Brilio.net - Mudahnya beternak ayam di Indonesia membuat daging ayam tersedia dengan harga yang relatif terjangkau. Daging ayam kerap dijadikan lauk utama maupun campuran berbagai hidangan. Termasuk jenis daging yang mudah diolah, ayam juga dikenal memiliki nilai gizi yang tinggi.

Menurut healthline.com, daging ayam mengandung protein sebagai salah satu nutrisi utamanya. Selain itu, terdapat juga vitamin B6 dan asam pantotenat yang berperan penting dalam membantu produksi energi bagi tubuh. Karena kandungan gizinya tersebut, daging ayam menjadi pilihan yang baik untuk menjaga stamina dan mencegah tubuh cepat lelah.

Di balik manfaatnya, daging ayam juga mengandung kolesterol. Berdasarkan informasi dari medicalnewstoday.com, kadar kolesterol dalam ayam dapat berbeda tergantung pada bagian tubuhnya. Secara umum, ayam broiler atau ayam potong memiliki kandungan kolesterol yang lebih tinggi dibanding ayam kampung, terutama pada bagian kulit dan jeroannya.

Mengutip vinmec.com, kulit ayam broiler mengandung sekitar 165 mg kolesterol. Meskipun angka ini masih di bawah batas normal harian (200 mg), namun cukup tinggi untuk satu jenis bahan makanan. Kolesterol tersebut didominasi oleh lemak jenuh, yang termasuk dalam golongan kolesterol jahat atau LDL.

Supaya lebih aman dikonsumsi, sebaiknya gunakan teknik memasak yang tepat untuk menurunkan kadar kolesterolnya. Beruntungnya, seorang pengguna YouTube bernama Mutiara Wangi pernah membagikan trik mengolah ayam broiler dengan cara direbus menggunakan satu bahan. Bahan tersebut bisa membantu menurunkan kadar lemak jahat dan kolesterol pada ayam broiler, lho.

"Cara menghilangkan lemak atau kolesterol yang ada pada ayam potong. Dan rasanya pun akan terasa seperti ayam kampung," ungkap YouTube Mutiara Wangi dikutip BrilioFood pada Jumat (18/7).

Dalam video tersebut, Mutiara merebus daging ayam bersama dengan campuran air cuka. Jadi pertama-tama, rebus air sampai benar-benar mendidih. Jika sudah, masukkan ayam broiler yang akan diolah.

foto: YouTube/Mutiara Wangi

Alih-alih menggunakan daging yang sudah dipotong, Mutiara justru menggunakan ayam utuh. Namun kamu juga bisa merebusnya dalam kondisi sudah dipotong-potong agar seluruh bagian terendam. Hal ini bisa disesuaikan dengan jenis masakannya nanti.

Setelah ayamnya dimasukkan ke dalam panci, tambahkan air cuka. Untuk dua ekor ayam, dia menggunakan setengah botol kecil cuka. Rebus selama kurang lebih 5-10 menit.

foto: YouTube/Mutiara Wangi

"Kuncinya di air cuka ini, membuat ayam kesat seperti ayam kampung," terang YouTube Mutiara Wangi.

Karena tidak seluruh bagian ayamnya terendam, Mutiara pun menyiram permukaan ayam dengan air rebusan. Dia menggunakan bantuan spatula atau centong untuk menyiram bagian ayam yang tak terendam. Untuk hasil maksimal, bolak-balik ayam saat direbus.

Freemir Sendok Spatula Silikon dapat kamu gunakan untuk membolak-balikkan ayam yang sedang direbus. Alat masak ini terbuat dari bahan silikon food grade dan stainless steel yang aman dan tahan panas. Alat ini dapat digunakan untuk menggoreng, menumis, mengaduk, dan menyaring makanan dengan mudah dan nyaman. Freemir Sendok Spatula Silikon memiliki desain berlubang yang memudahkan untuk digantung dan disimpan. Freemir Sendok Spatula Silikon tersedia dalam berbagai warna dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhanmu. Nah, untuk membelinya secara online kamu bisa klik di bawah ini.

foto: YouTube/Mutiara Wangi

Karena tidak bertujuan mematangkan daging ayam, jadi kamu bisa langsung mengangkatnya begitu kulit atau permukaan ayam terasa kesat. Selain kesat, kulit ayam juga tampak menguning atau setengah matang. Menurut Mutiara, hal ini sudah menandakan bahwa lemak dan kolesterol jahat pada ayam mulai berkurang.

Nah, ayam yang sudah direbus ini bisa ditiriskan dan dicuci kembali. Karena kandung lemak dan kolesterol pun menurun, daging ayam akan lebih sehat saat disantap nantinya. Gimana? Cukup praktis dan mudah ditiru, bukan?

5 FAQ seputar merebus ayam.

1. Berapa lama waktu ideal untuk merebus ayam agar matang sempurna tapi tetap empuk?

Waktu merebus ayam tergantung pada ukuran dan bagian ayam yang digunakan. Untuk ayam utuh berukuran sedang, waktu perebusan berkisar antara 45–60 menit. Sedangkan untuk bagian seperti dada atau paha ayam, waktu perebusan cukup 30–40 menit. Gunakan api sedang agar daging matang merata dan tidak keras.

2. Apakah merebus ayam perlu ditutup panci atau dibiarkan terbuka?

Menutup panci saat merebus ayam dapat mempercepat proses pematangan karena panas terjaga. Namun, jika ingin mengurangi buih atau lemak berlebih yang naik ke permukaan, sesekali buka tutup panci untuk membersihkannya. Jika merebus ayam untuk kaldu bening, sebaiknya rebus dengan panci terbuka dan api kecil.

3. Apakah ayam harus dicuci setelah direbus untuk menghilangkan bau amis?

Tidak disarankan mencuci ayam setelah direbus karena dapat menghilangkan cita rasa dan menyebabkan kontaminasi ulang. Sebaiknya hilangkan bau amis sebelum merebus dengan cara merendam ayam dalam air jeruk nipis, cuka, atau jahe selama beberapa menit, lalu bilas sebelum direbus.

4. Apa yang harus ditambahkan ke dalam air rebusan agar ayam tidak amis?

Bahan seperti jahe, daun salam, serai, bawang putih geprek, dan jeruk nipis sering digunakan untuk mengurangi bau amis saat merebus ayam. Selain membantu menghilangkan bau, bahan-bahan ini juga menambah aroma sedap pada hasil rebusan atau kaldu.

5. Apakah ayam kampung membutuhkan waktu rebus yang lebih lama dibanding ayam broiler?

Ya, ayam kampung memiliki tekstur daging yang lebih padat dan otot yang lebih kuat karena lebih aktif bergerak. Oleh karena itu, ayam kampung umumnya membutuhkan waktu perebusan lebih lama, sekitar 60–90 menit, tergantung usia dan ukuran ayam. Gunakan teknik slow cooking atau presto untuk hasil yang lebih empuk.