Cara menyimpan janur yang sudah dirangkai untuk bungkus ketupat, tetap hijau hingga 1 minggu
Diperbarui 4 Apr 2023, 12:36 WIB
Diterbitkan 4 Apr 2023, 18:00 WIB
Brilio.net - Bagi sebagian masyarakat, ketupat merupakan menu wajib yang harus ada baik pada bulan Ramadan ataupun saat Lebaran. Tradisi menghidangkan ketupat sendiri sudah ada sejak zaman Walisongo dan disebut-sebut punya makna mendalam. Dilansir dari liputan6.com, ketupat adalah akronim dari Ngaku Lepat yang artinya mengakui kesalahan. Pasalnya, selain beribadah, Lebaran juga identik dengan saling bermaaf-maafan dengan seluruh keluarga dan kerabat.
Wah, ternyata ketupat bukan hanya sekadar jadi makanan, tapi ada arti tersendiri di baliknya, ya? Nggak heran walaupun harus repot memasaknya, banyak orang masih gemar menyajikan makanan satu ini saat Lebaran, kan?
Cara pembuatan ketupat memang dianggap cukup rumit karena beras harus dimasukkan dulu ke dalam bungkus khusus dari janur kelapa, kemudian baru bisa dimasak. Tapi, zaman sekarang nggak melulu harus membuat bungkus ketupat ini dari awal lho, melainkan bisa pula membelinya di pasaran.
Namun, setelah dibeli sebelum digunakan, janur bungkus ketupat yang sudah dirangkai ini memang sebaiknya disimpan dengan cara yang tepat. Sebab, warnanya bisa-bisa tak hijau lagi dan teksturnya mengering, sehingga cepat hancur saat digunakan.
RECOMMENDED ARTICLES
- Trik mengolah bihun agar mengembang sempurna, tidak lengket dan tahan hingga seharian
- Bukan digulung satu per satu, ini cara memberi isian dan menggulung lumpia agar lebih cepat selesai
- Pakai dua bahan dapur, ini trik mengempukkan daging sapi tanpa presto hanya dalam waktu 12 menit
- Bukan ditambal, begini cara sederhana perbaiki toples plastik yang pecah jadi rapat lagi
- Tak perlu jeruk nipis, ini trik menghilangkan bau amis pada usus ayam pakai satu bahan
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas