Stop simpan rempeyek dengan cara salah! Ikuti 3 trik ini biar tetap krispi dan nggak bau tengik
Diperbarui 31 Jul 2025, 12:49 WIB
Diterbitkan 1 Agt 2025, 12:00 WIB

Brilio.net - Saking cintanya sama rempeyek, kadang kita pengen nyetok se-toples penuh di rumah, kan? Biar kalau lagi pengen ngemil atau butuh teman makan nasi pecel, tinggal "kriuk". Praktis banget! Apalagi kalau rempeyeknya pakai isian kacang atau udang, beuh, rasanya jadi makin spesial.
Tapi, ada satu masalah klasik yang nyebelin banget: baru disimpan dua hari, eh rempeyeknya udah melempem dan baunya jadi aneh alias tengik. Padahal tutup toplesnya sudah rapat. Kalau sudah begini, jadi malas mau makan, kan?
Biasanya sih, kita asal cemplungin aja rempeyek ke toples setelah ditirisin sebentar. Ternyata, cara itu salah besar, lho! Menurut seorang pengguna YouTube dari channel CIPLIS OFFICIAL, ada trik khusus yang harus dilakukan sebelum rempeyek masuk toples. Trik ini simpel banget, tapi efeknya luar biasa untuk menjaga kerenyahan dan mencegah bau tengik.
Yuk, kita bongkar rahasianya biar stok rempeyek di rumahmu awet kriuknya!
Langkah 1: Tiriskan Sampai Benar-Bener Kering
foto: YouTube/CIPLIS OFFICIAL
Ini adalah langkah pertama dan paling krusial. Seperti yang ditunjukkan dalam video dari channel YouTube CIPLIS OFFICIAL sebagaimana dilansir oleh BrilioFood, rempeyek yang baru matang digoreng harus ditiriskan sampai minyaknya benar-benar turun.
Jangan cuma ditiriskan di saringan sebentar. Sebaiknya, pindahkan rempeyek ke wadah lebar yang sudah dialasi tisu dapur penyerap minyak atau letakkan di rak kawat (cooling rack) agar sirkulasi udaranya bagus dan minyak bisa turun maksimal. Sabar sedikit di tahap ini demi kerenyahan hakiki, ya!
foto: YouTube/CIPLIS OFFICIAL
Langkah 2: Siapin "Kasur" di Dalam Toples
foto: YouTube/CIPLIS OFFICIAL
Selanjutnya, siapkan toples andalanmu yang bersih dan kering. Eits, jangan langsung diisi! Kita perlu siapkan "kasur" penyerap minyak di bagian dasarnya.
Ambil satu atau dua lembar kertas minyak (kertas nasi), lalu letakkan di dasar toples. Pastikan bagian yang licin atau mengilap (sisi plastiknya) berada di bagian bawah, menempel ke dasar toples. Tujuannya agar sisa minyak nanti terserap oleh sisi kertasnya, bukan menggenang di lapisan plastiknya.
Langkah 3: Atur Posisi Berdiri, Jangan Tiduran!
foto: YouTube/CIPLIS OFFICIAL
Ini dia game changer-nya. Saat memasukkan rempeyek ke dalam toples, jangan diletakkan dalam posisi tidur atau ditumpuk begitu saja. Susun rempeyek satu per satu dengan posisi berdiri dan tertata rapi.
Kenapa harus berdiri? Simpel, biar "gravitasi" ngebantuin kita! Sisa-sisa minyak yang mungkin masih menempel di rempeyek akan perlahan turun ke bawah dan terserap oleh kertas minyak yang sudah kamu siapkan tadi. Kalau posisinya tiduran, minyak malah akan menggenang di permukaan rempeyek itu sendiri. Nah, genangan minyak inilah yang jadi biang kerok rempeyek jadi melempem dan bau tengik.
Setelah semua rempeyek tersusun rapi, tutup toples sampai benar-benar rapat. Udara yang masuk adalah musuh utama kerenyahan.
Dengan cara ini, rempeyek buatanmu, apa pun jenis isiannya, dijamin akan tetap kriuk, renyah tahan lama, dan bebas bau apek. Jadi, sekarang nggak ada lagi kamusnya rempeyek melempem. Yuk, langsung praktikkin!
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Q: Apakah bahan toples berpengaruh? Lebih baik kaca atau plastik?
A: Toples kaca umumnya lebih baik untuk menyimpan makanan renyah seperti rempeyek. Kaca bersifat non-porous (tidak berpori) sehingga 100% kedap udara jika tutupnya berkualitas baik dan tidak menyerap bau dari makanan. Toples plastik, terutama yang kualitasnya kurang baik, kadang masih bisa membuat udara masuk dan bisa menyerap bau minyak tengik dari waktu ke waktu.
2. Q: Rempeyek saya sudah terlanjur agak melempem. Apakah trik ini bisa membuatnya renyah kembali?
A: Trik ini berfungsi untuk mencegah rempeyek menjadi lempem, bukan mengembalikannya. Namun, kamu bisa "menyelamatkan" rempeyek yang agak melempem dengan cara memanggangnya kembali di oven dengan suhu rendah (sekitar 100-120°C) selama 5-10 menit atau menggunakan air fryer selama beberapa menit. Pastikan rempeyek benar-benar dingin setelah dipanaskan ulang sebelum menyimpannya dengan cara di atas.
3. Q: Jika tidak ada kertas minyak, apa alternatif lain yang bisa digunakan sebagai alas toples?
A: Kamu bisa menggunakan beberapa lembar tisu dapur tebal (paper towel) sebagai alternatif. Tisu dapur punya daya serap yang sangat baik. Hindari menggunakan kertas koran atau kertas HVS biasa karena tintanya bisa luntur dan tidak aman untuk makanan (non food-grade).
4. Q: Apakah jenis isian (kacang, teri, rebon) memengaruhi cara penyimpanan?
A: Caranya tetap sama, namun kamu perlu lebih waspada pada rempeyek dengan isian seperti teri atau udang rebon. Isian berbasis hewani ini cenderung lebih mudah menyerap kelembapan dan menjadi tengik jika masih ada sisa minyak. Jadi, pastikan proses penirisan dan penyimpanan vertikalnya dilakukan dengan lebih teliti.
5. Q: Di mana sebaiknya saya meletakkan toples rempeyek agar lebih awet?
A: Letakkan toples di tempat yang sejuk, kering, dan terhindar dari paparan sinar matahari langsung. Sinar matahari bisa menaikkan suhu di dalam toples, menciptakan uap air, dan membuat minyak lebih cepat tengik. Hindari meletakkannya di dekat kompor atau sumber panas lainnya.
(brl/tin)RECOMMENDED ARTICLES
- Ubi goreng gosong? Ubi rebus hambar? 7 Masalah umum saat masak ubi dan cara cerdas mengatasinya
- Cara membuat ubi goreng selalu krispi, tidak lembek dan berminyak saat dingin
- Stok camilan anti ribet: Cara bikin 'frozen food' singkong goreng buat digoreng kapan saja
- Trik singkong goreng mekar & gurih: Cuma 10 menit rebus dan tak perlu air es
- Trik singkong merekah tanpa digoreng dua kali, cuma modal es batu!
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas