Tak perlu air cucian beras, ini cara melebatkan buah di tanaman cabai cuma dengan 3 tahap
Diperbarui 15 Okt 2025, 13:59 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2025, 13:00 WIB

Brilio.net - Air cucian beras sering dianggap sebagai limbah dapur yang langsung dibuang begitu saja. Padahal, cairan berwarna putih keruh ini ternyata menyimpan banyak manfaat untuk tanaman. Kandungan nutrisi di dalamnya mampu membantu proses pertumbuhan dan menyuburkan berbagai jenis tanaman.
Tak sedikit orang yang mulai memanfaatkan air cucian beras sebagai pupuk alami. Cara ini dinilai lebih aman, murah, dan ramah lingkungan dibanding pupuk kimia. Salah satu tanaman yang kerap diuntungkan dari pemakaian air beras adalah cabai, yang dikenal cukup rewel dalam hal perawatan.
Nutrisi dari air cucian beras seperti karbohidrat, vitamin, dan mineral dapat membantu memperkuat akar serta mempercepat pembentukan bunga dan buah. Hasilnya, tanaman cabai bisa tumbuh lebih rimbun dan berbuah lebat. Tak heran kalau banyak penghobi tanaman kini rutin menyiramkan air beras ke kebun cabainya.
Namun selain menggunakan air cucian beras, kamu bisa memanfaatkan ampas dapur lain untuk menyuburkan tanaman cabai dan bikin buahnya lebat. Ingin tahu apa ampas dapur yang dimaksud? Simak ulasannya lebih lanjut yang telah BrilioFood rangkum dari Instagram @riyan.wahyumuhamad pada Jumat (17/10).
Cara melebatkan buah di tanaman cabai.
1. Campur bahan alami dalam satu wadah.
foto: Instagram/@riyan.wahyumuhamad
Langkah pertama yang perlu dilakukan yaitu menyiapkan 1 liter air, kulit pisang, dan setengah gelas gula merah. Masukkan semuanya ke dalam toples bersih yang memiliki penutup rapat.
Kulit pisang mengandung kalium dan fosfor yang bisa merangsang pembentukan bunga dan buah, sementara gula merah berfungsi sebagai sumber energi bagi mikroorganisme baik selama proses fermentasi.
2. Tutup rapat dan fermentasi selama 10 hari.
foto: Instagram/@riyan.wahyumuhamad
Setelah semua bahan tercampur, tutup rapat toples lalu diamkan selama 10 hari penuh di tempat teduh. Proses ini akan menghasilkan cairan fermentasi alami yang kaya nutrisi, mirip pupuk cair organik. Selama masa fermentasi, mikroba akan menguraikan bahan-bahan organik menjadi bentuk yang lebih mudah diserap tanaman, jadi semakin lama disimpan, hasilnya makin optimal.
3. Encerkan sebelum digunakan.
foto: Instagram/@riyan.wahyumuhamad
Begitu cairan fermentasi siap, jangan langsung dipakai begitu saja karena terlalu pekat. Encerkan dulu dengan air bersih menggunakan perbandingan 1:10, artinya 1 bagian cairan fermentasi dicampur 10 bagian air.
Setelah itu, siramkan ke pangkal tanaman cabai seminggu sekali. Cara ini bisa membantu memperbanyak buah, menjaga daun tetap hijau, dan membuat tanaman lebih kuat menghadapi cuaca panas atau hama ringan.
FAQ Tentang fungsi air rendaman kulit pisang untuk tanaman.
Air rendaman kulit pisang sering jadi trik alami para penghobi tanaman untuk menyuburkan berbagai jenis tumbuhan. Kandungan nutrisinya yang tinggi bikin cairan ini populer sebagai pupuk organik rumahan yang murah tapi manjur.
1. Apa manfaat utama air rendaman kulit pisang untuk tanaman?
Air rendaman kulit pisang mengandung kalium, fosfor, dan kalsium yang membantu memperkuat batang serta memperbanyak bunga. Unsur tersebut juga mempercepat proses pembentukan buah sehingga tanaman jadi lebih produktif.
2. Apakah air rendaman kulit pisang bisa dipakai untuk semua jenis tanaman?
Bisa, tapi paling cocok untuk tanaman buah dan sayur seperti cabai, tomat, dan terong. Tanaman hias daun juga bisa diberi, tapi sebaiknya dosisnya lebih encer agar tidak menimbulkan endapan yang mengganggu media tanam.
3. Berapa lama waktu perendaman kulit pisang agar hasilnya optimal?
Idealnya sekitar 3–5 hari agar nutrisi dari kulit pisang benar-benar larut dalam air. Jika dibiarkan lebih lama, cairan bisa berbau menyengat karena proses fermentasi berlebihan.
4. Apakah air rendaman kulit pisang perlu diencerkan sebelum disiram ke tanaman?
Ya, sangat disarankan untuk mengencerkannya dengan air bersih perbandingan 1:5 atau 1:10. Hal ini dilakukan supaya tidak terlalu asam dan tidak merusak akar tanaman.
5. Apakah bisa disimpan lama setelah proses perendaman selesai?
Bisa, asalkan disimpan dalam wadah tertutup rapat dan diletakkan di tempat sejuk. Namun, sebaiknya gunakan dalam waktu 1–2 minggu agar nutrisinya tidak berkurang dan cairan tidak berubah bau.
(brl/lea)
RECOMMENDED ARTICLES
- Jangan asal, ini cara merawat daun mint agar tak mudah kering atau layu pakai pupuk dari 1 bahan dapur
- Cara mudah mengolah nasi basi jadi pupuk tanaman, bikin buah auto lebat dan tak mudah rontok
- Ingin tanam kemangi di rumah? 1 bahan dapur ini ampuh merangsang pertumbuhan akar agar cepat panen
- Tanamanmu dipenuhi ulat? Segera semprot pestisida dari 2 bahan dapur ini biar hama langsung mati
- Cara ampuh mencegah hama ulat di tanaman daun bawang, cukup gunakan 1 ampas minuman ini
- Bumbu dapur ini ampuh cegah kerontokan bunga pada tanaman, auto bikin buahnya makin lebat saat panen
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas