Problem sejuta umat, ini jawaban kenapa bakwan matang di luar tapi mentah di dalam
Diperbarui 22 Jul 2025, 11:56 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2025, 13:00 WIB

Brilio.net - Pernah nggak sih, semangat menggoreng bakwan yang dari luar tampak sempurna—cokelat keemasan dan super renyah—tapi saat digigit, kekecewaan langsung terasa karena bagian dalamnya masih basah dan seperti adonan mentah? Jika iya, kamu tidak sendirian. Fenomena ini bisa dibilang ‘problem sejuta umat’ di dapur yang seringkali bikin frustrasi dan bertanya-tanya, "Apa yang salah, ya?"
Seringkali, penyebabnya bukanlah resep yang keliru, melainkan pemahaman yang kurang tepat terhadap beberapa teknik dasar saat menggoreng. Mulai dari suhu minyak yang tidak pas, konsistensi adonan yang terlalu kental, hingga ukuran bakwan yang terlalu besar, semua hal yang tampak sepele ini ternyata punya andil besar dalam kegagalan. Nah, artikel ini akan membedah tuntas setiap penyebabnya dan memberikan solusi praktis agar kamu bisa mengucapkan selamat tinggal pada tragedi bakwan mentah di dalam.
Memahami Proses Memasak: Perang Antara Panas dan Waktu
Pada dasarnya, menggoreng adalah proses memasak menggunakan panas dari minyak. Panas ini perlu waktu untuk bisa merambat dari bagian terluar bakwan menuju ke bagian paling tengah. Di sinilah sering terjadi "perang" antara suhu dan durasi. Jika suhu minyak terlalu tinggi, bagian luar bakwan akan cepat sekali matang bahkan gosong, jauh sebelum panasnya sempat menembus dan mematangkan bagian dalam. Sebaliknya, jika suhu terlalu rendah, bakwan akan menyerap terlalu banyak minyak dan menjadi lembek.
Kunci dari cara menggoreng bakwan yang sukses adalah menemukan keseimbangan sempurna. Panas yang cukup untuk menciptakan tekstur renyah di luar, namun dengan durasi yang pas agar bagian dalamnya matang sempurna tanpa membuat luarnya hangus.
6 Penyebab Utama Kenapa Bakwan Mentah di Dalam
Mari kita identifikasi satu per satu kesalahan umum yang seringkali tidak disadari.
1. Temperatur Minyak yang Terlalu Barbar
Ini adalah penyebab paling umum. Karena tidak sabar atau ingin cepat selesai, banyak yang menggunakan api besar sehingga minyak menjadi super panas.
Masalah: Minyak yang terlalu panas akan mematangkan permukaan luar adonan dalam hitungan detik. Ini menciptakan sebuah lapisan keras yang justru menghalangi panas untuk masuk lebih dalam. Hasilnya? Luar gosong, dalam mentah.
Solusi: Gunakan api sedang. Jangan pernah menggoreng bakwan dengan api besar. Untuk tahu minyak sudah pas panasnya, masukkan sedikit adonan. Jika adonan langsung mengapung dan berbuih dengan tenang, itu tandanya suhu sudah pas. Jika adonan langsung cokelat dan buihnya meletup-letup liar, artinya minyak terlalu panas. Kecilkan api dan tunggu sejenak.
2. Adonan gorengan yang Terlalu Kental dan Padat
Adonan adalah jiwa dari bakwan. Konsistensi adonan sangat memengaruhi hasil akhir.
Masalah: Adonan yang terlalu kental seperti adonan roti akan sangat sulit ditembus panas. Bagian dalamnya yang padat membutuhkan waktu lebih lama untuk matang. Lagi-lagi, sebelum dalamnya matang, luarnya sudah keburu gosong.
Solusi: Buat adonan dengan konsistensi yang pas. Idealnya, saat kamu mengambil adonan dengan sendok dan menuangkannya kembali, adonan akan jatuh perlahan (tidak langsung buyar seperti air, tapi juga tidak menggumpal). Ini adalah kunci untuk resep bakwan sayur renyah yang sukses.
3. Ukuran Bakwan Sebesar Gaban
Semangat membuat bakwan yang besar dan memuaskan memang bagus, tapi ini bisa jadi bumerang.
Masalah: Semakin besar dan tebal bakwan yang kamu buat, semakin jauh jarak yang harus ditempuh panas untuk mencapai titik tengahnya. Prinsip ini sama seperti memanggang kue; kue yang tebal butuh waktu panggang lebih lama.
