Brilio.net - Menyiapkan stok ASI menjadi pilihan bagi ibu menyusui yang memiliki banyak kesibukan di luar rumah. Cara ini supaya si kecil tetap mendapatkan ASI dan gizi dengan baik secara tidak langsung. Namun ASI perah (ASIP) juga tidak cuma bisa berguna untuk hal tersebut.

Bagi Shireen Sungkar, pumping atau memeras ASI berguna untuk memancing serta melancarkan ASI agar produksinya lebih banyak.

"Kalau mau banyak juga sebenarnya bagus dipumping juga," jelas Shireen kepada Zaskia Sungkar dikutip dari YouTube The Sungkars.

Sedangkan supaya kualitas nutrisi ASI yang sudah diperas tetap baik, kamu perlu menyimpannya dengan tepat. Dengan begitu, si kecil akan tetap mendapatkan ASI bagus dan segar.

INFOGRAFIS 6 TRIK SHIREEN SUNGKAR MENYIMPAN ASI TETAP SEGAR
© 2022 brilio.net/Jayadi Priyanto

Shireen Sungkar memiliki trik tersendiri untuk menyimpan turut memberikan ASI di kulkas. Kamu pun dapat menirunya di rumah. Dilansir BrilioFood dari YouTube The Sungkars pada Jumat (18/3), berikut trik Shireen Sungkar menyarankan ASI tetap segar.

1. Perhatikan tipe kulkas yang digunakan.

foto: YouTube/The Sungkars

Sebelum menyimpan ASI di freezer, Shireen Sungkar menyarankan untuk mengecek tipe kulkas yang ada di rumah. Hal ini karena tipe kulkas bisa memiliki ketahanan yang berbeda dalam menyimpan ASI.

"Karena ada kulkas satu pintu, kulkas dua pintu, itu ketahan di freezernya tuh beda," ungkap Shireen Sungkar.

2. Kulkas freezer 1 pintu bisa membuat ASI bertahan lebih lama.

foto: YouTube/The Sungkars

Sedangkan untuk membuat ASI tetap segar dan tahan lebih lama, Shireen Sungkar cenderung menggunakan kulkas freezer 1 pintu. Jenis kulkas ini bisa membuat kualitas ASI tetap baik hingga 3-6 bulan.

"Sebenernya yang paling tahan lama setau gue, kalo misalnya freezer tok. Jadi gue nggak ada daging, ga ada apapun, itu freezer khusus ASI," jelasnya.

3. Terapkan konsep first in-first out.

foto: YouTube/The Sungkars

Shireen Sungkar menekankan untuk menerapkan konsep first in-first out sebagai cara penyimpanan ASI. Konsep ini berarti ASI yang pertama kali disimpan adalah yang pertama dikeluarkan dan digunakan untuk bayi.

"Dia (ASI) yang dimasukin duluan, berarti kan paling duluan tuh (dikeluarin). Minumannya juga harus (dikasih) paling duluan. Jadi, muternya bagus. Dan ASI gue jadi nggak pernah di atas satu bulan di freezernya. Jadi, karena dia muter terus," tuturnya.

4. Beri label tanggal penyimpanan.

foto: YouTube/The Sungkars

Memberi label tanggal pada ASI juga hal yang sangat penting. Cara ini berguna untuk mengetahui ASI mana yang telah lama di kulkas dan harus dikeluarkan terlebih dahulu.

"Itu kenapa kita tanggalin, jadi supaya nggak keselip," lanjutnya.

5. Letakkan ASI segar di bagian paling belakang.

foto: YouTube/The Sungkars

Setelah dilabeli, Shireen biasanya akan memasukkan ASI paling baru di bagian belakang. Sehingga ASI dengan tanggal yang lebih lama bisa tetap di bagian depan untuk memudahkan cek tanggal dan penggunaannya.

"Makanya kalo naruh itu, yang paling duluan itu yang paling depan. Jadi sampe yang paling belakang itu paling baru," tegas istri Teuku Wisnu.

6. Jangan kocok ASI saat dikeluarkan dari kulkas.

foto: YouTube/The Sungkars

ASI yang baru dikeluarkan dari kulkas memang cenderung pecah dan lemaknya tampak terpisah. Tidak heran jika kemudian para ibu yang baru memasuki masa menyusui cukup bingung dan lebih sering mengocok ASI.

Namun hal ini justru tidak boleh dilakukan. Sebagai gantinya, "cukup diaduk pelan aja nggak usah dikocok," kata Shireen.

7. Jangan dihangatkan dengan air mendidih.

foto: YouTube/The Sungkars

Ketika hendak menghangatkan ASI yang beku, Shireen biasanya cukup merendamnya dengan air hangat. Dia juga menekankan untuk tidak menghangatkan dalam suhu esktrem seperti langsung diletakkan di air panas yang mendidih.

"Jadi angetinnya itu pake alat atau pake air anget aja pas udah di botol," ucap Shireen.

8. Hangatkan ASI beku dalam chiller terlebih dahulu.

foto: YouTube/The Sungkars

Untuk membuat ASI beku meleleh perlahan, bisa pindahkan dari freezer ke chiller atau bagian kulkas yang suhunya lebih hangat. Hal ini juga berguna untuk menghindari perubahan suhu drastis pada ASI yang dapat memengaruhi kualitasnya.

"Kalo aku nih biasanya kerja, malem itu selalu aku nurunin. Dari (kulkas) atas ke bawah buat besok kerja. Karena dia kan butuh waktu lama buat mencair, dan nggak yang ektrem," tutur Shireen.

9. Pumping secukupnya saja.

foto: YouTube/The Sungkars

Hal yang tak kalah penting agar manajemen penyimpanan ASI tetap baik dan berkualitas adalah dengan pumping secukupnya. Hal ini bisa menyesuaikan pada kebutuhan bayi dan jenis kelaminnya.

Shireen mengungkapkan bahwa bayi laki-laki cenderung butuh ASI lebih banyak dibandingkan bayi perempuan. Pengetahuan ini bisa menjadi dasar bagi para ibu untuk pumping dan menyimpan ASI secukupnya supaya tidak ada yang terbuang.

"Waktu itu gue over pumping sedangkan anaknya nyusunya nggak banyak banget, kalau anak perempuan itu kan banyak tidur," ungkap Shireen Sungkar.