Cara lengkap membuat cah kangkung terasi sempurna yang hijau, renyah, dan nggak menghitam

Cara lengkap membuat cah kangkung terasi sempurna yang hijau, renyah, dan nggak menghitam
foto ilustrasi: ChatGPT AI

Brilio.net - Coba bayangkan sejenak: sepiring nasi hangat mengepul, ditemani oleh cah kangkung terasi yang baru saja diangkat dari wajan. Aroma khas terasi bakar yang gurih berpadu dengan wangi bawang putih yang tajam, serta batang kangkung yang masih ‘kriuk’ saat digigit. Inilah gambaran kesederhanaan yang begitu nikmat dan selalu berhasil membangkitkan selera makan. Cah kangkung terasi adalah bukti bahwa hidangan lezat nggak selalu membutuhkan proses yang rumit.

Namun, di balik kesederhanaannya, memasak cah kangkung terasi menyimpan tantangan tersendiri. Pernahkah kamu merasa kecewa karena hasil masakanmu jauh dari ekspektasi? Alih-alih hijau segar dan renyah, kangkung yang tersaji justru layu, menghitam, dan mengeluarkan banyak air hingga menyerupai sayur berkuah. Kegagalan ini seringkali membuat banyak orang ragu untuk memasaknya sendiri di rumah. Padahal, rahasia di balik resep cah kangkung terasi yang sempurna ala restoran itu terletak pada pemahaman detail, mulai dari pemilihan bahan hingga teknik memasak yang tepat.

Artikel ini akan menjadi panduan lengkapmu. BrilioFood akan bedah tuntas setiap langkah, dari seni memilih batang kangkung terbaik hingga ilmu di balik teknik memasak kilat yang menjadi kunci segalanya. Siapkan catatanmu, karena setelah ini, kamu dijamin bisa menyajikan cah kangkung terasi yang nggak hanya lezat, tapi juga cantik dan profesional.

1. Seni Memilih Kangkung: Kenali Perbedaan Kangkung Darat dan Air

Langkah pertama menuju kesempurnaan dimulai dari pasar. Mungkin kamu nggak menyadari bahwa ada dua jenis kangkung yang umum dijual: kangkung darat dan kangkung air. Memahami perbedaannya adalah cara memilih kangkung yang bagus untuk ditumis.

- Kangkung Darat (Ipomoea reptans): Jenis ini ditanam di tanah. Ciri-cirinya adalah batang yang lebih kecil, padat, dan nggak berongga besar. Daunnya pun cenderung lebih ramping dan berwarna hijau pekat. Karena batangnya lebih padat, kangkung darat memiliki tekstur yang jauh lebih renyah dan nggak mudah lembek saat dimasak. Inilah pilihan terbaik untuk membuat tumisan atau cah kangkung.

- Kangkung Air (Ipomoea aquatica): Seperti namanya, kangkung ini tumbuh di air atau area berlumpur. Batangnya lebih besar, berongga, dan mengandung lebih banyak air. Daunnya juga lebih lebar. Meski sama-sama enak, kangkung air cenderung lebih cepat layu dan mengeluarkan banyak air saat ditumis. Jenis ini lebih cocok untuk masakan berkuah seperti plecing atau direbus sebagai lalapan.

Tips Memilih Kangkung Segar:
- Perhatikan Pangkal Batang: Lihat bagian bekas potongan di pangkal ikatan kangkung. Pilih yang masih terlihat segar dan berwarna hijau muda, bukan yang sudah kering atau kecokelatan.
- Patahkan Batangnya: Coba patahkan salah satu batang kangkung. Jika patahannya terasa renyah dan mengeluarkan sedikit getah bening, itu tandanya kangkung masih sangat segar.
- Cek Warna Daun: Pilih yang daunnya berwarna hijau cerah dan segar merata. Hindari daun yang sudah menguning, layu, atau memiliki banyak lubang bekas gigitan hama.

2. Cara Membersihkan Antigagal: Teknik Rendam Air Garam

Setelah mendapatkan kangkung terbaik, tahap selanjutnya adalah pembersihan. Ini adalah langkah krusial yang nggak boleh dilewatkan. Cara membersihkan kangkung nggak cukup hanya dibilas di bawah air mengalir, karena seringkali ada kotoran, telur siput, atau bahkan ulat kecil yang bersembunyi di lipatan daun dan sela-sela batang.

Teknik paling efektif adalah dengan merendamnya di dalam air garam. Garam berfungsi sebagai antiseptik alami dan abrasif ringan yang dapat membantu merontokkan kotoran serta membuat hewan-hewan kecil yang menempel menjadi lemas dan terlepas.

1. Petiki Kangkung: Petiki daun dan batang kangkung dari bagian utamanya. Buang batang bagian bawah yang biasanya sudah tua dan keras.
2. Siapkan Larutan Garam: Isi sebuah baskom besar dengan air bersih. Tambahkan sekitar 1-2 sendok makan garam, aduk hingga larut.
3. Rendam dan Goyangkan: Masukkan kangkung yang sudah dipetiki ke dalam larutan air garam. Pastikan semua bagian terendam. Diamkan selama 5-10 menit. Sesekali, goyangkan atau aduk perlahan agar kotoran yang menempel bisa luruh.
4. Bilas Hingga Bersih: Setelah direndam, angkat kangkung dan buang air rendaman. Bilas kembali kangkung di bawah air mengalir sebanyak 2-3 kali untuk memastikan sisa kotoran dan rasa asin dari garam benar-benar hilang. Tiriskan hingga cukup kering sebelum dimasak.

3. Bumbu Dasar yang Medok: Rahasia di Balik Ulekan

Aroma dan rasa khas dari cah kangkung terasi berasal dari bumbunya yang "medok" atau kaya rasa. Kunci untuk mendapatkan bumbu kangkung terasi yang nikmat adalah penggunaan bahan-bahan segar dan takaran yang pas. Kamu bisa menguleknya secara manual untuk mengeluarkan aroma yang lebih otentik.

Bahan:
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
5-7 buah cabai rawit merah (atau sesuai selera pedas)
2 buah cabai merah keriting (untuk warna yang lebih cantik)
1 sdt terasi udang berkualitas baik, bakar sebentar
½ sdt garam
¼ sdt gula pasir (untuk menyeimbangkan rasa)

Tips Memilih Terasi:
Terasi adalah jiwa dari masakan ini. Pilih terasi yang baik dengan ciri-ciri:
- Aroma: Wanginya kuat, gurih khas udang, bukan berbau busuk atau apek.
- Warna: Berwarna cokelat kehitaman atau kemerahan alami, bukan warna ungu atau merah muda mencolok yang mungkin menggunakan pewarna buatan.
- Tekstur: Padat namun mudah dihancurkan.

Kenapa Terasi Harus Dibakar?

Proses membakar terasi di atas api kecil hingga sedikit kering dan aromanya keluar akan menghilangkan bau mentahnya yang kadang sedikit langu. Ini akan membangkitkan aroma udang yang lebih dalam dan gurih, membuat bumbu tumisanmu naik level.

4. Teknik Memasak "Kilat": Kunci Renyah dan Hijau

Inilah bagian terpenting dari keseluruhan proses: teknik memasak. Kunci utama untuk memasak kangkung agar renyah dan hijau adalah kecepatan. Lupakan cara memasak sayur dengan api kecil dan waktu lama. Untuk kangkung, aturannya adalah: api besar, wajan super panas, dan durasi super singkat.

1. Panaskan Wajan dan Minyak: Gunakan wajan (lebih baik lagi jika memakai wok) dan panaskan di atas api besar. Tuang sekitar 2-3 sendok makan minyak goreng. Tunggu hingga minyak benar-benar panas, ditandai dengan munculnya sedikit asap tipis.
2. Tumis Bumbu: Masukkan bumbu ulek. Tumis dengan cepat, aduk terus-menerus hingga bumbu matang dan aromanya semerbak. Proses ini hanya butuh sekitar 30-45 detik.
3. Masukkan Kangkung: Segera masukkan semua kangkung yang sudah ditiriskan. Jangan memasukkannya sedikit-sedikit. Memasukkan semua sekaligus akan sedikit menurunkan suhu wajan, namun panas yang tersimpan di wajan akan langsung menyengat permukaan kangkung.
4. Aduk Cepat dan Merata: Gunakan sodet untuk mengaduk dan membolak-balik kangkung dengan gerakan cepat. Tujuannya adalah agar semua bagian kangkung terkena panas wajan secara merata dalam waktu sesingkat mungkin.
5. Masak Hitungan Detik: Proses memasak kangkung setelah masuk wajan idealnya hanya berlangsung 60 hingga 90 detik. Begitu kangkung terlihat sedikit layu tapi warnanya masih hijau cerah, segera matikan api.

5. Trik Anti Menghitam & Berair: Pahami Ilmunya

Pernahkah kamu bertanya kenapa kangkung bisa berubah warna menjadi hitam dan berair? Jawabannya ada pada proses kimiawi bernama oksidasi. Daun kangkung mengandung enzim bernama polyphenol oxidase. Ketika sel-sel kangkung rusak (karena dipotong atau dipanaskan secara perlahan), enzim ini bereaksi dengan oksigen di udara dan menyebabkan warna hijau klorofil berubah menjadi kecokelatan atau hitam. Proses pemanasan yang lambat juga membuat sel kangkung "berkeringat" dan melepaskan banyak air.

Cara mencegahnya (menciptakan cah kangkung nggak menghitam):
- Gunakan Teknik Kilat: Memasak dengan api sangat besar dan cepat akan "mengagetkan" dan menonaktifkan enzim tersebut sebelum ia sempat bekerja merusak warna kangkung.
- Jangan Tutup Wajan: Menutup wajan akan memerangkap uap air. Uap panas ini akan membuat kangkung seperti direbus, bukan ditumis. Hasilnya, kangkung akan menjadi sangat layu, berair, dan warnanya kusam. Biarkan wajan tetap terbuka selama proses memasak.
- Segera Angkat dan Sajikan: Jangan biarkan cah kangkung yang sudah matang terlalu lama berada di wajan panas. Panas sisa dari wajan akan terus memasak kangkung dan membuatnya semakin layu. Segera pindahkan ke piring saji.

Resep Cah Kangkung Terasi Sempurna

Bahan:
1 ikat besar kangkung darat, siangi dan cuci bersih
2 sdm minyak goreng
½ sdt garam
¼ sdt gula pasir
Sejumput kaldu bubuk (opsional)

Bumbu Ulek Kasar:
5 siung bawang merah
3 siung bawang putih
5 buah cabai rawit merah
1 sdt terasi bakar

Cara membuat:
1. Ulek kasar semua bahan "Bumbu Ulek". Sisihkan.
2. Siapkan wajan di atas kompor, nyalakan api paling besar. Tuang minyak dan panaskan hingga benar-benar panas.
3. Masukkan bumbu ulek, tumis cepat selama 30 detik hingga harum.
4. Masukkan seluruh kangkung yang sudah bersih dan tiris.
5. Aduk cepat menggunakan sodet, bolak-balik agar bumbu merata dan semua bagian kangkung terkena panas.
6. Bumbui dengan garam, gula, dan kaldu bubuk. Aduk sekali lagi dengan sangat cepat.
7. Begitu kangkung terlihat sedikit layu (sekitar 60-90 detik total memasak), segera matikan api.
8. Angkat dan pindahkan ke piring saji. Hidangkan segera selagi panas.

FAQ Seputar Memasak Kangkung

1. Mengapa cah kangkung di restoran Chinese Food kadang terasa sedikit berbeda dan lebih wangi?

Selain teknik api besar, banyak restoran menggunakan teknik "wok hei", yaitu aroma khas yang muncul dari wajan super panas yang membakar minyak dan bumbu dalam sekejap. Mereka juga terkadang menambahkan sedikit angciu (arak masak Tiongkok) atau minyak wijen di akhir proses memasak untuk menambah dimensi aroma yang kompleks.

2. Benarkah makan kangkung bisa menyebabkan kantuk?

Ini adalah mitos yang sangat populer. Secara ilmiah, nggak ada kandungan spesifik dalam kangkung yang secara langsung menyebabkan kantuk. Efek mengantuk setelah makan lebih mungkin disebabkan oleh respons alami tubuh setelah menyantap makanan dalam porsi besar (terutama yang kaya karbohidrat dari nasi), di mana aliran darah lebih terfokus ke sistem pencernaan.

3. Bolehkah saya menyimpan sisa cah kangkung untuk dimakan nanti?

Sangat nggak disarankan. Cah kangkung adalah hidangan yang paling nikmat disantap segera setelah matang. Jika disimpan dan dipanaskan kembali, teksturnya akan menjadi sangat lembek, warnanya akan menghitam, dan rasanya nggak lagi segar. Sebaiknya masaklah dalam porsi sekali habis.

4. Apakah ada pengganti terasi jika saya nggak suka atau alergi?

Tentu. Kamu bisa mengganti terasi dengan ebi (udang kering) yang sudah disangrai dan dihaluskan untuk mendapatkan rasa gurih umami dari laut. Alternatif lain adalah menggunakan tauco atau saus tiram sebagai bumbu dasar untuk menciptakan variasi tumis kangkung yang berbeda namun tetap lezat.

5. Bagaimana cara menyimpan kangkung mentah agar tetap segar lebih lama di kulkas?

Jangan mencuci kangkung jika belum akan dimasak. Bungkus kangkung mentah yang masih kering dengan kertas koran atau tisu dapur, lalu masukkan ke dalam kantong plastik yang sudah diberi beberapa lubang kecil untuk sirkulasi udara. Simpan di laci sayuran kulkas. Dengan cara ini, kangkung bisa tetap segar selama 2-4 hari.

(brl/tin)

Video

Selengkapnya
  • Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

    Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas

  • Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

    Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia

  • Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

    Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas

Review

Selengkapnya