Cara membuat mangut lele pedas gurih ala Kopi Klotok, menu favorit Wapres Gibran saat di Jogja

foto: Instagram/@gibran_rakabuming; shutterstock.com

Brilio.net - Yogyakarta memang selalu punya cara untuk membuat siapa pun rindu untuk kembali. Bukan cuma soal suasana kotanya yang syahdu, tapi juga kulinernya yang otentik dan selalu berhasil memanjakan lidah. Dari sekian banyak destinasi kuliner, Warung Kopi Klotok di daerah Pakem, Sleman, seolah menjadi magnet yang menarik pengunjung dari berbagai kalangan, tak terkecuali Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.

Mangut lele Kopi Klotok
foto: Instagram/@gibran_rakabuming; shutterstock.com

Siapa sangka, di tengah padatnya jadwal kunjungan kerja meninjau teknologi pertanian di Sleman pada Selasa (08/07) lalu, Wapres Gibran menyempatkan diri untuk bernostalgia dengan cita rasa masakan rumahan khas Jogja. Dalam sebuah perbincangan santai dengan kreator konten kuliner Jogja, pemilik akun TikTok Semlidut, terungkap sebuah "ritual" yang tak pernah dilewatkan oleh putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.

"Kalau ke Jogja pasti wajib ke sini (baca: Kopi Klotok) sih, Mas," ungkapnya, dikutip BrilioFood dari TikTok @semlidut, Kamis (10/7).

Saat ditanya lebih lanjut menu andalannya, Gibran dengan mantap menyebut satu nama: mangut lele.

"Makanan rumahan lah," lanjutnya, seolah menggambarkan betapa hidangan sederhana ini mampu memberikan kenyamanan di tengah kesibukannya.

Lebih dari Sekadar Lele, Inilah Pesona Mangut yang Bikin Jatuh Hati

Bagi kamu yang mungkin belum akrab, mangut lele adalah hidangan legendaris dari tanah Mataraman, mencakup wilayah Jogja, Solo, hingga Magelang. Ini bukanlah sekadar lele yang dimasak dengan kuah santan biasa. Rahasia kelezatannya terletak pada prosesnya. Ikan lele tidak langsung dimasukkan ke dalam kuah, melainkan diasap atau digoreng hingga benar-benar kering terlebih dahulu. Proses inilah yang memberikan aroma smoky atau sangit yang khas dan menjadi ciri utama dari resep mangut lele.

Aroma sangit dari lele asap kemudian berpadu sempurna dengan kuah santan yang pedas, gurih, dan "medok". Kata "medok" dalam bahasa Jawa sering digunakan untuk menggambarkan bumbu yang pekat, kaya rasa, dan meresap sempurna. Kuahnya diracik dari perpaduan cabai, bawang, kencur, daun salam, laos, dan tak jarang ditambahkan daun kemangi di akhir proses memasak untuk memberikan sentuhan kesegaran. Kombinasi rasa inilah yang membuat mangut lele khas Jogja begitu istimewa dan sulit dilupakan.

Kopi Klotok, Panggung Sempurna untuk Sang Mangut Lele

Popularitas mangut lele yang disebut Gibran tak bisa dilepaskan dari pesona tempatnya, Kopi Klotok Jogja. Warung ini menawarkan pengalaman bersantap yang unik. Berlokasi di tengah suasana pedesaan, bangunan utamanya berupa rumah joglo kayu yang otentik. Konsep prasmanan atau ambil sendiri membuat pengunjung merasa seperti sedang makan di rumah nenek.

Di meja panjang, berderet aneka masakan rumahan yang menggugah selera, mulai dari sayur lodeh, tempe garit, telur krispi, hingga pisang goreng yang menjadi primadona. Di antara semua hidangan itu, mangut lele menjadi salah satu menu yang paling dicari. Tak heran jika Gibran menyebutnya sebagai menu wajib. Kombinasi antara suasana yang homey dan cita rasa makanan khas Yogyakarta yang otentik menjadikan Kopi Klotok sebagai destinasi yang sempurna untuk menikmati hidangan seperti mangut lele.

Cara Membuat Mangut Lele Pedas Gurih ala Kopi Klotok

Mangut lele Kopi Klotok
foto ilustrasi:shutterstock.com

Nah, kamu nggak harus jauh-jauh ke Jogja untuk bisa menikmati kelezatan mangut lele yang dipuji Gibran. Dengan resep yang tepat, kamu bisa menghadirkannya langsung di meja makan rumahmu. Yuk, siapkan bahan-bahannya dan ikuti langkah-langkah detail berikut ini!

Bahan:

- 5 ekor lele ukuran sedang, bersihkan, kerat-kerat badannya
- 1 buah jeruk nipis
- 1 sdt garam
- Minyak goreng secukupnya untuk menggoreng lele
- 1 liter santan dari 1 butir kelapa (atau 200 ml santan instan kental + 800 ml air)
- 2 lembar daun salam
- 2 cm lengkuas, memarkan
- 2 lembar daun jeruk
- 1 batang serai, memarkan
- 1 genggam daun kemangi, petiki daunnya
- 5 buah cabai rawit merah utuh (opsional, untuk tambahan pedas)
- 2 buah tomat hijau kecil, potong-potong
- Garam, gula merah, dan kaldu bubuk secukupnya

Bumbu Halus:

- 7 butir bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 5 buah cabai merah keriting
- 10 buah cabai rawit merah (atau sesuai selera pedas)
- 3 butir kemiri, sangrai
- 2 cm kencur
- 1 cm kunyit, bakar

Cara membuat:

1. Siapkan Lele: Lumuri lele yang sudah bersih dengan air perasan jeruk nipis dan garam. Diamkan selama sekitar 15 menit untuk menghilangkan bau amis.
2. Goreng Lele: Panaskan minyak dalam jumlah banyak. Goreng lele hingga benar-benar kering dan garing di kedua sisinya. Proses ini krusial untuk mendapatkan tekstur lele yang tidak mudah hancur saat dimasak dalam kuah dan memberikan aroma khas. Angkat dan tiriskan. Jika kamu bisa menemukan penjual lele asap, langkah ini bisa dilewati dan hasilnya akan lebih otentik.
3. Tumis Bumbu: Panaskan sekitar 4 sendok makan minyak di wajan. Tumis bumbu mangut lele yang sudah dihaluskan hingga benar-benar matang dan harum. Masukkan daun salam, daun jeruk, lengkuas, dan serai. Aduk kembali hingga layu dan aromanya keluar.
4. Masak Kuah Santan: Tuangkan santan ke dalam tumisan bumbu. Aduk perlahan dan masak dengan api sedang. Pastikan santan tidak pecah dengan terus mengaduknya hingga mendidih.
5. Satukan Semua Rasa: Setelah kuah santan mendidih, bumbui dengan garam, gula merah, dan kaldu bubuk. Koreksi rasanya hingga pas sesuai selera. Rasa kuah harus seimbang antara gurih, pedas, dan sedikit manis.
6. Masukkan Lele dan Bahan Lain: Masukkan lele yang sudah digoreng kering, cabai rawit utuh, dan potongan tomat hijau. Masak sebentar, cukup sampai bumbu meresap ke dalam lele, sekitar 5-7 menit. Jangan terlalu lama mengaduk agar lele tidak hancur.
7. Sentuhan Terakhir: Sesaat sebelum diangkat, masukkan daun kemangi. Aduk sebentar hingga kemangi layu. Aroma segar dari kemangi akan melengkapi kelezatan lele asap santan pedas ini.
8. Sajikan: Mangut lele siap disajikan selagi hangat bersama nasi putih.

FAQ Membuat Mangut Lele

1. Mengapa hidangan ini disebut "Mangut"?

Secara etimologi, kata "mangut" dalam beberapa referensi budaya Jawa diartikan sebagai proses memasak ikan (biasanya ikan air tawar) yang telah diasap terlebih dahulu dengan kuah santan pedas. Istilah ini merujuk pada hidangan berkuah kental dengan aroma asap yang kuat sebagai ciri khasnya.

2. Apakah bisa menggunakan ikan lain selain lele?

Tentu saja. Resep dasar bumbu mangut sangat fleksibel. Selain lele, ikan air tawar lain yang populer untuk dibuat mangut adalah ikan pari asap (iwak pe), ikan manyung (kepala manyung), atau bahkan ikan nila dan gurami yang digoreng kering terlebih dahulu.

3. Bagaimana cara menyimpan mangut lele jika ada sisa?

Mangut lele adalah hidangan bersantan, jadi sebaiknya simpan di dalam wadah tertutup rapat di dalam kulkas. Hidangan ini bisa bertahan 1-2 hari. Saat akan dikonsumsi kembali, panaskan dengan api kecil hingga hangat, jangan sampai mendidih terlalu lama agar santan tidak pecah dan tekstur ikan tetap terjaga.

4. Mangut lele paling enak disajikan dengan apa?

Pasangan paling sempurna untuk mangut lele adalah nasi putih hangat. Namun, untuk melengkapi pengalaman bersantap ala Kopi Klotok, kamu bisa menyajikannya bersama lauk pendamping lain seperti tempe goreng garit, tahu bacem, atau urap sayuran untuk menambah tekstur dan menyeimbangkan rasa pedasnya.

5. Seberapa penting proses pengasapan atau menggoreng lele hingga kering?

Sangat penting. Inilah yang membedakan mangut dengan gulai atau kari ikan biasa. Proses pengasapan atau penggorengan hingga kering tidak hanya memberikan aroma smoky yang khas, tetapi juga membuat daging ikan menjadi lebih padat dan tidak mudah hancur saat dimasak lama dalam kuah santan. Melewatkan langkah ini akan mengurangi cita rasa otentik dari mangut itu sendiri.

(brl/tin)