Hindari satu kesalahan ini saat cuci beras, bisa bikin nasi cepat basi dan bau apek
Diperbarui 17 Mei 2025, 19:54 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2025, 13:30 WIB

Brilio.net - Mencuci beras memang terlihat sepele, tapi siapa sangka kebiasaan yang satu ini bisa berdampak besar pada kualitas nasi yang dihasilkan? Banyak yang mengira bahwa semakin bersih beras dicuci, semakin sehat dan nikmat hasil nasinya. Sayangnya, justru anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Mencuci beras terlalu bersih bisa menghilangkan lapisan pelindung alami pada beras yang sebenarnya berfungsi menjaga tekstur dan kesegaran nasi setelah matang.
Tak sedikit yang mengeluhkan nasi cepat basi atau tercium bau apek hanya beberapa jam setelah matang. Padahal, teknik mencuci beras bisa jadi biang keladinya. Dalam artikel BrilioFood ini, akan dibahas secara lengkap mengenai kesalahan mencuci beras yang sering dilakukan, efeknya pada hasil masakan, serta tips mencuci beras dengan benar agar nasi lebih awet, pulen, dan bebas bau tidak sedap.
Kenapa Mencuci Beras Terlalu Bersih Justru Jadi Masalah?
Beras, khususnya jenis putih, memiliki lapisan luar yang meskipun sangat tipis, ternyata punya peran penting. Lapisan ini berfungsi sebagai pelindung alami terhadap oksidasi dan pertumbuhan mikroorganisme yang bisa mempercepat pembusukan. Ketika beras dicuci terlalu sering dan terlalu keras, lapisan ini ikut hilang.
Akibatnya:
- Nasi yang dihasilkan menjadi lebih cepat basi
- Mudah berbau apek dalam waktu singkat
- Tekstur nasi bisa menjadi terlalu lembek karena kehilangan komponen alami penyerap air yang seimbang
Hal ini diperparah jika nasi disimpan di suhu ruang tanpa penutup yang rapat. Kontaminasi udara dan bakteri bisa mempercepat proses fermentasi alami, yang menghasilkan bau tidak sedap.
Bagaimana Cara Mencuci Beras yang Benar?
Untuk menghasilkan nasi yang tidak mudah basi dan tetap pulen, teknik mencuci beras harus diperhatikan. Berikut langkah-langkah mencuci beras yang disarankan:
1. Gunakan air bersih dan tidak terlalu dingin. Air hangat juga tidak disarankan karena bisa mempercepat proses pelunakan pati.
2. Cuci maksimal 2-3 kali. Cukup sampai air tidak terlalu keruh. Jangan mencuci sampai air benar-benar jernih.
3. Usap lembut, jangan digosok keras. Gesekan berlebih bisa mengikis lapisan pelindung beras.
4. Langsung tiriskan setelah dicuci. Hindari merendam beras terlalu lama karena bisa merusak struktur alami butiran beras.
Tips Tambahan Agar Nasi Tidak Cepat Basi
foto: Pixabay/Leopictures
- Gunakan takaran air yang tepat saat memasak. Terlalu banyak air membuat nasi lembek dan cepat basi.
- Masak dalam rice cooker yang bersih dan kering. Sisa nasi lama bisa menyebabkan kontaminasi.
- Simpan nasi dalam suhu hangat (keep warm) jika tidak langsung dikonsumsi.
- Hindari membuka tutup rice cooker terlalu sering karena bisa mengundang uap luar yang mempercepat pembusukan.
- Gunakan daun pandan atau daun jeruk saat menanak nasi untuk menghambat bau apek.
Bonus Resep: Nasi Pandan Anti Bau Apek
Nasi dengan aroma pandan tak hanya wangi menggoda, tapi juga bisa membantu menunda proses pembusukan secara alami. Berikut resepnya:
Bahan:
- 2 cup beras putih (cuci sesuai panduan di atas)
- 2 helai daun pandan simpulkan
- 1 sdt minyak kelapa (opsional, untuk aroma)
- Air secukupnya sesuai takaran rice cooker
Cara membuat:
1. Masukkan beras yang sudah dicuci ke dalam rice cooker.
2. Tambahkan air sesuai takaran.
3. Masukkan daun pandan dan minyak kelapa.
4. Masak hingga matang.
5. Setelah matang, aduk-aduk nasi agar uap keluar merata.
FAQ Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Mencuci Beras
1. Apakah mencuci beras organik juga tidak boleh terlalu bersih?
Ya, meskipun beras organik lebih alami, tetap memiliki lapisan luar yang penting. Mencuci beras organik terlalu bersih juga bisa membuat nasi cepat basi.
2. Bolehkah merendam beras semalaman sebelum dimasak?
Tidak disarankan. Merendam terlalu lama dapat mempercepat fermentasi alami dan membuat nasi cepat basi, apalagi jika tidak dimasak segera setelah direndam.
3. Bagaimana cara menyimpan nasi agar tidak cepat basi jika tanpa rice cooker?
Simpan di wadah tertutup rapat, simpan di kulkas jika perlu. Panaskan kembali sebelum dikonsumsi.
4. Apakah semua jenis beras harus dicuci?
Mayoritas beras, terutama beras lokal atau yang tidak melalui proses fortifikasi, tetap perlu dicuci. Tapi untuk beras fortifikasi atau enriched rice, sebaiknya ikuti instruksi kemasan karena mencuci bisa menghilangkan nutrisi tambahan.
5. Mengapa nasi dari rice cooker cepat kuning dan bau meski masih dalam mode 'keep warm'?
Kemungkinan rice cooker kotor, tutupnya sering dibuka, atau air terlalu banyak saat memasak. Kombinasi ini menciptakan lingkungan lembap yang ideal untuk pertumbuhan bakteri dan jamur.
RECOMMENDED ARTICLES
- Sisa nasi keras? Begini cara mudah bikin pulen lagi tanpa kukusan, cuma butuh wajan
- Akhirnya tahu cara biar nasi di rice cooker nggak cepat basi, cuma butuh jeruk dan daun pandan
- Jangan langsung dicuci! Ini 4 cara bersihkan jamur kancing yang benar agar nggak jadi lembek
- Cara deteksi ikan busuk hanya lewat ujung sirip dan warna insang, tak perlu cium bau
- Simpan sambal di botol kaca vs plastik: Mana yang lebih tahan lama dan aman?
- Cara aman cuci ayam potong agar nggak anyir dan bebas bakteri, anti mitos
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas