari situ, saya mulai ngerti bahwa masak rendang itu ada tekniknya, bukan sekadar ikutin bahan dan urutan.
Belajar dari Orang Lain: 5 Tips Masak Rendang yang Bikin Hasilnya Jauh Lebih Baik
Setelah ngobrol dan coba praktik dari masukan orang lain, saya akhirnya nemu cara-cara yang bikin rendang buatan saya jauh lebih enak dari percobaan pertama. Ini tips yang benar-benar masuk akal dan aplikatif, bukan hasil iseng coba-coba:
1. Rebus Daging Sebelum Dimasukkan ke Bumbu
Ini saran dari tetangga saya. Dulu saya pikir daging langsung dimasak bareng bumbu aja udah cukup. Ternyata, kalau dagingnya masih keras, proses memasaknya bisa bikin bumbu keburu gosong duluan. Jadi sekarang saya rebus daging dengan sedikit garam sampai setengah matang, baru dimasukkan ke dalam masakan.
2. Pakai Santan Segar Lebih Baik dari Santan Instan
Santan instan memang praktis, tapi rasanya beda. Saya dikasih tahu teman saya, kalau sempat, lebih baik peras kelapa parut sendiri, karena hasilnya lebih gurih dan kental. Saya coba, dan benar—rasa rendangnya jadi lebih "dalam", dan warna bumbunya juga lebih pekat.
3. Masak dengan Api Kecil dan Jangan Ditinggal Lama-Lama
Rendang bukan masakan yang bisa ditinggal sambil nonton drakor. Saya diajari untuk mengaduk sesekali dan menjaga api tetap kecil, supaya santannya nggak pecah dan bumbunya bisa mengering perlahan. Ini bikin rendang jadi legit dan bumbunya nempel sempurna di daging.
4. Tambahkan Serai, Daun Jeruk, dan Daun Kunyit
Bumbu dasar memang penting, tapi ada beberapa tambahan yang bisa bikin aroma rendang naik level. Dari ibu-ibu di arisan komplek, saya dapat saran untuk selalu tambahkan serai yang digeprek, daun jeruk, dan daun kunyit. Aromanya jadi lebih segar dan khas.
5. Simpan Dulu Semalam, Baru Dihidangkan
Rendang itu makanan yang justru makin enak kalau sudah didiamkan. Saya pernah baca juga kalau di Minang sana, rendang sering disantap keesokan harinya setelah dimasak. Jadi sekarang saya selalu masak sehari sebelum, simpan di kulkas, dan panaskan lagi pas mau disajikan. Rasanya lebih kaya, dagingnya lebih lembut.
Sekarang, Masak Rendang Jadi Momen Spesial
Dari kegagalan pertama itu, saya jadi lebih menghargai proses memasak. Sekarang setiap kali mau masak rendang, saya nggak buru-buru. Justru saya nikmati tiap tahapannya—dari ngulek bumbu sampai mencium aromanya yang perlahan menguar di dapur kecil saya.
Yang paling bikin saya senang, suami sekarang suka banget rendang buatan saya. Bahkan dia bilang, rasanya mengingatkan dia pada masakan ibunya dulu.
FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan Soal Memasak Rendang
1. Apakah bisa pakai daging ayam atau daging lain untuk rendang?
Bisa. Walau rendang asli pakai daging sapi, banyak juga yang pakai ayam, bebek, bahkan jamur tiram untuk versi vegetarian. Namun, waktu masaknya tentu menyesuaikan jenis dagingnya.
2. Kenapa rendang saya cepat basi?
Pastikan rendang benar-benar kering (minyak keluar) sebelum disimpan. Jangan simpan rendang yang masih mengandung air banyak. Gunakan wadah kedap udara dan simpan di kulkas.
3. Berapa lama maksimal rendang dimasak agar tetap enak?
Rata-rata butuh 3–4 jam agar bumbu menyatu sempurna dan daging lembut. Terlalu sebentar bikin daging keras, terlalu lama bisa kering berlebihan.
4. Apakah harus selalu pakai kelapa segar?
Tidak wajib, tapi sangat disarankan. Santan instan bisa digunakan dalam kondisi mendesak, tapi hasil akhirnya akan berbeda terutama dari segi rasa dan aroma.
5. Apakah bisa pakai blender untuk bumbu rendang?
Bisa, tapi usahakan tetap tumis lama agar airnya hilang. Bumbu hasil blender cenderung berair, jadi butuh waktu menumis lebih lama agar benar-benar kering dan matang.
Cerita ini mungkin terdengar sederhana, tapi buat saya, kegagalan masak rendang adalah salah satu momen penting di dapur. Bukan hanya soal rasa, tapi soal keberanian untuk mencoba, belajar dari orang lain, dan tidak takut gagal. Sekarang, setiap kali makan rendang buatan sendiri, saya bisa senyum dan bilang, “Akhirnya bisa juga.”
Kamu pernah punya pengalaman serupa? Yuk, bagikan juga! Mungkin ceritamu bisa bantu orang lain yang baru mulai belajar masak.
Disclaimer: Artikel ini mengandung elemen cerita fiksi yang disusun untuk memperkaya pengalaman membaca dan membangun kedekatan dengan pembaca. Namun, seluruh tips memasak yang dibagikan berdasarkan praktik nyata dan sumber terpercaya yang bisa diterapkan di dapur sehari-hari.
(brl/tin)
RECOMMENDED ARTICLES
- Trik menyimpan rendang agar tidak cepat basi, cocok untuk Lebaran
- 20 Resep rendang buat Lebaran, lezat, nikmat, sedap, enak, dan bikin nagih
- Cara bikin daging rendang atau semur cepat empuk tanpa boros gas
- Resep rendang daging sapi empuk dan gurih, sajian istimewa untuk Lebaran
- 17 Resep rendang tanpa santan, praktis, nikmat, dan mudah dibuat
- 17 Resep rendang daging sapi, enak, empuk, dan sederhana
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas