Brilio.net - Dunia kuliner Indonesia itu ibarat semesta yang nggak ada habisnya untuk dieksplorasi. Setiap daerah punya jagoannya masing-masing, dari hidangan utama yang megah sampai jajanan pinggir jalan yang sederhana tapi bikin kangen. Kalau kita ngomongin soal gorengan, ada satu nama yang pasti langsung terlintas di benak banyak orang: Mendoan. Tapi, gimana jadinya kalau gorengan legendaris yang gurih ini ketemu sama buah stroberi yang manis dan asam?

Sebuah postingan dari mahasiswa KKN baru-baru ini sukses bikin jagat maya heboh dan terbelah jadi beberapa kubu. Yuk, kita bedah bareng-bareng fenomena kuliner yang unik ini!

Kenalan Dulu Sama Mendoan, Gorengan Kesayangan Sejuta Umat

Sebelum kita terjun ke perdebatan mendoan stroberi, ada baiknya kita samakan frekuensi dulu. Apa sih sebenarnya mendoan itu? Bagi sebagian orang, mendoan mungkin hanya dianggap tempe goreng tepung biasa. Padahal, ada filosofi dan ciri khas yang membuatnya spesial.

Mendoan adalah makanan khas dari wilayah Banyumas, Jawa Tengah. Namanya sendiri berasal dari kata dalam bahasa Banyumasan, "mendo," yang artinya setengah matang atau lembek. Jadi, kunci kenikmatan mendoan sejati terletak pada proses masaknya yang kilat. Tempe dicelupkan ke adonan tepung berbumbu, lalu digoreng cepat dalam minyak panas. Hasilnya bukan tempe goreng yang renyah kering, melainkan tekstur yang masih agak basah, lembut, dan "nyemek" di bagian dalam, dengan balutan tepung yang gurih.

Tempe yang digunakan pun bukan sembarang tempe. Biasanya, para penjual mendoan menggunakan tempe khusus yang bentuknya tipis dan lebar, dibungkus dengan daun pisang yang menambah aroma khas. Disajikan panas-panas, biasanya ditemani cocolan sambal kecap yang pedas manis atau sekadar digigit bareng cabai rawit hijau. Sensasi gurih, hangat, dan pedas inilah yang jadi standar kenikmatan mendoan yang kita kenal selama ini. Sampai akhirnya, standar itu diuji oleh kreativitas anak-anak muda.

Ketika Mendoan Ketemu Stroberi: Lahirlah Mahakarya Mahasiswa KKN

Mendoan stroberi
foto: TikTok/@kknump2025_desacikendung

Cerita ini bermula sekitar empat hari lalu, saat sebuah video muncul di linimasa TikTok. Akun dengan username @kknump2025_desacikendung mengunggah sebuah video singkat yang menampilkan hasil kreasi kuliner mereka. Para mahasiswa yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cikendung, Kecamatan Pulosari, Pemalang, Jawa Tengah ini dengan bangga memamerkan "Mendoan Stroberi."

Dalam klip pendek yang diberi latar suara lucu dan aneh itu, terlihat beberapa potong gorengan mirip mendoan yang di atasnya diberi topping irisan buah stroberi segar. Sebuah pemandangan yang tak lazim dan langsung memancing rasa penasaran. Bayangkan, gorengan gurih yang identik dengan cocolan asin-pedas, kini bersanding dengan buah yang rasanya manis dan asam. Tentu saja, internet pun bergejolak. Kolom komentar postingan itu langsung diserbu warganet dengan berbagai macam reaksi.

Jagat Maya Heboh: Antara Bingung, Penasaran, dan Kagum

Reaksi warganet terbagi menjadi beberapa "mazhab". Ada yang bingung dengan identitas makanan tersebut, ada yang berusaha keras membayangkan rasanya, dan ada pula yang justru terpukau dengan penampilannya.

Kubu pertama adalah mereka yang kebingungan. Bentuknya yang tidak menggunakan tempe utuh membuat beberapa orang ragu menyebutnya mendoan. Salah satu komentar yang mewakili kebingungan ini datang dari akun Hi aku, @thisismebitchy_:

“bakwan strawberry apa peyek strawberry??”

Komentar ini cukup valid, karena secara visual, gorengan itu memang bisa diperdebatkan. Apakah itu bakwan (adonan sayur) yang diberi stroberi, atau peyek (gorengan tipis renyah) versi lembek? Identitasnya menjadi kabur.

Kubu kedua adalah para "imajinator rasa". Mereka mencoba menerka-nerka perpaduan sensasi yang akan muncul di lidah. Akun Vvivii @callme.nnvv memberikan prediksi uniknya:

“manis asem seger
gurih asin seger,”

Komentar ini seakan menggambarkan betapa sulitnya otak kita mencerna kombinasi rasa gurih dari adonan mendoan dengan kesegaran asam dari stroberi. Perpaduan yang benar-benar di luar zona nyaman.

Namun, di tengah kebingungan dan perdebatan rasa, ada kubu ketiga yang justru memberikan apresiasi. Terlepas dari keanehannya, mereka mengakui bahwa presentasi mendoan stroberi ini punya nilai estetika. Seperti yang diungkapkan oleh akun Swan @eyes.onme33:

“terlepas dari keanehan itu, tp cantik bgt woyy,”

Warna oranye keemasan dari gorengan yang kontras dengan merahnya irisan stroberi memang menciptakan visual yang cantik dan Instagrammable.

Tunggu Dulu, Ternyata Mendoan Stroberi Bukan Hal Baru?

Di saat perdebatan sedang panas-panasnya, muncullah plot twist. Beberapa warganet dari daerah tertentu justru menganggap mendoan stroberi ini sebagai hal yang wajar. Mereka mengaku pernah menemukan atau bahkan sering menyantap hidangan serupa di daerah mereka.

Akun @ismtnrhmh berbagi pengalamannya:

“Pernah nemu mendoan strawberry di tawangmanguu , kelihatan aneh tapi enak …,”

Hal ini diamini oleh warganet lain, @kak_unul, yang menyebutkan bahwa di daerah dataran tinggi Purbalingga, varian ini sudah biasa:

“itu hal biasa sii kalo di purbalingga daerah atas serang itu banyak yang jual mendoan strawberry,”

Komentar-komentar ini membuka fakta baru: mendoan stroberi bukanlah penemuan pertama mahasiswa KKN di Pemalang. Di beberapa daerah yang merupakan sentra penghasil stroberi seperti Tawangmangu (Karanganyar) dan Serang (Purbalingga), inovasi ini ternyata sudah menjadi salah satu kuliner lokal yang dijual untuk wisatawan.

Penelusuran lebih lanjut oleh tim brilio.net, mengonfirmasi hal ini. Seorang pemilik kanal YouTube, Fifin Liefang, ternyata sudah pernah mengunggah video kunjungannya ke D'Las Lembah Asri Serang, Purbalingga, pada Oktober 2020 silam, khusus untuk mencicipi menu unik ini. Dalam deskripsi videonya, Fifin menulis dengan antusias:

“Kali ini fifin mauu makan menu unik yaitu MENDOAN STRAWBERRY !!! pie tuuu pie tuuu?? mendoann pake stroberi gituu??.”

Ia pun menambahkan bahwa rasa mendoan stroberi ini gurih dan ada sensasi kecut atau asam. 

Mendoan stroberi
foto: YouTube/Fifin Liefang

Ini menjadi bukti bahwa kreativitas mengawinkan potensi lokal (mendoan dan stroberi) sudah ada sejak lama. Jadi, apa yang dilakukan oleh mahasiswa KKN di Pemalang mungkin lebih tepat disebut sebagai sebuah penemuan kembali atau adaptasi ide, yang secara tak terduga berhasil menarik perhatian nasional berkat kekuatan media sosial.

Sobat Brilio tertarik mencobanya?

FAQ Seputar Mendoan

1. Apa bedanya mendoan dengan tempe goreng tepung biasa?

Jawaban: Perbedaan utamanya ada pada tingkat kematangan dan jenis tempe. Mendoan digoreng "mendo" atau setengah matang sehingga teksturnya lembut dan basah, sementara tempe goreng biasa dimasak hingga kering dan renyah. Tempe untuk mendoan juga biasanya berupa lembaran tipis khusus.

2. Bagaimana cara membuat adonan mendoan yang pas?

Jawaban: Kunci adonan mendoan yang lezat adalah penggunaan tepung terigu dan sedikit tepung beras (untuk sedikit tekstur), serta bumbu halus yang medok. Bumbu dasarnya adalah bawang putih, ketumbar, kencur, dan garam. Jangan lupa tambahkan irisan daun bawang yang banyak untuk aroma yang khas.

3. Selain sambal kecap, apa cocolan lain yang cocok untuk mendoan?

Jawaban: Selain sambal kecap pedas, mendoan juga sangat nikmat disantap langsung dengan menggigit cabai rawit hijau segar di setiap suapan. Beberapa orang juga menyukainya dengan cocolan bumbu pecel atau saus kacang.

4. Kenapa mendoan seringkali lebih berminyak? Bisakah dibuat lebih sehat?

Jawaban: Karena digoreng cepat dalam minyak banyak dan teksturnya yang basah, mendoan cenderung menyerap lebih banyak minyak. Untuk versi lebih sehat, pastikan minyak benar-benar panas saat mendoan dimasukkan dan segera tiriskan di saringan kawat setelah diangkat agar kelebihan minyak bisa turun. Menggunakan air fryer juga bisa jadi alternatif, meski teksturnya akan sedikit berbeda.

5. Apakah mendoan harus selalu pakai tempe?

Jawaban: Secara tradisional, "mendoan" merujuk pada tempe yang dimasak dengan cara tersebut. Namun, teknik "mendo" ini juga bisa diaplikasikan ke bahan lain. Di beberapa tempat, ada variasi seperti tahu mendoan atau bahkan jamur mendoan, yang menggunakan adonan dan teknik masak yang sama.