4. Cara mengolah.

foto: freepik.com

Penting juga untuk memperhatikan cara mengolah bihun, soun, dan misua. Karena hal ini tentu akan memengaruhi hasil akhir pada masakan. Bihun bisa dimasak dengan cara direndam atau direbus setengah matang sebelum dicampur dengan sup atau masakan lain.

Berbeda dengan proses memasak soun yang relatif singkat. Soun cukup direndam selama 3-6 menit tergantung banyaknya soun yang digunakan. Setelah ditiriskan dan dibilas dengan air dingin, aduk soun dengan minyak supaya tidak ada yang lengket.

Sedangkan misua bisa dimasak dengan proses yang lebih cepat lagi. Yakni bisa langsung dimasukkan ke dalam sup yang masih panas. Dengan begitu misua bisa langsung matang dengan cepat.

5. Jenis masakan.

foto: pixabay.com

Beda penggunaan bihun, soun, dan misua, bisa berbeda juga jenis masakan yang dihasilkan. Karena teksturnya yang lebih kering, bihun bisa diolah dengan cara digoreng atau menu makanan lain yang cenderung kering.

Soun sendiri cocok dimasak untuk sup dan menu-menu berkuah. Berbeda dengan misua yang cocok dimasak jadi hidangan apa saja. Mulai dari ditumis, ditambahkan ke salad, atau sebagai topping pada menu berkuah.

6. Asal daerah.

foto: pixabay.com

Bihun dikenal sebagai salah satu makanan yang berasal dari Tiongkok. Bihun sendiri berasal dari bahasa Tionghoa, yaitu "bi" yang artinya beras dan "hun" yang artinya tepung. Untuk soun sendiri banyak diproduksi di Zhongxing provinsi Shandong, China. Soun ini sering ditemukan dalam masakan-masakan Asia. Sedangkan misua berasal dari provinsi Fujian yang juga berada di China.

7. Kandungan nutrisi.

foto: freepik.com

Bihun, soun, dan misua sama-sama memiliki kandungan karbohidrat dan kalori di dalamnya. Karbohidrat tersebut pun cenderung rendah lemak. Namun bedanya, bihun mengandung serat. Sedangkan soun tidak mengandung serat. Berbeda lagi dengan misua yang mengandung protein di dalamnya.