Dari balado sampai woku, kenali perbedaan 5 jenis bumbu merah untuk masakan Indonesia
Diperbarui 6 Mar 2025, 15:09 WIB
Diterbitkan 8 Mar 2025, 14:30 WIB

Brilio.net - Bumbu merah adalah salah satu ciri khas masakan Indonesia yang menggugah selera. Warna merahnya yang mencolok sering kali menjadi pertanda rasa pedas yang nikmat. Namun, tahukah kamu bahwa tidak semua bumbu merah memiliki rasa yang sama? Ada yang dominan pedas, ada yang berpadu dengan rasa gurih, bahkan ada yang punya sentuhan manis dan asam.
Di berbagai daerah, bumbu merah memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung dari rempah-rempah yang digunakan. Dari balado yang khas dari Minang hingga woku yang populer di Sulawesi, setiap jenis bumbu merah punya keunikan tersendiri. Yuk, kenali 5 jenis bumbu merah yang sering digunakan dalam masakan Indonesia.
1. Balado – Pedas gurih dengan sentuhan asam
Balado adalah bumbu merah khas Minangkabau yang terkenal dengan rasa pedas dan sedikit asam. Biasanya, bumbu ini dibuat dari cabai merah, bawang merah, bawang putih, tomat, garam, dan perasan jeruk nipis atau asam jawa. Cara memasaknya cukup sederhana, yaitu ditumis hingga harum lalu dicampurkan dengan bahan utama seperti telur, terong, ikan, atau daging.
Bahan (untuk 4 porsi):
- 10 buah cabai merah besar
- 5 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 2 buah tomat merah
- 1 sdt garam
- 1 sdt gula pasir
- 1 sdt air jeruk nipis
- Minyak untuk menumis
Cara membuat:
1. Haluskan cabai merah, bawang merah, bawang putih, dan tomat.
2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum dan matang.
3. Tambahkan garam, gula, dan air jeruk nipis, aduk rata.
4. Masukkan bahan utama seperti telur, ikan, atau terong, lalu aduk hingga bumbu meresap.
2. Bumbu rica-rica – Pedas segar dengan aroma daun jeruk
Berasal dari Manado, bumbu rica-rica punya cita rasa pedas yang segar berkat penggunaan daun jeruk dan perasan jeruk nipis. Selain cabai merah, bawang merah, dan bawang putih, rica-rica juga sering ditambahkan serai untuk memberikan aroma khas. Masakan yang paling terkenal menggunakan bumbu ini adalah ayam rica-rica, tetapi bisa juga diterapkan pada ikan, bebek, atau bahkan seafood.
Bahan (untuk 4 porsi):
- 10 buah cabai merah keriting
- 5 buah cabai rawit merah
- 6 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 2 batang serai, geprek
- 4 lembar daun jeruk
- 1 sdt garam
- 1 sdt gula pasir
- 1 sdt air jeruk nipis
- Minyak untuk menumis
Cara membuat:
1. Haluskan cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.
2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus bersama serai dan daun jeruk hingga harum.
3. Tambahkan garam, gula, dan air jeruk nipis, aduk rata.
4. Masukkan bahan utama seperti ayam atau ikan, aduk hingga matang dan bumbu meresap.
3. Bumbu rujak – Perpaduan manis, asam, dan pedas
Bumbu rujak sering dikaitkan dengan hidangan ayam atau bebek, tetapi sebenarnya juga bisa digunakan untuk ikan bakar. Kombinasi cabai merah, bawang, terasi, gula merah, dan asam jawa menciptakan rasa pedas, manis, dan asam yang seimbang.
Bahan (untuk 4 porsi):
- 8 buah cabai merah keriting
- 4 buah cabai rawit merah
- 5 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 1 sdt terasi bakar
- 2 sdm gula merah, serut
- 1 sdt air asam jawa
- Minyak untuk menumis
Cara membuat:
1. Haluskan cabai, bawang, dan terasi.
2. Panaskan minyak, tumis bumbu hingga harum.
3. Tambahkan gula merah dan air asam jawa, aduk hingga larut.
4. Masukkan bahan utama dan masak hingga bumbu meresap.
4. Sambal goreng – Pedas dengan rasa gurih dari santan
Sambal goreng memiliki cita rasa pedas yang lebih lembut karena sering dimasak dengan santan.
Bahan (untuk 4 porsi):
- 10 buah cabai merah besar
- 5 siung bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 200 ml santan
- 1 batang serai, geprek
- 2 lembar daun salam
- 1 sdt garam
- 1 sdt gula pasir
- Minyak untuk menumis
Cara membuat:
1. Haluskan cabai, bawang merah, dan bawang putih.
2. Panaskan minyak, tumis bumbu hingga harum, masukkan serai dan daun salam.
3. Tambahkan santan, garam, dan gula, aduk hingga mengental.
4. Masukkan bahan utama dan masak hingga matang.
5. Bumbu woku – Perpaduan pedas dan harum rempah
Bumbu woku berasal dari Sulawesi dan terkenal dengan aroma rempah yang khas.
Bahan (untuk 4 porsi):
- 8 buah cabai merah keriting
- 5 buah cabai rawit merah
- 6 siung bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 1 batang serai, geprek
- 3 lembar daun jeruk
- 2 lembar daun kunyit, iris
- 1 buah tomat, potong-potong
- 1 sdt garam
- 1 sdt gula pasir
- Minyak untuk menumis
Cara membuat:
1. Haluskan cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.
2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus bersama serai, daun jeruk, dan daun kunyit hingga harum.
3. Tambahkan garam, gula, dan tomat, aduk rata.
4. Masukkan bahan utama seperti ayam atau ikan, aduk hingga matang dan bumbu meresap.
Apa perbedaan bumbu merah khas Jawa dengan bumbu merah dari daerah lain?
Bumbu merah khas Jawa biasanya memiliki cita rasa yang lebih manis karena penggunaan gula merah dan kecap manis. Sementara itu, bumbu merah dari daerah lain seperti Sumatra dan Sulawesi lebih dominan pedas dan kaya akan rempah tanpa tambahan pemanis yang berlebihan. Misalnya, balado dari Minang lebih asam, sementara rica-rica dari Manado lebih segar dengan aroma daun jeruk.
Bagaimana cara menyimpan bumbu merah agar tahan lama?
Untuk menyimpan bumbu merah agar tahan lama, simpan dalam wadah kedap udara dan letakkan di dalam kulkas. Jika ingin lebih awet, kamu bisa menggoreng bumbu hingga benar-benar matang lalu menyimpannya dalam wadah tertutup. Bumbu merah yang sudah dimasak dengan minyak bisa bertahan hingga seminggu di dalam kulkas dan beberapa bulan jika dibekukan di freezer.
(brl/tin)
RECOMMENDED ARTICLES
- 13 Resep menu sahur serba bumbu merah, enak, praktis, dan bikin nagih
- 15 Resep olahan cumi asin bumbu merah, sederhana, praktis, dan enak
- 11 Resep olahan telur bumbu merah, enak, sederhana, dan bikin nagih
- 11 Resep olahan ikan patin bumbu merah, enak dan sederhana
- 3 Bumbu halus dasar ini wajib jadi stok, masak lebih praktis
- 10 Resep ikan bumbu rujak, enak, segar, dan sederhana
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas