Brilio.net - Mengukus bahan makanan jadi salah satu teknik masak yang paling sering dipakai karena hasilnya lebih sehat dan teksturnya tetap lembut. Biasanya, proses ini membutuhkan air yang cukup banyak untuk menghasilkan uap panas yang mematangkan makanan. Itulah kenapa kukusan selalu identik dengan panci besar berisi air mendidih.
Namun siapa sangka, ada seorang pria yang membagikan trik unik untuk mengukus makanan tanpa menggunakan air sama sekali. Dengan cara ini, makanan tetap matang dengan tekstur layaknya dikukus biasa, meski tanpa setetes pun air di dalam kukusan. Trik ini tentu bikin banyak orang penasaran karena terasa tidak masuk akal pada awalnya.
Namun pria tersebut pernah menjelaskan teknik yang dipakai melalui akun Instagram @bocah_hutan666. Metode ini dia gunakan dalam kondisi tertentu, terutama saat survival atau sedang camping. Ketika cadangan air terbatas, menghemat setiap tetesnya jadi hal yang sangat penting. Karena itu, trik mengukus tanpa air ini bisa jadi solusi menarik buat yang sedang berada di alam terbuka namun tetap ingin makan makanan hangat dan matang sempurna.
Ingin tahu seperti apa triknya? Simak ulasannya lebih lanjut yang telah BrilioFood rangkum dari Instagram @bocah_hutan666 pada Senin (24/11).
Cara mengukus makanan tanpa air.
1. Kunci utama ada pada dedaunan edible sebagai pengganti air.
foto: Instagram/@bocah_hutan666
Trik ini bergantung pada penggunaan dedaunan yang aman dimakan, seperti daun pohpohan atau daun lain yang sifatnya edible. Dedaunan tersebut akan melepas sedikit kelembapan alami saat dipanaskan sehingga menciptakan uap. Dari uap inilah proses “mengukus tanpa air” bisa terjadi dan tetap mematangkan makanan dengan baik.
2. Letakkan dedaunan di dasar panci lalu timpa dengan kulit jagung.
foto: Instagram/@bocah_hutan666
Susun dedaunan di dasar panci sebagai lapisan pertama agar bahan makanan tidak kontak langsung dengan panas logam. Setelah itu, tambahkan kulit jagung sebagai alas tambahan yang membantu menahan panas dan menjaga kelembapan tetap terperangkap. Kedua lapisan ini bekerja seperti kukusan alami yang sederhana tapi efektif.
3. Masukkan bahan makanan, lalu tutup kembali dengan kulit jagung.
foto: Instagram/@bocah_hutan666
Begitu alas siap, letakkan potongan makanan seperti jagung di atas lapisan kulit jagung tadi. Setelah itu, timpa lagi dengan kulit jagung untuk menutup bagian atas dan menjaga uap tetap berada di dalam panci. Cara ini membuat panas menyebar lebih merata sehingga makanan matang lebih sempurna.
4. Masak sekitar 15 menit dengan api sedang.
foto: Instagram/@bocah_hutan666
Tutup panci rapat-rapat lalu panaskan dengan api sedang agar proses penguapan berjalan stabil. Dalam waktu sekitar 15 menit, dedaunan dan kulit jagung akan menghasilkan cukup uap untuk mematangkan bahan makanan. Tidak perlu air sama sekali, cukup manfaatkan kelembapan alami dari bahan-bahan tersebut.
5. Hasil akhirnya, makanan matang sempurna dan teksturnya empuk.
foto: Instagram/@bocah_hutan666
Setelah matang, jagung yang dimasak dengan metode ini biasanya terasa empuk dan manis seperti dikukus biasa. Teksturnya pun tetap lembut karena tidak terkena panas langsung dari panci. Metode ini cocok dipakai ketika sedang camping atau survival saat air harus dihemat semaksimal mungkin.
Pertanyaan seputar tips mengukus makanan.
Mengukus sering dianggap cara masak paling aman dan sehat, tetapi tetap ada trik tertentu agar hasilnya benar-benar matang merata. Banyak orang penasaran bagaimana membuat kukusan bekerja lebih efektif tanpa merusak tekstur makanan.
1. Kenapa makanan kadang masih mentah bagian dalamnya meski sudah lama dikukus?
Biasanya ini terjadi karena uap tidak tersebar merata atau makanan ditumpuk terlalu padat. Jika uap tidak mengalir dengan baik, panasnya hanya mengenai bagian luar sementara bagian tengah tetap keras. Sebaiknya beri ruang antar bahan agar sirkulasi uap lebih lancar.
2. Bagaimana cara mencegah air kukusan menetes ke makanan?
Tetesan air bisa bikin makanan jadi lembek dan kurang menarik, terutama kue atau dimsum. Untuk menghindarinya, tutup panci kukusan bisa dibungkus kain atau serbet bersih agar menyerap uap air berlebih. Cara sederhana ini efektif menjaga hasil kukusan tetap cantik.
3. Apakah air kukusan harus selalu banyak?
Tidak harus, tetapi pastikan jumlahnya cukup untuk menghasilkan uap selama seluruh proses mengukus. Jika air terlalu sedikit, kukusan bisa kering dan menimbulkan bau gosong. Tambahkan air panas saat menambah volume agar suhu uap tetap stabil.
4. Mengapa penting memanaskan kukusan sebelum memasukkan makanan?
Memanaskan kukusan dulu membuat uap sudah terbentuk ketika makanan masuk, sehingga proses memasaknya langsung berjalan. Ini membantu menjaga tekstur, terutama pada makanan yang sensitif panas. Selain itu, hasil kukusan jadi lebih cepat matang dan merata.
5. Bolehkah membuka tutup kukusan saat proses memasak berlangsung?
Sebenarnya boleh, tapi jangan terlalu sering karena uap panas akan keluar dan menurunkan suhu dalam kukusan. Jika suhunya turun, waktu memasak jadi lebih lama dan hasilnya kurang maksimal. Sebaiknya buka hanya satu kali untuk mengecek tingkat kematangan.