Solusi: Buat bakwan dengan ukuran yang lebih wajar. Gunakan sendok makan sebagai takaran. Bentuknya agak pipih, jangan terlalu bulat seperti bola. Bentuk pipih memperluas area permukaan yang terkena minyak dan memperpendek jarak panas ke tengah adonan.
4. Wajan yang Terlalu Penuh Sesak
Ingin proses menggoreng cepat selesai dengan memasukkan banyak bakwan sekaligus dalam satu wajan? Hati-hati, ini justru membuat prosesnya tidak efisien.
Masalah: Memasukkan terlalu banyak adonan dingin ke dalam minyak panas akan secara drastis menurunkan suhu minyak. Akibatnya, proses penggorengan melambat, dan bakwan cenderung menyerap lebih banyak minyak sebelum sempat membentuk lapisan luar yang renyah. Ini membuat bakwan jadi lembek dan, tentu saja, berisiko tidak matang merata.
Solusi: Beri ruang pada bakwan untuk "berenang". Goreng dalam beberapa batch. Pastikan ada jarak antara satu bakwan dengan yang lain agar suhu minyak tetap stabil dan panas bisa mengalir merata di sekitar setiap bakwan.
5. Suhu Adonan yang Terlalu Dingin
Sayuran untuk bakwan seringkali disimpan di kulkas. Langsung mencampurnya ke adonan dan menggorengnya adalah kesalahan.
Masalah: Adonan yang sangat dingin (karena sayuran atau air es yang baru keluar dari kulkas) membutuhkan energi panas lebih banyak dari minyak untuk mencapai suhu masak. Ini bisa mengacaukan kestabilan suhu minyak yang sudah kamu atur dengan baik.
Solusi: Setelah adonan jadi, diamkan sejenak di suhu ruang selama 10-15 menit. Tujuannya agar suhu adonan tidak terlalu "kaget" saat bertemu minyak panas, sehingga proses pematangan bisa berjalan lebih mulus.
6. Teknik Membalik yang Salah
Terlalu sering membalik bakwan karena khawatir gosong justru bisa jadi masalah.
Masalah: Setiap kali bakwan dibalik, ia bisa menyerap sedikit minyak. Terlalu sering dibalik juga mengganggu proses pembentukan kerak renyah yang stabil.
Solusi: Sabar adalah kunci. Biarkan satu sisi matang dan kokoh (terlihat dari pinggirannya yang kecokelatan) baru dibalik. Cukup balik bakwan satu kali saja. Ini adalah tips menggoreng anti gagal yang sering diabaikan.
Resep Bakwan Sayur Renyah Anti Gagal (Matang Luar Dalam)
Sekarang, mari kita praktikkan semua teori di atas dengan resep yang sudah teruji.
Bahan:
- 150 gram tepung terigu protein sedang
- 50 gram tepung beras
- 25 gram tepung maizena (opsional, untuk ekstra renyah)
- 1 buah wortel ukuran sedang, iris korek api tipis
- 100 gram kol/kubis, iris tipis
- 75 gram tauge, siangi
- 2 batang daun bawang, iris tipis
- 3 siung bawang putih, haluskan
- 1 sdt merica bubuk
- 1 sdt kaldu bubuk
- 1 sdt garam (atau sesuai selera)
- 300-350 ml air dingin (bukan air es)
- Minyak goreng secukupnya untuk menggoreng (pastikan jumlahnya cukup agar bakwan terendam)
Cara membuat:
1. Siapkan Wadah: Dalam sebuah wadah besar, campurkan tepung terigu, tepung beras, dan tepung maizena. Aduk hingga rata. Menambahkan tepung beras dan maizena adalah rahasia bakwan kriuk tahan lama.
2. Masukkan Bumbu: Masukkan bawang putih halus, merica bubuk, kaldu bubuk, dan garam. Aduk kembali hingga semua bumbu kering tercampur rata dengan tepung.
3. Tuang Air Perlahan: Tuangkan air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk menggunakan whisk atau sendok. Langkah ini penting untuk mengontrol kekentalan. Hentikan penambahan air jika adonan sudah mencapai konsistensi yang ideal (tidak terlalu kental, tidak terlalu encer).
4. Masukkan Sayuran: Masukkan irisan wortel, kol, tauge, dan daun bawang. Aduk rata menggunakan spatula hingga semua sayuran terbalut adonan dengan sempurna. Diamkan adonan selama sekitar 10 menit di suhu ruang.
