5 mitos dan fakta konsumsi susu, bikin gemuk?
Diperbarui 16 Mei 2019, 17:52 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2019, 23:58 WIB
Brilio.net - Susu merupakan minuman yang sangat menyehatkan. Sejak lahir sampai usia dua tahun, bayi diberi ASI . Seiring bertambahnya usia, ASI digantikan oleh susu sapi. Menurut ahli gizi, susu perlu dikonsumsi karena menyehatkan. Kamu diharuskan meminum susu minimal satu gelas per hari. Untuk hasil optimal, disarankan mengonsumsi tiga gelas susu dalam satu hari.
Sayangnya, banyak yang masih menganggap bahwa susu sapi hanya untuk anak dalam masa pertumbuhan dan sering dianggap menjadi penyebab obesitas. Banyak mitos yang beredar di kalangan masyarakat yang mengatakan susu memiliki pengaruh negatif untuk tubuh.
Setidaknya, ada lima mitos paling populer tentang susu yang dipaparkan dalam FFI MilkVersation: Kupas Tuntas Kebaikan Susu untuk Tunjang Kesehatan Tubuh, Membahas Mitos Vs Fakta Tentang Susu.
1. Susu hanya untuk anak-anak
foto: istimewa
Banyak orang yang beranggapan bahwa orang dewasa tidak butuh susu karena sudah tidak punya lagi enzim untuk mencerna susu. Faktanya, anak-anak memang membutuhkan kalsium dari susu untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Namun, orang dewasa pun tetap membutuhkan kalsium.
Berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) yang dikeluarkan oleh Permenkes RI No. 75/2013, usia dewasa membutuhkan asupan kalsium 1.000-1.200 mg/hari. Memang, kalsium bisa digantikan dari sumber-sumber lain seperti ikan teri, brokoli, dan sayuran hijau gelap lainnya. "Namun menurut penelitian pada responden dewasa, bila produk susu digantikan dengan sumber kalsium lain, ternyata asupan nutrisi harian lainnya jadi berkurang,” ujar Spesialis Gizi Klinis dr. Diana F. Suganda, M.Kes, Sp.GK.
Asupan nutrisi jadi kurang protein, kalium, magnesium, fosfor riboflavin, vitamin A, dan vitamin B12. “Kalsiumnya sih terganti, tapi nutrisi yang lain tidak dapat,” imbuhnya.
2. Susu baik untuk kesehatan tulang
foto: istimewa
Susu memang sumber kalsium yang sangat baik. Namun kandungan nutrisi dalam susu bukan hanya kalsium, sehingga manfaat susu pun tak sebatas kesehatan tulang.
"Penelitian yang dipublikasi di Journal of American College of Nutrition (2009) menyebutkan, konsumsi susu yang disertai dengan diet rendah garam bisa membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi,” terang dr. Diana.
Pasalnya susu mengandung kalium dan magnesium, yang membantu mengontrol tekanan darah. Hipertensi sendiri merupakan faktor risiko untuk terjadinya penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. "Ternyata, mereka yang rutin minum susu memiliki antioksidan glutathione yang lebih tinggi pada otak,” ucap dr. Diana.
Glutathione adalah antioksidan yang berperan penting melindungi otak dari ROS (reactive oxygen species) dan radikal bebas yang bisa merusak sel-sel otak dan menyebabkan stres oksidatif. ROS dan radikal bebas yang menumpuk di otak berhubungan dengan penyakit yang memengaruhi fungsi otak seperti parkinson, alzheimer, dan dimensia karena sebab lain.
3. Susu bikin gemuk
foto: istimewa
Mitos ketiga ini memang seringkali dtakuti oleh masyarajat terutama para perempuan. Padahal nyatanya hal itu tidak benar. "Yang bikin gemuk itu total asupan harian yang melebihi kebutuhan,” tegas dr. Diana.
Susu memang mengandung lemak, tapi berdasarkan penelitian di International Journal of Obesity (2004), kandungan kalsium dan protein dalam susu justru dapat membantu penurunan berat badan pada orang dewasa yang obes.
4. Susu menyebabkan diare.
foto: istimewa
Susu bisa menyebabkan diare hanya pada mereka dengan intoleransi laktosa. Pada orang dengan kondisi ini, minum susu dengan segala rasa maupun produk susu lainnya (keciali yoghurt) bisa menimbulkan diare.
Sebuah metaanalisis dari 21 penelitian (dipublikasi di Journal of Nutrition - 2006) membandingkan efek susu dengan placebo pada individu tanpa gangguan pencernaan. Ternyata ditemukan bahwa laktosa bukan penyebab masalah/gejala saluran cerna seperti diare. Ada banyak penyebab diare, misalnya karena infeksi atau iritasi.“Produk susu yang difermentasi justru bisa digunakan untuk terapi diare,” ucap dr. Diana.
5. Hanya jenis susu tertentu yang baik untuk tubuh.
foto: istimewa
Banyak yang menghindari susu full cream dan lebih memiliki susu skim atau susu rendah lemak. “Justru dari penelitian Skandinavian Journal of Primary Health 2013, susu full cream membuat kita lebih kenyang sehingga asupan yang lain berkurang,” tutur dr. Diana.
Jadi, jangan takut minum susu full cream. Asalkan sesuaikan dengan asupan total harian. Dr. diana punmenegaskan, jangan mudah percaya mitos tanpa bukti ilmiah. Dengan segala mitos yang beredar, susu justru sangat kaya nutrisi dan bermanfaat bagi kesehatan.
Segelas susu (250 ml) mengandung energi sebesar 146 kkal, dan kaya akan makronutrisi: karbohidrat 12,8 gr (4% dari kebutuhan harian); protein 7,9 gr (16%); lemak total 7,9 gr (12%). Susu juga kaya akan mikronutrisi seperti vitamin A, vitamin D, riboflavin, asam folat, kalsium, magnesium, fosfor, dan kalium. "Selain itu juga asam lemak esensial seperti omega-3 dan omega-6 yangpenting untuk metabolisme tubuh,” tandasnya.
Selama bulan Ramadhan, susu bisa dikonsumsi saat sahur atau sebelum tidur malam, setelah salat tarawih. Penting diingat, penyerapan susu harus dibantu dengan aktivitas fisik. Asupan kalsium saja tanpa ditunjang olahraga berarti tidak ada umpan balik. Hentakan kaki atau tarikan otot lah yang akan membuat tulang bertambah, dengan dukungan kalsium sebagai bahan pembentuk tulang.
(brl/lea)RECOMMENDED ARTICLES
- 11 Minuman penurun gula darah, efektif bagi orang puasa
- Berpuasa ternyata bisa bikin pesepak bola tambah fokus
- Tetap sehat saat puasa, 4 olahraga ini bisa kamu lakukan di rumah
- Ini untuk kalian yang muda, yang Berani Berencana!
- 6 Bahaya tidur setelah sahur, bisa akibatkan serangan jantung
Tags
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas