Tantri bocorkan makanan riders band Kotak, penuh makanan daerah dan terselip “emas batangan”
Diperbarui 22 Jul 2025, 15:29 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2025, 16:00 WIB

Brilio.net - Kehidupan seorang bintang musik papan atas seringkali diselimuti aura eksklusivitas. Salah satu hal yang kerap menjadi sorotan adalah riders—sebuah daftar permintaan khusus yang diajukan kepada penyelenggara acara. Tak jarang, isi riders ini menjadi buah bibir karena berisi permintaan yang unik, mewah, atau bahkan terkesan rumit. Dari merek air mineral impor, deretan minuman beralkohol mahal, hingga warna spesifik untuk perabotan ruang tunggu, riders seolah menjadi cerminan status dan persona seorang artis.
Namun, cerita lain datang dari salah satu ikon musik rock Tanah Air, Tantri Syalindri. Vokalis band Kotak ini justru mematahkan stereotip tersebut dengan sebuah tradisi yang mengundang decak kagum. Alih-alih menyodorkan daftar permintaan yang memusingkan, Tantri dan bandnya justru menjadikan riders sebagai etalase untuk mengangkat dan merayakan kekayaan kuliner lokal di setiap kota yang mereka singgahi. Ini bukan sekadar permintaan makan, melainkan sebuah gestur apresiasi budaya yang tulus.
Momen 'Unboxing' Riders: Dari Jajanan Lokal Hingga Candaan 'Emas Batangan'
Dalam video yang dibagikannya, Tantri dengan antusias "membongkar" isi riders yang telah disiapkan oleh panitia lokal. Ia pertama-tama menunjukkan sebuah meja yang sudah dipenuhi dengan beragam makanan. Tampak di sana deretan kuliner yang sangat menggugah selera, mulai dari lamang tapay, lapek, perkedel, tape ketan, hingga beberapa snack yang mudah ditemui di minimarket. Pemandangan ini langsung menegaskan betapa band Kotak sangat menghargai dan ingin menikmati kuliner khas daerah yang mereka kunjungi, yang kali ini adalah Padang.
Rider Tantri Kotak
foto: TikTok/@tantrisyalindrii
Rider Tantri Kotak
foto: TikTok/@tantrisyalindrii
Rider Tantri Kotak
foto: TikTok/@tantrisyalindrii
Rider Tantri Kotak
foto: TikTok/@tantrisyalindrii
Rider Tantri Kotak
foto: TikTok/@tantrisyalindrii
Di tengah-tengah penjelasannya tentang aneka makanan tersebut, perhatian Tantri kemudian beralih ke satu item dengan bungkusan berwarna keemasan. Dengan gaya bicaranya yang ceplas-ceplos, ia mengambil bungkusan tersebut dan melontarkan candaan yang menggelitik.
“Emas batangan, Bu, sorry,” canda Cella, gitaris Kotak dalam cuplikan video Tantri.
Tantri menyahut, “Mohon maaf, ini mahal,” sambil menunjukkan bungkusan emas yang tampak seperti cokelat Silverq***n.
Rider Tantri Kotak
foto: TikTok/@tantrisyalindrii
Setelah puas bercanda, perjalanan kuliner sesungguhnya pun dimulai. Makanan pertama yang ia cicipi adalah Lamang Tapay. Lamang atau lemang, penganan dari beras ketan yang dimasak dengan santan di dalam bambu, tampak begitu legit. Tantri pun membagikan cara terbaik untuk menikmatinya.
“Ini enaknya kalau diambil anget-anget dari bambu,” ungkapnya, menunjukkan pemahamannya sambil menyantap lamang bersama tape ketan, sehingga disebut lamang tapai.
Tak berhenti di situ, ia kemudian beralih pada kue tradisional yang dibungkus daun pisang, yaitu lapek. Setelah membelah kue tersebut, ia tampak terkesima dengan isian di dalamnya.
“Oh ini dia ada kelapanya, guys. Emmm, enak banget. Ada kacang lagi, ya? Lamak bana,” pujinya dalam Bahasa Minang yang berarti "enak sekali".
Momen ini menunjukkan apresiasi Tantri terhadap kelezatan kuliner lokal, sebuah aksi yang lebih dari sekadar konten, melainkan pesan kuat tentang kecintaan pada produk dan budaya Indonesia.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Sebenarnya, apa itu 'riders' artis dan apa fungsinya?
Riders adalah dokumen yang berisi daftar permintaan teknis dan non-teknis dari seorang artis kepada penyelenggara acara. Sisi teknis mencakup spesifikasi panggung dan suara, sedangkan sisi non-teknis (sering disebut hospitality rider) mencakup permintaan akomodasi, transportasi, dan konsumsi untuk memastikan kenyamanan dan kelancaran penampilan artis.
2. Apa dampak positif dari permintaan riders seperti ini bagi UMKM daerah?
Dampaknya sangat besar. Ini menjadi bentuk promosi gratis yang sangat efektif bagi kuliner daerah tersebut. Selain itu, secara langsung memberikan pemasukan bagi para pelaku UMKM (penjual kue, warung makan) yang ditunjuk, sehingga menumbuhkan semangat dan rasa bangga bagi para pengusaha kuliner lokal.
3. Untuk yang belum pernah coba, bagaimana gambaran rasa Lamang Tapay dan Lapek?
Lamang Tapay memiliki cita rasa yang unik: lamangnya sendiri gurih dan legit dari santan dengan aroma asap khas bambu, sementara tapay (tape ketan) memberikan rasa manis, asam, dan sedikit sensasi hangat dari fermentasi. Lapek, khususnya Lapek Bugih, memiliki tekstur yang kenyal dan lembut dari tepung ketan, dengan rasa manis dan gurih dari isian kelapa parut yang dimasak dengan gula merah.
4. Bagaimana cara menyimpan jajanan pasar seperti lapek atau tape agar tidak cepat basi?
Jajanan basah yang mengandung santan seperti lapek paling baik dikonsumsi pada hari yang sama. Jika ingin disimpan, masukkan ke wadah kedap udara dan simpan di kulkas (tahan 1-2 hari), lalu hangatkan kembali dengan cara dikukus sebentar. Untuk tape ketan, simpan di kulkas dalam wadah tertutup rapat untuk memperlambat proses fermentasinya agar tidak terlalu asam.
(brl/tin)
RECOMMENDED ARTICLES
- Jomplang! Awkarin bandingkan riders-nya dengan Herjunot Ali, penuh telur gulung vs buah-buahan segar
- Status musisi legendaris, intip daftar makanan riders Ari Lasso yang gampang ditemukan di minimarket
- Prilly Latuconsina ketagihan makan tumis cabai gendot masakan sendiri, intip resepnya yuk
- Ini menu sehat merakyat Andrea Dian modal Rp20 ribu, makan kenyang, nutrisi nggak ketinggalan
- Pamer perut six pack, Nicholas Saputra tetap suka gorengan: Ini 5 cara bikin gorengan buat diet
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas