1. Teksturnya kental.

foto: unsplash.com

Madu asli cenderung memiliki tekstur yang kental. Untuk mengetahuinya, coba goyang-goyangkan botol madu. Jika madu bergerak sangat lambat dan tampak teksturnya kental, maka bisa dipastikan bahwa madu tersebut asli. Lantas jika madu bergerak dengan cepat dan ringan saat digoyangkan, maka madu tersebut adalah oplosan.

2. Tidak lengket.

foto: pexels.com

Madu asli juga tidak lengket saat digosok-gosokkan menggunakan dua jari. Madu asli juga akan menyerap ke kulit saat digosokkan dengan cara tersebut. Berbeda yang lengket biasanya mengandung pemanis buatan dan bahan tambahan lain.

3. Tidak berbuih jika dipanaskan.

foto: pexels.com

Saat dipanaskan, madu asli akan terkaramelisasi dengan cepat. Walaupun begitu, proses ini tidak membuatnya berbuih. Lantas, buih akan muncul pada madu palsu karena terdapat bahan tambahan seperti gula dan air.

4. Mengalir dan membentu gumpalan.

foto: pexels.com

Saat dituang dalam ke permukaan datar, madu asli akan mengalir tanpa putus dan membentuk gumpalan. Hal ini karena madu asli memiliki kandungan air kurang dari 18 persen sehingga tidak akan mengalir secara terputus-putus.

Sedangkan untuk memastikan kandungan air didalamnya, coba balikkan botol madu dalam suhu ruang. Jika gelembung udara naik secara cepat bisa dipastikan madu tersebut mengandung lebih banyak air.

5. Tidak mudah larut dalam air.

foto: unsplash.com

Madu asli juga tidak mudah larut dalam air. Kamu bisa membedakannya dengan cara dituangkan ke segelas air, madu asli cenderung mengendap di dasar gelas. Berbeda dengan madu palsu yang akan lebih mudah menyatu saat dicampur dengan air.

6. Tidak membeku dalam freezer.

foto: unsplash.com

Untuk menguji keasliannya, bisa juga dengan memasukkan madu ke dalam freezer. Jika madu tidak membeku setelah beberapa saat diletakkan di freezer, maka bisa dibilang madu tersebut asli. Sebaliknya, jika madu menjadi beku, kemungkinan madu tersebut telah dicampur dengan bahan-bahan lain alias oplos.