Nggak semua tahu putih itu sehat, ini bedanya tahu asli dan tahu berformalin
Diperbarui 18 Apr 2025, 21:18 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2025, 09:30 WIB

Brilio.net - Buat yang sering beli tahu di pasar atau warung, mungkin pernah kepikiran: "Ini tahu aman nggak, ya?" Soalnya, tahu memang jadi salah satu bahan makanan favorit karena murah, tinggi protein, dan gampang dimasak. Tapi di balik tampilannya yang putih bersih dan segar, tahu ternyata berisiko mengandung formalin, lho.
Formalin sendiri jelas bukan bahan yang boleh masuk ke tubuh. Meski fungsinya bisa bikin makanan tahan lama, tapi risikonya ke kesehatan sangat serius. Menurut laporan dari healthopenresearch.org, konsumsi formalin dalam jangka panjang bisa menyebabkan sakit kepala, gangguan tidur, iritasi kulit, hingga kanker. Seram banget, kan?
Makanya, penting banget untuk bisa membedakan tahu yang murni dan tahu yang sudah dicampur formalin, apalagi kalau kamu sering masak sendiri di rumah. Untungnya, caranya nggak susah kok. Seorang pengguna YouTube bernama Fina, melalui akun Fina Ardiana12, membagikan tips gampang buat membedakan dua jenis tahu ini cukup dengan melihat, mencium, dan menyentuhnya langsung. Yuk, simak penjelasan lengkapnya biar bisa lebih hati-hati saat belanja!
Kenapa Tahu Sering Dicampur Formalin?
Tahu termasuk bahan makanan yang cepat basi. Kalau disimpan di suhu ruang tanpa pengawet, biasanya cuma tahan 1–2 hari. Nah, kondisi ini sering dimanfaatkan oknum nakal yang ingin memperpanjang masa simpan tahu dengan cara instan, yaitu menambahkan formalin. Tujuannya jelas: biar nggak cepat busuk, nggak rugi. Padahal, caranya sangat membahayakan kesehatan orang lain.
Formalin seharusnya digunakan di industri non-pangan, seperti pengawetan mayat atau bahan disinfektan. Tapi karena sifatnya bisa mencegah pembusukan, bahan ini justru sering disalahgunakan buat makanan, termasuk tahu.
Ciri-Ciri Tahu Murni vs Tahu Berformalin
Dalam video yang diunggah Fina, tampak dua buah tahu yang tampaknya mirip secara kasat mata. Tapi setelah diamati lebih detail, ada perbedaan mencolok dari tekstur, warna, aroma, dan tampilan dalamnya. Berikut penjelasan perbedaan yang bisa kamu perhatikan langsung:
1. Tekstur Saat Ditekan
foto: YouTube/Fina Ardiana12
Menurut Fina, cara paling mudah buat mulai membedakan tahu adalah dengan menekan permukaannya sedikit. Reaksi dari tekanan itu bisa jadi petunjuk utama.
“Ketika tahu sebelah kiri ditekan, tampak muncul sedikit retakan. Nah hal ini menandakan bahwa tahu tersebut murni atau terbuat dari kedelai asli,” ujar Fina dalam video tersebut, dikutip BrilioFood.
Sebaliknya, tahu yang ditekan tapi nggak berubah bentuk dan justru kenyal banget, patut dicurigai. Tahu jenis ini cenderung lebih elastis dan tidak mudah hancur, pertanda adanya campuran zat tambahan seperti formalin.
2. Warna Tahu
foto: YouTube/Fina Ardiana12
Jangan terkecoh dengan tahu yang terlalu putih. Menurut Fina, tahu murni biasanya justru punya warna putih kusam atau putih kekuningan karena kandungan alami dari kedelai.
foto: YouTube/Fina Ardiana12
Sebaliknya, tahu yang mengandung formalin justru terlihat lebih putih bersih, cerah, bahkan agak mengkilap. Warna yang terlalu mencolok ini bukan pertanda tahu lebih segar, tapi justru bisa jadi karena zat pengawet yang membuat tampilannya terlihat menarik.
3. Bagian Dalam Saat Dibelah
foto: YouTube/Fina Ardiana12
Coba belah tahu jadi dua. Menurut video dari Fina, tahu murni biasanya punya tekstur berongga di bagian dalam, mirip seperti serat-serat kecil yang tampak alami. Ini karena proses penggumpalan dari sari kedelai asli.
“Ketika dibelah, akan tampak rongga bagian dalam pada tahu. Nah, tahu murni cenderung memiliki banyak rongga,” terang Fina dalam videonya.
Sebaliknya, tahu berformalin akan terlihat padat, halus, dan nyaris tanpa rongga sama sekali. Tampilan ini bikin tahu terlihat rapi, tapi justru jadi tanda bahwa tahu tersebut diproses dengan tambahan zat kimia yang membuat tekstur bagian dalamnya berubah.
4. Aroma Tahu
Tahu asli punya bau khas dari kedelai. Aromanya ringan, sedikit asam tapi masih bisa ditoleransi. Nah, tahu berformalin beda lagi. Biasanya, baunya menusuk dan mirip aroma bahan kimia atau obat-obatan. Bau ini jadi tanda paling mudah dikenali, apalagi saat tahu masih mentah.
Kalau mencium aroma yang bikin kening berkerut, lebih baik hindari dulu, karena bisa jadi itu pertanda tahu tidak aman dikonsumsi.
5. Daya Tahan Tahu di Suhu Ruang
Tahu murni biasanya cepat basi. Disimpan di luar kulkas selama 1–2 hari saja sudah muncul lendir, bau asam, atau berubah warna. Tapi tahu berformalin? Justru sebaliknya.
“Tahu yang mengandung formalin cenderung akan lebih awet saat disimpan di suhu ruang,” jelas Fina, sambil menunjukkan tahu yang tetap utuh meski disimpan beberapa hari.
Kalau kamu beli tahu lalu dibiarkan di meja dan tetap awet selama lebih dari 2 hari, sebaiknya waspada.
Tips Tambahan Saat Beli Tahu di Pasar
- Tanya penjualnya: lebih aman beli dari langganan yang sudah dikenal.
- Cium aromanya sebelum beli, terutama kalau beli dalam jumlah banyak.
- Pilih tahu yang agak rapuh daripada yang terlalu padat.
- Masak tahu segera setelah beli, jangan simpan terlalu lama di suhu ruang.
FAQ Seputar Tahu Berformalin
1. Apakah semua tahu yang tahan lama di suhu ruang pasti mengandung formalin?
Tidak selalu. Beberapa produsen tahu menggunakan metode higienis dan teknik pengemasan vakum atau penyimpanan suhu rendah untuk memperpanjang daya tahan tanpa tambahan formalin. Namun, jika tahu dibiarkan di suhu ruang dan tetap tidak basi lebih dari dua hari tanpa pengawet alami atau kulkas, besar kemungkinan ada zat tambahan seperti formalin yang digunakan. Jadi, daya tahan ekstrem tanpa pendinginan tetap jadi indikator utama yang patut diwaspadai.
2. Apakah mencuci atau memasak tahu bisa menghilangkan formalin di dalamnya?
Tidak sepenuhnya. Meskipun formalin bisa sedikit berkurang lewat proses pemanasan (misalnya direbus), namun zat ini tetap bisa terserap ke dalam jaringan tahu, terutama jika sudah terendam lama. Formalin bukan sekadar menempel di permukaan, tapi masuk ke struktur dalam tahu. Jadi, memasak tahu yang sudah tercemar formalin tetap berisiko bagi kesehatan.
3. Adakah pengganti alami formalin yang aman digunakan produsen tahu?
Ada. Beberapa pengganti alami yang lebih aman digunakan untuk memperlambat pembusukan tahu di antaranya:
- Air rebusan daun sirih
- Larutan garam
- Ekstrak kulit manggis atau lemon
- Penyimpanan dalam suhu rendah (freezer atau chiller)
Meski tidak seawet formalin, alternatif ini lebih ramah bagi tubuh dan tetap efektif bila tahu disimpan dengan benar.
4. Bagaimana ciri tahu murni jika sudah dimasak, apakah bisa dibedakan setelah digoreng atau direbus?
Ciri tahu murni setelah dimasak biasanya lebih mudah hancur atau retak-retak, terutama saat digoreng dalam minyak panas. Teksturnya akan lebih lembut dan berongga. Sementara tahu berformalin tetap padat, sulit hancur, bahkan saat digoreng garing pun terasa kenyal dan kaku. Tahu berformalin juga cenderung menyerap bumbu lebih lambat saat dimasak.
5. Apa efek jangka pendek kalau tidak sengaja mengonsumsi tahu yang mengandung formalin?
Efeknya bisa berbeda-beda tergantung jumlah yang dikonsumsi dan sensitivitas tubuh. Dalam jangka pendek, bisa muncul:
- Mual atau sakit perut
- Pusing dan sakit kepala
- Rasa terbakar di tenggorokan
- Reaksi alergi seperti gatal atau iritasi kulit
Kalau dicurigai sudah makan tahu berformalin dan muncul gejala tersebut, lebih baik segera konsultasi ke dokter. Untuk mencegah risiko, hindari beli tahu dari tempat yang tidak jelas sumbernya.
(brl/tin)
RECOMMENDED ARTICLES
- Cara mudah menggoreng tahu agar renyah dan tidak asam tanpa dimarinasi berjam-jam
- Resep tumis tahu tempe pedas manis, lauk sahur sederhana tapi enak
- Cara menggoreng tahu antilengket di wajan, tak hancur, hasil garing di luar lembut di dalam
- Tanpa air fryer, ini trik agar tempe mendoan dingin jadi hangat dan renyah lagi, ampuh tak berminyak
- Tanpa tepung, begini cara menggoreng tahu susu agar tetap renyah dan tak mudah hancur
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas