8 Trik rahasia biar kulit pisang ijo kamu lentur, nggak pecah lagi pas digulung

8 Trik rahasia biar kulit pisang ijo kamu lentur, nggak pecah lagi pas digulung
foto: shutterstock.com

Brilio.net - Pernah merasa sudah mengikuti resep es pisang ijo dari A sampai Z, namun hasilnya tetap jauh dari ekspektasi? Terutama di bagian kulitnya. Kamu sudah membayangkan pisang berbalut adonan hijau yang mulus dan lembut, tapi yang didapat justru kulit yang kaku, mudah sobek saat digulung, atau warnanya mendadak pucat setelah dikukus. Jika ini skenario yang sering kamu alami, kamu tidak sendirian.

Pantas saja sering gagal, karena ternyata ada detail-detail krusial yang seringkali tidak tertulis dalam resep biasa. Membuat kulit pisang ijo yang sempurna memang lebih dari sekadar mencampur bahan, ini adalah soal teknik dan pemahaman karakter adonan. Bagian ini sering dianggap sebagai "ujian" sesungguhnya dalam membuat hidangan khas Makassar ini. Kegagalan di tahap awal ini tentu bisa mematahkan semangat.

Tapi jangan khawatir, semua masalah itu ada solusinya. Mari kita bedah bersama rahasia yang akan mengubah hasil buatanmu secara drastis. Lupakan sejenak soal bubur sumsum atau sirupnya. Sekarang, fokus kita adalah menaklukkan bagian tersulit ini. Berikut adalah delapan kunci utama yang akan memandumu menciptakan adonan kulit es pisang ijo yang benar-benar lentur, anti sobek, dan berwarna hijau menawan.

Mengapa Kulit Pisang Ijo Sering Gagal?

Sebelum melangkah ke trik, penting untuk memahami akar masalahnya. Kegagalan kulit pisang ijo biasanya disebabkan oleh tiga faktor utama: komposisi tepung yang tidak seimbang, kekurangan lemak dalam adonan, dan kontrol suhu yang salah saat memasak. Artikel ini akan memberikan solusi untuk ketiga masalah tersebut.

Inilah delapan kunci utama membuat kulit es pisang ijo yang sempurna.

1. Komposisi Ajaib Tiga Jenis Tepung

Jangan hanya menggunakan satu jenis tepung. Untuk mendapatkan kulit yang lentur namun tetap kokoh, kamu memerlukan kombinasi dari tiga serangkai tepung ini, masing-masing dengan perannya yang vital.

- Tepung Terigu Protein Sedang: Berfungsi sebagai fondasi utama yang memberikan kelembutan dan elastisitas pada kulit. Gluten dalam tepung terigu menciptakan struktur yang lentur.

- Tepung Beras: Memberikan sedikit struktur dan kekokohan agar kulit tidak terlalu lembek. Namun, jangan terlalu banyak, karena kelebihan tepung beras akan membuat kulit kaku dan mudah pecah.

- Tepung Tapioka (Kanji): Ini adalah kunci untuk efek "lentur" dan sedikit kenyal. Tepung tapioka membantu kulit agar tidak mudah sobek saat digulung.

Rasio Ideal: Kombinasi yang sering berhasil adalah (50% Tepung Terigu) : (40% Tepung Beras) : (10% Tepung Tapioka). Kamu bisa menyesuaikannya sedikit untuk menemukan tekstur idealmu.

2. Duet Cairan: Santan untuk Rasa, Minyak untuk Kelenturan

Banyak resep hanya menggunakan santan, padahal penambahan minyak sayur adalah sebuah pengubah permainan.

- Santan: Pilih santan dengan kekentalan sedang. Santan memberikan rasa gurih yang khas dan aroma yang lembut pada kulit.

- Minyak Sayur: Ini adalah rahasia kulit anti lengket dan super lentur. Minyak membantu adonan tidak menempel di wajan dan membuat hasil akhir dadar menjadi licin dan mudah digulung.

Tambahkan sekitar 2-3 sendok makan minyak sayur ke dalam adonan cair. Hasilnya akan sangat berbeda.

3. Kekentalan Adonan yang Pas, Wajib Disaring!

Konsistensi adonan sangat menentukan hasil dadar. Adonan yang terlalu kental akan menghasilkan kulit yang tebal dan berat. Sebaliknya, adonan yang terlalu encer akan membuat kulit terlalu tipis dan gampang sobek.

Targetkan kekentalan adonan seperti adonan untuk crepes; cukup cair untuk bisa mengalir dan diratakan di wajan, namun tidak encer seperti air. Setelah semua bahan tercampur, wajib hukumnya untuk menyaring adonan. Langkah ini memastikan tidak ada gumpalan tepung yang akan merusak kemulusan kulit dan membuatnya mudah sobek.

4. Seni Pewarnaan: Kombinasi Daun Suji, Pandan, dan Pewarna Makanan

Untuk mendapatkan warna hijau yang cantik, alami, dan tidak pucat setelah dikukus, jangan hanya mengandalkan satu sumber warna.

- Daun Suji: Ini adalah sumber warna hijau alami terbaik. Warnanya pekat dan gelap.

- Daun Pandan: Memberikan aroma wangi yang khas, meskipun warna hijaunya tidak sekuat daun suji.

- Pewarna Makanan (Pasta): Panas dari proses memasak dan mengukus akan sedikit memudarkan warna alami. Tambahkan 1-2 tetes pewarna makanan berkualitas baik (berbentuk pasta, bukan cair) untuk mengunci warna agar tetap cerah dan menarik.

Blender daun suji dan pandan dengan sedikit air, peras, dan saring sarinya untuk digunakan dalam adonan.

5. Gunakan Wajan Anti Lengket dan Kendalikan Api

Alat dan suhu adalah kunci. Gunakan wajan teflon atau wajan anti lengket berkualitas baik. Panaskan wajan dengan api kecil hingga sedang. Api yang terlalu besar akan membuat adonan matang seketika sebelum sempat diratakan, menghasilkan kulit yang tebal di tengah dan gosong. Api yang terlalu kecil akan memperlama proses dan membuat kulit kering.

6. Teknik Menuang dan Memasak Dadar yang Tepat

Angkat wajan dari kompor saat akan menuang adonan. Tuang satu sendok sayur adonan, lalu putar wajan dengan cepat untuk meratakan adonan hingga membentuk lingkaran tipis. Kembalikan ke atas kompor. Teknik ini memastikan ketebalan kulit merata.

7. Jangan Masak Dadar Terlalu Kering

Inilah kesalahan yang sering dilakukan. Masak dadar hanya sampai permukaannya tidak lagi basah dan pinggirannya sedikit terangkat dari wajan. Jika disentuh dengan jari, adonan sudah tidak menempel. Jangan dibalik dan jangan dimasak hingga kecokelatan. Kulit yang terlalu kering akan kehilangan kelenturannya dan pecah saat digulung.

8. Gulung Pisang Saat Kulit Masih Hangat

Segera angkat dadar yang sudah matang ke piring. Letakkan pisang raja yang sudah dikukus di atasnya, lalu gulung dengan rapi selagi kulit masih hangat dan lentur. Jika kamu menunggunya hingga benar-benar dingin, kulit akan menjadi sedikit lebih kaku dan lebih berisiko untuk retak.

Resep Lengkap Es Pisang Ijo Anti Gagal

Resep ini mencakup semua komponen untuk membuat satu sajian Es Pisang Ijo yang lengkap dan lezat.

Bahan Pisang:
- 6 buah pisang raja yang matang dan bagus
- Air secukupnya untuk mengukus

Bahan Kulit Hijau:
- 100 gram tepung terigu protein sedang
- 80 gram tepung beras
- 20 gram tepung tapioka
- 500 ml santan kekentalan sedang
- 50 ml endapan jus pandan-suji (dari 10 lembar suji & 5 lembar pandan)
- 1/2 sdt garam
- 2 sdm gula pasir
- 3 sdm minyak sayur
- 2 tetes pasta pandan atau pewarna hijau tua

Bahan Bubur Sumsum:
- 100 gram tepung beras
- 800 ml santan
- 1 sdt garam
- 2 lembar daun pandan

Pelengkap:
- Sirup Cocopandan
- Saus Santan Kental (bisa dari 200ml santan kental + sejumput garam, didihkan)
- Es serut atau es batu

Cara membuat:
1. Kukus Pisang: Kukus pisang raja bersama kulitnya selama sekitar 15 menit hingga matang. Angkat, biarkan sedikit hangat, lalu kupas kulitnya. Sisihkan.
2. Buat Adonan Kulit: Dalam wadah, campur tepung terigu, tepung beras, tepung tapioka, garam, dan gula. Aduk rata. Tuangkan santan dan jus pandan-suji sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan whisk hingga licin.
3. Masukkan minyak sayur dan pasta pandan, aduk rata. Saring adonan untuk memastikan tidak ada gumpalan.
4. Dadar Kulit: Panaskan wajan anti lengket dengan api kecil. Olesi tipis dengan minyak untuk dadar pertama. Tuang satu sendok sayur adonan, putar wajan hingga rata. Masak hingga permukaan set dan tidak lengket. Angkat.
5. Gulung Pisang Ijo: Segera letakkan satu buah pisang kukus di atas dadar hangat, lalu gulung dan padatkan. Lakukan hingga habis.
6. Kukus Pisang Ijo: Susun pisang yang sudah terbalut kulit di dalam kukusan yang sudah dipanaskan. Kukus kembali selama 10-15 menit agar kulit dan pisang menyatu sempurna. Angkat dan biarkan dingin.
7. Buat Bubur Sumsum: Campurkan semua bahan bubur sumsum dalam panci, aduk rata. Masak dengan api sedang sambil terus diaduk hingga mengental dan meletup-letup. Angkat.
8. Penyajian: Potong-potong pisang ijo. Dalam mangkuk, tata potongan pisang ijo, beri bubur sumsum, siram dengan saus santan kental dan sirup cocopandan. Tambahkan es serut di atasnya. Sajikan segera.

FAQ Membuat Es Pisang Ijo

1. Kenapa kulit pisang ijo saya terasa keras setelah dikukus?

Hal ini biasanya terjadi karena adonan kulit terlalu tebal, perbandingan tepung berasnya terlalu banyak, atau proses mengukus akhir terlalu lama. Pastikan adonan dibuat setipis mungkin dan rasio tepungnya tepat untuk menjaga kelenturan.

2. Bolehkah tidak menggunakan air kapur sirih dalam adonan?

Sangat boleh. Resep modern sudah banyak yang meninggalkan air kapur sirih. Secara tradisional, ia berfungsi menambah kekenyalan dan menguatkan warna. Namun, dengan perpaduan tiga jenis tepung dan pewarna yang tepat, hasil yang bagus bisa didapat tanpa kapur sirih.

3. Pisang jenis apa yang paling cocok untuk es pisang ijo?

Pisang Raja adalah pilihan terbaik karena rasanya yang manis, legit, beraroma kuat, dan teksturnya tetap kokoh setelah dikukus. Jika tidak ada, pisang tanduk atau pisang kepok matang bisa menjadi alternatif yang baik.

4. Bagaimana cara menyimpan es pisang ijo jika tidak habis?

Simpan semua komponen secara terpisah di dalam wadah tertutup di kulkas. Pisang ijo, bubur sumsum, dan saus santan diletakkan di wadah yang berbeda. Saat akan disajikan kembali, kukus pisang ijo selama 5-7 menit untuk mengembalikan kelembutannya.

5. Kulit pisang ijo saya menempel satu sama lain setelah dikukus, bagaimana solusinya?

Pastikan kandungan minyak dalam adonan sudah cukup. Saat menyusun di dalam kukusan, beri sedikit jarak. Setelah matang dan dingin, kamu bisa mengolesi tipis-tipis permukaan setiap gulungan pisang ijo dengan minyak sayur agar tidak saling menempel saat disimpan.

(brl/tin)

Video

Selengkapnya
  • Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

    Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

  • Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

    Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

  • Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

    Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

Review

Selengkapnya