Bongkar trik penjual cireng menggoreng tanpa meledak yang wajib kamu coba di rumah
Diperbarui 4 Jul 2025, 18:50 WIB
Diterbitkan 5 Jul 2025, 12:30 WIB

Brilio.net - Siapa yang bisa menolak kelezatan cireng? Camilan kenyal yang berasal dari tanah Sunda ini punya daya tarik tersendiri. Bagian luarnya yang digoreng hingga garing renyah, kontras dengan bagian dalamnya yang kenyal lembut. Dicocol dengan bumbu rujak yang pedas-manis-asam, satu buah cireng seakan tak pernah cukup. Kelezatannya yang sederhana membuatnya jadi primadona di kalangan jajanan kaki lima hingga kafe kekinian.
Namun, di balik kenikmatannya, cireng menyimpan reputasi sebagai salah satu gorengan paling "temperamental" untuk dibuat di rumah. Banyak yang akhirnya menyerah setelah mengalami drama di dapur: letupan minyak panas yang membabi buta.
Ya, cireng dikenal sebagai gorengan yang bisa "meledak" jika salah perlakuan, mengubah proses memasak yang seharusnya menyenangkan menjadi medan perang yang menegangkan. Kalaupun selamat dari ledakan, masalah kedua menanti: cireng jadi sekeras batu saat sudah dingin.
Misteri di Balik Ledakan Cireng: Kenapa Bisa Terjadi?
Sebelum kita membahas jurus saktinya, penting untuk tahu kenapa cireng bisa begitu "marah" saat digoreng. Biang keladinya adalah bahan utama cireng itu sendiri: aci atau tepung tapioka.
Bayangkan adonan cireng sebagai ribuan kantung mikroskopis. Tepung tapioka memiliki sifat yang sangat baik dalam mengikat air. Saat kamu menguleni adonan, molekul air terperangkap di dalam jaringan pati yang padat dan elastis. Nah, saat adonan ini langsung dimasukkan ke dalam minyak yang sudah sangat panas (170°C ke atas), inilah yang terjadi:
1. Efek Panci Presto Mini: Air yang terperangkap di dalam adonan langsung berubah menjadi uap dalam sekejap. Uap ini butuh ruang untuk memuai, tapi ia terkurung di dalam lapisan aci yang elastis dan mulai mengeras karena panas.
2. Tekanan Memuncak: Karena tidak bisa keluar, tekanan uap di dalam cireng meningkat drastis. Lapisan luar cireng yang menahan tekanan ini akhirnya tidak kuat.
3. "BOOM!": Terjadilah ledakan. Adonan pecah dan meletupkan minyak panas ke segala arah. Semakin banyak air yang terperangkap, semakin besar potensi ledakannya.
Sementara itu, masalah cireng yang menjadi keras seperti batu saat dingin biasanya disebabkan oleh perbandingan bahan yang kurang pas atau adonan yang diuleni terlalu kuat (overworked), membuatnya jadi liat dan tidak kenyal.
Jurus Sakti Anti Meledak: Perkenalkan, Metode Start Dingin!
Sekarang, lupakan sejenak semua teori menggoreng yang mengharuskan minyak harus panas sempurna sebelum bahan masuk. Untuk menaklukkan cireng, kita justru akan melakukan hal yang sebaliknya. Perkenalkan, metode "Start Dingin" atau Cold Oil Start.
Ini mungkin terdengar aneh dan melawan intuisi, tapi percayalah, ini adalah kunci utama untuk membuat cireng yang aman, nyaman, dan sempurna. Metode ini ibarat menenangkan cireng yang tempramental dengan memberinya waktu untuk beradaptasi.
Bagaimana caranya?
1. Bentuk adonan cireng seperti biasa hingga selesai.
2. Siapkan wajan di atas kompor yang masih mati.
3. Tata cireng yang sudah dibentuk di dasar wajan.
4. Tuangkan minyak goreng secukupnya hingga seluruh bagian cireng terendam. Pada titik ini, wajan, cireng, dan minyak semuanya masih dalam keadaan suhu ruang.
5. Baru setelah itu, nyalakan kompor dengan api sedang cenderung kecil.
6. Biarkan cireng dan minyak memanas bersama-sama secara perlahan. Jangan diaduk-aduk dulu hingga cireng mulai terlihat kokoh dan mengapung.
7. Goreng hingga matang dan bagian luarnya berwarna keemasan, lalu angkat dan tiriskan.
Kenapa Jurus Ini Berhasil?
Dengan memanaskan cireng dan minyak secara perlahan, kamu memberikan kesempatan bagi uap air di dalam adonan untuk keluar secara bertahap melalui pori-pori adonan. Tidak ada perubahan suhu drastis yang menciptakan tekanan uap yang meledak-ledak. Metode ini tidak hanya 100% mencegah ledakan, tapi juga memberikan bonus lain: cireng matang merata hingga ke dalam, menghasilkan tekstur luar yang renyah garing dan bagian dalam yang tetap kenyal lembut bahkan setelah dingin.
Praktik Langsung! Resep Cireng Kopong dan Renyah
Cireng anti meledak
© 2025 brilio.net/ChatGPT AI
Sudah paham teorinya? Saatnya praktik! Ini resep Cireng Salju yang terkenal dengan teksturnya yang kopong dan bagian luarnya yang krispi.
Waktu Persiapan: 20 menit
Waktu Memasak: 15 menit
Porsi: Sekitar 15-20 buah
Bahan:
Bahan Biang (Adonan Basah):
- 50 gram tepung tapioka (aci)
- 250 ml air
- 2 siung bawang putih, haluskan
- 1 batang daun bawang, iris tipis
- 1 sdt garam
- 1/2 sdt kaldu jamur/ayam bubuk
- 1/4 sdt merica bubuk
Bahan Kering:
- 200 gram tepung tapioka (aci)
Pelengkap:
- Bumbu rujak cireng siap pakai atau buatan sendiri
Cara membuat:
1. Membuat Biang: Siapkan panci kecil. Masukkan 50 gram tepung tapioka, air, bawang putih halus, irisan daun bawang, garam, kaldu bubuk, dan merica. Aduk rata hingga tidak ada yang bergerindil.
2. Masak Biang: Nyalakan kompor dengan api kecil. Masak adonan biang sambil terus diaduk hingga mengental dan berubah menjadi transparan seperti lem. Proses ini cepat, jadi jangan ditinggal, ya! Angkat dan biarkan sedikit hangat.
3. Satukan Adonan: Siapkan wadah besar, masukkan 200 gram bahan kering (tepung tapioka). Tuangkan adonan biang yang masih hangat ke tengah-tengah tepung kering.
4. Aduk Perlahan (PENTING!): Menggunakan sendok kayu atau spatula, aduk adonan dari tengah ke luar secara perlahan. Cukup aduk hingga tepung kering dan biang tercampur, tidak perlu diuleni pakai tangan. Biarkan adonan bergerindil dan tidak mulus sempurna, inilah kunci tekstur cireng yang kriwil dan renyah.
5. Bentuk Cireng: Ambil sedikit adonan, pipihkan dengan tangan hingga ketebalan yang diinginkan. Jangan terlalu tipis atau tebal. Baluri tangan dengan sedikit tepung tapioka kering agar tidak lengket. Lakukan hingga adonan habis.
6. Terapkan Jurus Start Dingin: Tata cireng yang sudah dibentuk di dasar wajan (kompor masih mati). Tuang minyak goreng hingga cireng terendam.
7. Mulai Menggoreng: Nyalakan api sedang-kecil. Biarkan cireng memanas perlahan bersama minyak. Setelah cireng mulai mengapung dan terlihat kokoh, kamu boleh membaliknya.
8. Selesaikan: Goreng hingga kedua sisi berwarna keemasan dan luarnya terlihat garing. Angkat, tiriskan minyaknya. Cireng Salju anti meledak siap disajikan hangat dengan cocolan bumbu rujak.
FAQ Seputar Cireng
1. Adonan biang saya keburu menggumpal sebelum jadi seperti lem. Apakah masih bisa diselamatkan?
Ini adalah masalah yang sangat umum terjadi. Penyebabnya biasanya karena api terlalu besar atau kamu kurang cepat mengaduknya. Jika gumpalannya masih sedikit, segera angkat panci dari kompor dan aduk super cepat untuk mencoba menghaluskannya. Namun, jika sudah terlanjur menjadi gumpalan-gumpalan besar dan terpisah dari air, sayangnya adonan biang ini sulit diselamatkan. Sebaiknya buat adonan biang yang baru, karena biang yang sempurna adalah fondasi utama untuk tekstur cireng yang kenyal.
2. Bisakah adonan cireng ini dibuat dalam jumlah banyak untuk stok frozen food? Bagaimana caranya?
Bisa banget! Cireng adalah salah satu camilan yang cocok untuk dijadikan stok. Caranya:
- Goreng cireng dengan metode start dingin seperti biasa, tapi goreng setengah matang saja. Cukup sampai cireng kaku dan berwarna putih pucat, jangan sampai kecokelatan.
- Angkat dan tiriskan, lalu biarkan dingin sepenuhnya hingga mencapai suhu ruang.
- Tata cireng di atas nampan tanpa saling menempel, lalu masukkan ke dalam freezer selama 1-2 jam hingga beku.
- Setelah beku, pindahkan cireng ke dalam wadah kedap udara atau kantong ziplock. Cireng beku ini bisa awet hingga 1 bulan di dalam freezer. Saat ingin memakannya, kamu tidak perlu mencairkannya, bisa langsung digoreng hingga matang.
3. Saya mau coba bikin cireng isi (misalnya isi ayam suwir atau keju). Apakah metode start dingin ini tetap aman digunakan?
Ya, metode start dingin tetap menjadi cara paling aman untuk menggoreng cireng isi. Justru metode ini lebih disarankan karena cireng isi cenderung lebih padat dan butuh waktu agar panas bisa sampai ke isiannya. Pastikan saja isian yang kamu gunakan sudah matang dan tidak terlalu basah agar tidak membuat adonan cireng menjadi lembek dari dalam.
4. Cireng saya sudah tidak meledak, tapi kenapa hasilnya tidak kopong di bagian tengahnya?
Penyebab cireng tidak kopong biasanya ada dua. Pertama, adonan terlalu banyak diuleni atau diaduk. Seperti yang disebutkan di resep, kunci tekstur kopong dan kriwil adalah membiarkan adonan tercampur "seadanya" dan tidak kalis. Kedua, bisa jadi adonan biang kurang matang. Pastikan biang dimasak hingga benar-benar mengental dan bening seperti lem. Biang yang matang sempurna akan menciptakan kantung udara saat digoreng.
5. Setelah menggoreng, minyak jadi keruh dan ada sisa tepung di dasarnya. Apakah minyaknya masih bisa dipakai lagi?
Bisa, tapi ada triknya. Keruh pada minyak bekas menggoreng cireng disebabkan oleh sisa-sisa pati dari tepung tapioka. Caranya, biarkan minyak dingin sepenuhnya. Nanti, sisa tepung akan mengendap di dasar wajan. Kamu bisa menuang perlahan bagian minyak yang jernih di atasnya ke wadah lain, dan buang endapannya. Minyak ini masih bisa dipakai 1-2 kali lagi untuk menggoreng jenis gorengan serupa, tapi tidak disarankan untuk menumis masakan lain karena aromanya sudah berubah.
(brl/tin)
RECOMMENDED ARTICLES
- Resep cireng isi keju lumer, camilan praktis dan lezat untuk teman ngemil
- Nggak perlu beli lagi! Ini 7 resep cireng enak ala kaki lima yang bisa kamu bikin di rumah
- 11 Ide masakan rumahan kreasi cireng antigagal, cocok untuk camilan harian
- Kaget cireng ternyata gorengan, reaksi wanita pertama kali makan cireng ini bikin geregetan
- 21 Cara membuat cireng nasi, gurih, renyah, dan antigagal
- 21 Cara membuat cireng crispy berbagai sambal, gurih dan praktis
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas