Brilio.net - Daun tanaman terong sering kali jadi sasaran empuk ulat, terutama saat musim hujan atau cuaca lembap. Serangan ulat biasanya terlihat dari daun yang mulai bolong-bolong dan tampak rusak di bagian tepinya. Meskipun terlihat sepele, tanda-tanda ini sebenarnya menunjukkan bahwa tanaman sedang diserang hama aktif yang perlu segera ditangani.

Kalau dibiarkan terlalu lama, ulat bisa menggerogoti hampir seluruh permukaan daun hingga tanaman kehilangan kemampuan berfotosintesis dengan baik. Akibatnya, pertumbuhan terong jadi terhambat, daun cepat layu, dan batang terlihat kurang kokoh. Tanaman pun jadi lemah dan sulit menghasilkan bunga atau buah dengan kualitas yang optimal.

Selain itu, ulat juga kerap menyerang tunas muda, membuat tanaman terong gagal tumbuh subur dan hasil panen berkurang drastis. Daun yang bolong bukan hanya mengganggu penampilan tanaman, tapi juga bisa membuka jalan bagi penyakit jamur atau bakteri. Karena itu, mengenali gejala awal dan segera melakukan pencegahan sangat penting agar tanaman terong tetap sehat dan produktif.

Tapi jika sudah telanjur berlubang, kamu harus segera mengatasinya dengan pestisida. Tak perlu pestisida mahal, kamu cukup menggunakan bahan yang ada di dapur, seperti bawang putih.

Nah, untuk menggunakan bawang putih ini, simak tutorialnya yang telah BrilioFood rangkum dari TikTok @cah_tandur pada Rabu (12/11).

Cara atasi daun tanaman terong yang bolong.

1. Geprek atau iris bawang putih dan rendam semalaman.

foto: freepik.com

Langkah pertama, siapkan beberapa siung bawang putih, lalu geprek atau iris tipis-tipis agar sari alaminya keluar. Setelah itu, rendam dalam air bersih selama minimal 12 jam, bisa juga semalaman. Perendaman ini membantu zat aktif bawang putih seperti allicin larut sempurna dalam air, sehingga larutannya punya efek kuat untuk mengusir hama.

2. Campur dengan air bersih sebelum disemprot.

foto: TikTok/@cah_tandur

Setelah direndam, saring air rendaman bawang putih tadi agar tidak ada ampas yang menyumbat semprotan. Campurkan cairan hasil saringan dengan air bersih dengan perbandingan 1:10 (satu bagian larutan bawang putih dan sepuluh bagian air). Perbandingan ini penting supaya larutan tidak terlalu pekat dan aman disemprotkan ke daun tanpa membuatnya layu atau terbakar.

3. Semprotkan rutin pada pagi hari.

foto: TikTok/@cah_tandur

Gunakan larutan tersebut dengan cara menyemprotkannya ke seluruh bagian tanaman terong, terutama bagian bawah daun yang sering jadi tempat ulat bersembunyi. Lakukan secara rutin setiap dua hingga tiga hari sekali pada pagi hari, ketika sinar matahari belum terlalu terik. Dengan cara ini, daun akan tetap segar, hama berkurang secara alami, dan tanaman terong bisa tumbuh lebih sehat tanpa bahan kimia berbahaya.

FAQ Seputar manfaat rendaman bawang putih untuk tanaman.

Rendaman bawang putih dikenal sebagai salah satu bahan alami yang bisa membantu menjaga kesehatan tanaman tanpa bahan kimia. Selain mudah dibuat, cairan ini punya banyak manfaat yang sering belum banyak diketahui. Berikut beberapa pertanyaan yang sering muncul soal rendaman bawang putih untuk tanaman.

1. Apa sebenarnya kandungan aktif dalam bawang putih yang bermanfaat untuk tanaman?

Bawang putih mengandung senyawa allicin, sulfur, dan beberapa minyak atsiri yang bersifat antibakteri serta antijamur. Zat-zat ini mampu menekan pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit tanaman. Selain itu, aromanya yang kuat juga membantu mengusir serangga pengganggu seperti ulat dan kutu daun.

2. Apakah rendaman bawang putih bisa digunakan untuk semua jenis tanaman?

Bisa digunakan untuk sebagian besar tanaman hias, sayuran, maupun tanaman buah, asalkan konsentrasinya tidak terlalu tinggi. Namun, hindari menyemprotkannya ke tanaman yang daunnya halus atau sensitif seperti anggrek atau tanaman sukulen. Sebaiknya lakukan uji coba dulu pada satu atau dua daun untuk memastikan tidak ada efek layu.

3. Apakah rendaman bawang putih juga bisa membantu mempercepat pertumbuhan tanaman?

Secara tidak langsung, bisa. Ketika tanaman bebas dari jamur dan hama, proses penyerapan nutrisi jadi lebih optimal sehingga pertumbuhannya lebih cepat. Beberapa orang juga mencampurkan larutan bawang putih dengan pupuk organik cair untuk hasil yang lebih maksimal.

4. Kapan waktu terbaik untuk menyemprotkan rendaman bawang putih ke tanaman?

Waktu paling ideal adalah pagi atau sore hari saat sinar matahari tidak terlalu terik. Ini mencegah daun terbakar karena paparan sinar matahari langsung setelah disemprot. Selain itu, menyemprot di waktu lembap juga membantu larutan lebih lama menempel di daun.

5. Berapa lama rendaman bawang putih bisa disimpan sebelum digunakan?

Rendaman bawang putih sebaiknya digunakan dalam waktu 3–5 hari setelah dibuat. Setelah itu, efektivitas zat aktifnya akan menurun dan cairannya bisa berubah bau. Jika ingin lebih tahan lama, simpan di wadah tertutup dan letakkan di tempat sejuk yang tidak terkena sinar matahari langsung.