5. Panaskan Minyak: Panaskan minyak goreng dalam wajan dengan api sedang. Pastikan minyak cukup banyak. Lakukan tes suhu seperti yang dijelaskan di atas.
6. Proses Menggoreng: Ambil satu sendok makan adonan, lalu tuang perlahan ke dalam minyak panas dari bagian pinggir wajan. Beri jarak antara satu bakwan dengan yang lainnya. Jangan memenuhi wajan.
7. Sabar dan Balik Satu Kali: Goreng hingga sisi bawahnya kokoh dan berwarna kecokelatan. Ini mungkin butuh waktu 3-4 menit. Setelah itu, balik bakwan dan lanjutkan menggoreng hingga sisi lainnya juga matang sempurna.
8. Angkat dan Tiriskan: Angkat bakwan yang sudah matang dan tiriskan dengan baik, bisa menggunakan rak kawat agar minyak turun dan kerenyahannya terjaga. Bakwan sayur renyah dan matang sempurna siap disajikan!
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Bolehkah adonan bakwan disimpan di kulkas untuk digoreng besok?
Bisa, namun tidak terlalu direkomendasikan karena sayuran akan mengeluarkan air dan membuat adonan menjadi lebih encer. Jika terpaksa, simpan di wadah kedap udara. Sebelum menggoreng, aduk rata kembali dan jika perlu, tambahkan sedikit tepung untuk menyesuaikan konsistensinya. Pastikan juga untuk mendiamkannya di suhu ruang sejenak sebelum digoreng.
2. Bagaimana cara menyimpan bakwan yang sudah matang agar tetap renyah?
Setelah ditiriskan dan benar-benar dingin, simpan bakwan dalam wadah kedap udara yang dilapisi tisu dapur. Untuk mengembalikan kerenyahannya, panaskan kembali menggunakan air fryer selama 3-5 menit atau oven dengan suhu 180°C selama 5-7 menit. Hindari memanaskan ulang di microwave karena akan membuatnya lembek.
3. Mengapa bakwan saya menyerap terlalu banyak minyak dan jadi sangat berminyak?
Penyebab utamanya adalah suhu minyak yang terlalu rendah. Saat adonan masuk ke minyak yang kurang panas, ia tidak langsung membentuk lapisan luar yang "menyegel", sehingga minyak meresap masuk ke dalam adonan. Pastikan selalu menggunakan api sedang dan suhu minyak yang sudah pas.
4. Apakah jenis tepung terigu (protein tinggi, sedang, rendah) sangat berpengaruh pada hasil bakwan?
Sangat berpengaruh. Tepung terigu protein tinggi (biasa untuk roti) akan menghasilkan bakwan yang cenderung lebih liat dan kenyal. Tepung protein rendah (biasa untuk kue kering) akan menghasilkan bakwan yang lebih rapuh dan renyah. Tepung protein sedang adalah pilihan paling aman dan umum digunakan karena memberikan keseimbangan tekstur yang pas antara empuk dan renyah.
5. Adakah cara untuk "menyelamatkan" bakwan yang terlanjur diangkat tapi ternyata dalamnya masih mentah?
Ada. Kamu bisa membelah bakwan tersebut menjadi dua bagian, lalu menggorengnya kembali sebentar dengan minyak yang tidak terlalu panas hingga bagian dalamnya matang. Cara lainnya adalah dengan memasukkannya ke dalam air fryer atau oven dengan suhu sekitar 160°C selama beberapa menit. Ini adalah "pertolongan pertama" agar bakwan tidak terbuang sia-sia.
(brl/tin)RECOMMENDED ARTICLES
- Sore-sore enaknya ngemil yang hangat? Resep tape goreng renyah tahan lama dan antiberminyak solusinya
- Ramai review donat Pinkan Mambo, intip resep donat yang empuk dan fluffy
- Awkarin suka makan telur gulung, intip 5 resepnya yang antigagal dan nggak boros minyak
- Kangen pisang goreng Kopi Klotok? Coba deh resep adonan ini, katanya paling mirip!
- Antigagal! Trik bikin adonan mendoan basah yang lezat dari jebolan MasterChef
FOODPEDIA
Video
Selengkapnya-
Jalan Makan Shiki, resto sukiyaki bergaya kansai daging disajikan dengan permen kapas
-
Jalan Makan Kari Lam, jualan sejak 1973 membawa rasa nostalgia
-
Jalan Makan Sroto Eling-Eling, gurihnya kuah dan melimpahnya daging kuliner Banyumas