Sepele tapi penting, ini trik merebus bakso biar nggak overcooked tanpa perlu direndam air es
Diperbarui 4 Nov 2025, 18:35 WIB
Diterbitkan 5 Nov 2025, 09:00 WIB

Brilio.net - Bakso memang jadi salah satu makanan favorit banyak orang, dari anak kecil sampai orang dewasa. Rasanya yang gurih dan kenyal membuatnya cocok disantap kapan saja, baik sebagai camilan hangat maupun lauk makan utama. Tak heran kalau di berbagai daerah, bakso selalu punya penggemarnya sendiri dengan variasi bentuk, isi, dan kuah yang khas.
Bahan utama bakso biasanya adalah daging yang digiling halus lalu dicampur dengan aneka bumbu dan bahan tambahan. Untuk memastikan kualitasnya, banyak orang memilih membuat bakso sendiri di rumah. Selain bisa menyesuaikan rasa, tingkat kekenyalan, dan kadar garam, proses ini juga memberi jaminan bahwa daging yang digunakan benar-benar segar dan halal sesuai keinginan.
Meski terlihat sederhana, proses membuat bakso ternyata punya beberapa tahap penting yang tidak boleh disepelekan. Salah satunya adalah saat merebus bakso yang sudah dicetak. Banyak orang tanpa sadar merebus terlalu lama hingga baksonya overcooked dan teksturnya jadi alot. Biasanya, solusi yang dipakai adalah merendam bakso dalam air es agar kenyalnya kembali, tapi cara ini sering kali kurang efektif kalau bakso yang dibuat jumlahnya banyak.
Untuk mengatasi hal tersebut, kamu bisa memerhatikan proses perebusan bakso dan trik agar tidak overcooked tanpa perlu direndam air es. Berikut tutorialnya lebih lanjut yang telah BrilioFood rangkum dari TikTok @tokomastian pada Rabu (5/11).
Trik merebus bakso biar nggak overcooked.
Saat hendak merebus bakso, ada tiga fase yang perlu diperhatikan. Nah, setiap fase perebusan ini menentukan kematangan bakso. Dengan begitu, kamu bisa tahu kapan waktu perebusannya selesai dan bakso siap diangkat.
1. Fase adonan mentah, rebus dengan air hangat kuku.

foto: TikTok/@tokomastian
Di tahap pertama ini, adonan bakso masih benar-benar mentah dan baru saja dibentuk. Air yang digunakan sebaiknya bukan air mendidih, tapi cukup yang bersuhu hangat kuku, sekitar 60–70°C. Tujuannya supaya bagian luar bakso cepat padat dan tidak hancur saat direbus lebih lanjut, tapi bagian dalamnya tetap bisa matang sempurna nanti.
2. Fase bakso mulai mengapung tapi belum matang sempurna.

foto: TikTok/@tokomastian
Setelah beberapa menit, bakso akan mulai naik ke permukaan air — ini tanda bahwa bagian luarnya sudah mulai matang. Tapi jangan langsung diangkat, karena di fase ini bagian dalamnya masih setengah matang dan bisa membuat bakso cepat berlendir setelah dingin. Biasanya, di fase ini juga muncul buih atau kotoran daging di permukaan air, jadi sebaiknya buang buih tersebut agar hasil rebusan lebih bersih.
3. Fase bakso matang dan siap diangkat.

foto: TikTok/@tokomastian
Fase terakhir ini ditandai dengan air rebusan yang mulai banyak uapnya, tapi belum sampai benar-benar mendidih bergolak. Di titik ini, tekstur bakso sudah empuk sempurna dan tidak terlalu keras. Begitu kotoran daging mulai pecah dan air terlihat jernih, segera angkat baksonya. Hasilnya kenyal, lembut, dan tidak perlu lagi direndam di air es karena kematangannya sudah pas.
"Nah, kadang suka ada habis rebus taruh ke es batu biar tetap kenyal. Sebenarnya cara tersebut menghentikan proses pemasakan ya agar baksonya tidak overcook. Tp kalau kalian pakai cara ini, tidak perlu nyiapin es batu lagi, deh," tulis akun TikTok @tokomastian.
Pertanyaan yang kerap diajukan seputar cara membedakan bakso sapi dan ayam.
Banyak orang masih bingung membedakan antara bakso sapi dan bakso ayam karena bentuknya yang mirip. Padahal, keduanya punya ciri khas tersendiri dari segi warna, aroma, tekstur, hingga rasa yang bisa dikenali kalau tahu triknya.
1. Apa perbedaan warna antara bakso sapi dan bakso ayam?
Bakso sapi umumnya berwarna abu-abu muda hingga agak kecokelatan karena pengaruh pigmen alami daging sapi. Sementara itu, bakso ayam cenderung berwarna lebih pucat atau kekuningan. Kalau dilihat berdampingan, warna bakso ayam terlihat lebih cerah dan lembut.
2. Bagaimana cara membedakan dari aroma khasnya?
Bakso sapi punya aroma daging yang lebih kuat dan sedikit “gurih berat”, terutama saat baru direbus atau dipotong. Sedangkan bakso ayam aromanya lebih ringan dan agak manis khas daging unggas. Kalau penciuman cukup peka, perbedaan ini bisa langsung terasa bahkan sebelum dicicipi.
3. Apakah tekstur keduanya juga berbeda saat digigit?
Iya, bakso sapi biasanya terasa lebih padat dan kenyal karena serat daging sapinya lebih kasar. Sedangkan bakso ayam teksturnya lebih lembut dan mudah digigit, tidak sekenyal bakso sapi. Itulah kenapa bakso ayam sering jadi pilihan untuk anak kecil atau orang yang tidak suka tekstur keras.
4. Dari segi rasa, mana yang lebih gurih?
Rasa bakso sapi jelas lebih gurih dan kaya, karena kandungan lemak serta proteinnya lebih tinggi. Sementara bakso ayam punya rasa yang lebih ringan dan agak manis alami. Kalau ingin rasa kuat dan berisi, bakso sapi lebih cocok, tapi kalau ingin yang lembut dan ringan di mulut, bakso ayam jadi pilihan ideal.
5. Apakah ada perbedaan dalam kuah yang digunakan untuk keduanya?
Ada, karena kuah bakso sapi biasanya lebih keruh dan berminyak akibat lemak dari dagingnya. Kuah bakso ayam cenderung lebih bening dan beraroma lembut, mirip kaldu ayam biasa. Jadi, bahkan tanpa mencicipi baksonya, warna dan aroma kuah bisa jadi petunjuk sederhana untuk membedakan keduanya.
(brl/ola)
RECOMMENDED ARTICLES
- Warung Bakso Remaja Gading Solo diduga pakai bahan non halal, keluarga pemilik buka suara
- 5 Resep bakso mercon pedas nikmat, siap-siap keringat bercucuran dari suapan pertama
- Bye-bye bakso lembek! Ini resep bakso sapi full daging yang kenyal tanpa tepung
- Trik mencetak bakso dengan piring, lebih cepat dan bisa dapat banyak sekali pekerjaan
- Adonan bakso kamu kelembekan? Nggak usah panik, ini cara mengatasinya tanpa tambah tepung
- Resep bakso sapi spesial Idul Adha, lengkap pilihan bagian daging terbaik dan langkah mudah membuat
- Cewek ini syok jadi saksi tikus jilatin panci warung saat kelar makan mi, cek risikonya yuk!
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas
















