Kalau punya tanda-tanda ini, waktunya kamu konsumsi tempe lebih rutin
Diperbarui 9 Apr 2025, 15:45 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2025, 10:00 WIB

Brilio.net - Tempe bukan cuma lauk sederhana yang akrab di meja makan. Di balik teksturnya yang padat dan rasanya yang gurih, bahan makanan fermentasi dari kedelai ini punya banyak manfaat untuk kesehatan. Sayangnya, banyak orang masih menyepelekan potensi tempe untuk bantu mengatasi masalah-masalah tubuh yang sering dianggap sepele, seperti jerawat, gangguan pencernaan, atau mood swing.
Kondisi seperti jerawatan terus-menerus padahal rajin cuci muka, atau perut kembung meski sudah makan sehat, bisa jadi sinyal kalau tubuhmu sedang tidak seimbang. Salah satu solusi yang murah dan mudah dijangkau? Tempe! Kandungan probiotik, protein nabati, serta zat antioksidannya berperan besar dalam menyeimbangkan fungsi tubuh. Yuk, cek tanda-tanda berikut. Siapa tahu kamu termasuk yang sudah harus rutin konsumsi tempe.
Tanda-Tanda Tubuh Butuh Asupan Tempe
1. Kulit Sering Jerawatan
Tempe mengandung isoflavon dari kedelai yang bersifat anti-inflamasi dan bisa bantu menstabilkan hormon. Ketidakseimbangan hormon merupakan salah satu pemicu utama jerawat, terutama di area dagu dan pipi bagian bawah. Konsumsi tempe secara rutin bisa membantu menekan peradangan dari dalam.
2. Pencernaan Nggak Lancar
Kalau buang air besar terasa tidak teratur, sering sembelit, atau mudah kembung, itu bisa jadi tanda ususmu butuh probiotik. Tempe adalah sumber probiotik alami hasil fermentasi ragi Rhizopus. Bakteri baik dari tempe bisa membantu mengatur kerja usus dan meningkatkan penyerapan nutrisi.
3. Mood Gampang Naik-Turun
Pernah merasa sedih tanpa alasan atau tiba-tiba gampang tersinggung? Ini bisa terkait dengan kesehatan usus. Studi menunjukkan bahwa usus disebut sebagai “otak kedua” karena berhubungan erat dengan produksi serotonin, hormon yang memengaruhi suasana hati. Tempe membantu menyehatkan usus dan bisa bantu menstabilkan mood.
4. Sering Lemas dan Kurang Bertenaga
Tempe kaya akan vitamin B, zat besi, dan protein nabati yang dibutuhkan tubuh untuk produksi energi. Kalau merasa cepat lelah padahal tidak banyak aktivitas berat, bisa jadi tubuhmu kekurangan zat-zat penting ini.
5. Luka di Kulit Lama Sembuh
Kandungan protein dalam tempe penting untuk regenerasi sel, termasuk penyembuhan luka. Jika luka kecil seperti goresan atau jerawat butuh waktu lama untuk kering, itu bisa jadi tanda tubuh kekurangan protein.
Manfaat Tempe yang Wajib Diketahui
foto: Pixabay/Dian A. Yudianto
Selain mengatasi keluhan di atas, tempe juga punya sederet manfaat lain yang sayang untuk dilewatkan:
- Menurunkan kolesterol jahat (LDL)
- Menjaga kepadatan tulang karena kandungan kalsiumnya
- Membantu pengendalian berat badan
- Mendukung sistem imun tubuh
- Menurunkan risiko diabetes tipe 2
Semua manfaat ini bisa diperoleh jika tempe diolah dengan cara yang tepat, tanpa digoreng berlebihan atau ditambah banyak minyak.
Resep Tempe Kukus Bumbu Kuning (Sehat, Tanpa Goreng)
Kalau ingin konsumsi tempe secara rutin tapi tetap sehat, tempe kukus bisa jadi pilihan terbaik. Resep ini cocok untuk kamu yang sedang jaga berat badan atau punya masalah kulit dan pencernaan.
Bahan:
- 1 papan tempe (250 gram), potong sesuai selera
- 3 siung bawang putih
- 4 siung bawang merah
- 2 butir kemiri, sangrai
- 1 ruas kunyit
- 1 ruas jahe
- 1 sdt ketumbar bubuk
- 1 batang serai, geprek
- 2 lembar daun salam
- 1 sdt garam
- ½ sdt gula pasir
- 300 ml air
- 1 sdm minyak untuk menumis
Cara Membuat:
1. Haluskan bawang putih, bawang merah, kemiri, kunyit, jahe, dan ketumbar hingga menjadi bumbu halus.
2. Tumis bumbu halus dengan sedikit minyak hingga harum.
3. Tambahkan serai dan daun salam. Aduk rata.
4. Masukkan air, lalu bumbui dengan garam dan gula.
5. Masukkan potongan tempe ke dalam bumbu, masak hingga air menyusut setengahnya.
6. Pindahkan ke dalam kukusan, kukus selama 20 menit agar bumbu meresap sempurna.
7. Sajikan hangat, bisa langsung dimakan atau disimpan sebagai meal prep.
Tips Konsumsi Tempe agar Manfaatnya Maksimal
- Pilih tempe segar: Hindari tempe yang berbau asam atau berlendir.
- Variasikan olahan: Nggak harus selalu digoreng. Tempe bisa ditumis, dikukus, atau dijadikan campuran salad.
- Konsumsi rutin: Idealnya 2–4 kali seminggu sebagai lauk atau camilan sehat.
- Gabungkan dengan sayuran: Tempe dan sayuran berdaun hijau adalah kombinasi sempurna untuk pencernaan dan imun tubuh.
3 FAQ (Frequently Asked Questions) tentang tempe lengkap dengan penjelasan detailnya
1. Apakah tempe bisa dikonsumsi setiap hari? Apakah aman untuk kesehatan?
Jawaban:
Ya, tempe bisa dikonsumsi setiap hari dan tergolong aman untuk kesehatan, asalkan tidak diolah dengan cara yang berlebihan seperti digoreng dengan banyak minyak atau ditambah MSG dalam jumlah besar. Tempe mengandung protein nabati tinggi, probiotik alami, serta vitamin B kompleks yang baik untuk tubuh. Kandungan isoflavonnya juga mendukung kesehatan hormon dan jantung.
Namun, untuk menjaga variasi makanan dan mencegah kelebihan asupan isoflavon (terutama bagi yang sensitif hormon), sebaiknya konsumsi tempe secara seimbang, misalnya 1–2 porsi per hari, digabung dengan protein lain seperti telur, ikan, atau tahu.
2. Bagaimana cara mengolah tempe supaya tetap sehat dan gizinya tidak hilang?
Jawaban:
Agar manfaat tempe tetap maksimal, pilih cara pengolahan rendah minyak dan suhu sedang. Berikut beberapa tips:
- Dikukus: Cara paling sehat karena tidak menambahkan lemak. Cocok untuk diet atau pemulihan pencernaan.
- Ditumis dengan sedikit minyak zaitun atau kelapa: Menjaga cita rasa tanpa merusak kandungan gizi.
- Dipanggang atau air fryer: Cocok untuk camilan sehat, tetap gurih tanpa minyak berlebih.
- Dibuat pepes atau sayur kuah bening: Mempertahankan probiotik serta rasa segar tempe.
Hindari: Menggoreng tempe dalam minyak panas terlalu lama karena bisa menghilangkan probiotik alami dan meningkatkan kadar lemak jenuh.
3. Bagaimana cara menyimpan tempe agar tetap segar dan tidak cepat asam?
Jawaban:
Tempe segar bisa cepat berubah tekstur dan rasanya jika tidak disimpan dengan benar. Berikut panduan menyimpan tempe:
- Di suhu ruang: Tempe hanya bertahan maksimal 1 hari, setelah itu biasanya mulai berbau asam atau berlendir.
- Di kulkas (chiller): Bungkus tempe dengan kertas atau tisu dapur, simpan dalam wadah tertutup. Bisa tahan 3–5 hari.
- Di freezer: Tempe bisa dibekukan untuk disimpan hingga 1 bulan. Sebelum dimasak, keluarkan dan diamkan di suhu ruang selama beberapa jam.
Catatan: Jangan menyimpan tempe dalam plastik rapat saat masih hangat karena bisa mempercepat fermentasi dan membuatnya cepat rusak.
(brl/tin)
RECOMMENDED ARTICLES
- 9 Resep sambal goreng tempe sederhana yang lezat, mudah dibuat, dan bikin ketagihan
- Tanpa baluran tepung dan diungkep dulu, ini cara bikin tempe goreng yang enak dan garing tahan lama
- Bukan pakai garam, ini cara mudah menyimpan tempe agar tidak busuk dan tetap enak hingga sebulan
- Cara goreng tempe mendoan agar tak banjir minyak, pakai 1 bahan rahasia ini
- Kering tempe keras dan susah dikunyah? Coba 5 trik ini agar renyah tapi tetap garing lama
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas